Senin, 05 November 2018

Jurus Jitu Untuk Menang Dalam Persaingan Harga

 harga masih menjadi hal yang sangat sensitif bagi konsumen Jurus Jitu Untuk Menang Dalam Persaingan HargaDi negara tercinta Indonesia ini, harga masih menjadi hal yang sangat sensitif bagi konsumen. Selisih harga sedikit saja konsumen sanggup lari berhamburan ke kompetitor. Terjadilah persaingan harga, saling banting harga, makin hari harga makin murah, margin pun makin turun. Dalam perang harga yang diuntungkan yakni konsumen. Sahabat PoBis pernah terjebak dalam perang harga? Babak belur? Hehehe…


Anda akan menjadi pemenang sejati dalam perang harga jikalau Anda tetap diburu konsumen, meskipun menjual dengan harga tinggi. Bagaimana caranya? Anda harus sanggup menakhlukan keberatan soal harga. Sehingga konsumen mau membeli dan tidak keberatan dengan harga yang ditawarkan.


Penyebab Keberatan Soal Harga


Sebelum lebih jauh, pertama kita harus melihat terlebih dahulu penyebab dari keberatan soal harga tersebut. Penyebab keberatan soal harga, muncul dari alasan berikut ini:



  1. Produk/Layanan Terlalu Mahal

    Jika calon konsumen sanggup membeli produk/layanan sama persis dengan harga yang lebih rendah, maka Anda dalam masalah. Artinya harga yang Anda tawarkan terlalu mahal.

  2. Calon Pembeli Tidak Mampu /Tidak Ingin Membeli

    Kadang kala produk yang Anda tawarkan sudah bagus, dengan harga yang anggun juga, tapi calon konsumen tidak mempunyai uang untuk membelinya. Atau ada juga yang memang tidak berniat membelinya.


Jika yang pertama terjadi, maka Anda harus memberi nilai tambah pada produk Anda. Ingat dasar aturan bisnis ini:


Jika Anda menawarkan kualitas tertinggi dan layanan terbaik, maka Anda harus memungut biaya untuk kedua hal tersebut.


Dari ketiga faktor Harga, Kualitas, dan Layanan, konsumen hanya boleh mengambil dua saja. Sahabat PoBis pernah beli barang yang dibeli atas dasar pertimbangan harga lebih murah, namun kemudian menyesalinya, alasannya yakni kualitas kurang bagus, atau jikalau tidak layanan purna jualnya payah?


Sebagai pebisnis, dalam menghadapi persaingan harga Sahabat PoBis harus kembali merujuk pada dasar aturan bisnis yang aku kutip di atas. Jika produk Anda sama persis harga dan kualitasnya dengan kompetitor, maka untuk menang dalam kompetisi Anda harus menawarkan pelayanan yang baik, misalkan dengan menawarkan garansi.


Jika harga dan layanan sama persis dengan kompetitor, maka Anda harus sanggup menawarkan kualitas yang lebih baik dibanding kompetitor. Namun jikalau Anda tidak sanggup mengungguli kualitas dan layanan kompetitor, maka Anda harus memberi harga lebih murah dari kompetitor.


Untuk sanggup menang dalam persaingan harga, Anda harus sanggup unggul dalam kualitas dan layanan. Jika tidak sanggup unggul dalam kulaitas dan layanan, jangan harap sanggup menang dalam persaingan harga.


Selanjutnya kita bahas poin kedua dari penyebab keberatan soal harga: Calon Pembeli Tidak Mampu /Tidak Ingin Membeli. Jika itu yang terjadi, artinya Anda telah salah sasaran. Ingat, sebelum bisnis dimulai Anda sudah memilih sasaran market dan taktik harga. Fokuslah pada sasaran market Anda.


Tips Mengatasi Keberatan Harga Dalam Persaingan Harga


Berikut ini tips mengatasi hambatan harga:



  1. Pusatkanlah pada perbedaan harga, bukan pada harganya

    Harga Anda tinggi dibandingkan dengan apa? Harga milik orang lain? Pusatkan pada perbedaannya. Anda mungkin 10% lebih mahal, tapi jikalau dari 10% tersebut konsumen mendapat 30% manfaat yang lebih besar, itu artinya Anda telah menawarkan dan memperlihatkan nilai tambah.

  2. Buatlah harga kelihatan lebih kecil

    Jika produk tersebut merupakan sesuatu yang oleh pembeli akan dipakai dalam jangka waktu yang cukup lama, susutkanlah biaya daur hidup produk tersebut. Pecahlah harga turun ke harga per hari, per minggu, atau per bulan, pilih mana yang cocok.

  3. Buatlah pembelian tersebut sebagai investasi, bukan pengeluaran

    Tunjukkan manfaat jangka panjang produk Anda, itu merupakan investasi bagi konsumen. Ilustrasinya: Produk A harga Rp 100, masa pakai dua tahun. Produk B Rp 110, masa pakai tiga tahun. Produk B meskipun harganya lebih tinggi, menjadi lebih murah alasannya yakni faktor “investasi”.


Ingatlah, negosiasi win-win solution memerlukan sejumlah pinjaman dan penerimaan tertentu, bukan sekedar memberi dan memberi. Rumusan fundamental dari negosiasi harga: Janganlah menurunkan harga Anda tanpa mendapat sesuatu sebagai imbalannya.


Sikapi perang harga dengan bijak. Jangan menjelekkan kompetitor secara membabi buta. Jika harus melaksanakan perbandingan, bandingkanlah dengan obyektif. Semoga Sahabat PoBis sanggup keluar sebagai pemenang dalam persaingan harga.


sumber gambar: moneystoop.com



Sumber https://www.pojokbisnis.com


EmoticonEmoticon