Pengertian Dan Prasyarat Keberhasilan Wirausaha Koperasi
Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakin apa yang akan kita perbuat. Pemimpilah yang selalu membuat dan membuat sebuah terobosan dalam membuat produk, cara pelayanan, ataupun ide-ide yang sanggup dijual dengan sukses. Semuanya tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata ‘tidak bisa’ataupun tidak mungkin’.
Salah satu sifat pemimpi dalam berusaha ialah bagaimana mengubah suatu peluang menjadi kegiatan perjuangan yang menguntungkan. Jika melihat kondisi yang melanda Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, telah menawarkan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia baik dilihat dalam kerangka makro maupun mikro. Kondisi yang tidak menguntungkan ini, mendorong sebagian besar masyarakat untuk menangkap peluang dengan memulai melirik dan membidik, banyak sekali peluang perjuangan yang mungkin selama ini dipandang sebelah mata atau orang sudah mulai banyak merambah ke peluang usaha, yang mengedepankan kreativitas. Diantaranya ialah sektor-sektor perjuangan riil yang secara eksklusif berafiliasi dengan kebutuhan konsumen, tetapi mempunyai kekhasan yang tidak lazim.
Pada ketika ini Indonesia memerlukan komplemen sekitar 20 juta unit perjuangan gres di luar sektor pertanian dalam 15 tahun mendatang dalam rangka meningkatkan daya dukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi penduduk Indonesia. Hal ini berarti harus menumbuh-kembangkan 1,3 juta unit perjuangan gres di Indonesia setiap tahunnya, padahal infrastruktur untuk mewujudkannya relatif sangat terbatas. Untuk periode tahun 2005-2009 dicanangkan untuk menumbuhkan 6 juta unit perjuangan kecil menengah (UKM) gres di Indonesia. Pengembangan wirausaha gres terkait dengan upaya menumbuhkan lingkungan perjuangan yang kondusif, menumbuhkan kemauan masyarakat untuk berwirausaha, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berwirausaha dan sistem insentif yang menstimulan masyarakat untuk merealisasikan membuka perjuangan baru.
Saat ini setiap pelaku perjuangan berupaya sedemikian rupa, supaya kegiatan perjuangan yang dilakukan sanggup memperoleh keuntungan. Adapun bagi yang belum mempunyai kegiatan usaha, berupaya untuk membuat akltivitas perjuangan yang secara eksklusif sanggup mengurangi tingkat pengangguran yang terjadi. Semua mengarah dengan satu tujuan, yaitu sanggup menghidupi diri sendirinya oleh dirinya sendiri. Semua berupaya menjadi wirausaha.
Kewirausahaan yakni semangat, sikap dan kemampuan untuk memberikantanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh laba untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik, serta membuat dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan penemuan serta kemampuan manajemen. Pengertian di atas meliputi esensi kewirausahaan yaitu balasan yang positip terhadap peluang untuk memperoleh laba untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan serta sikap mental untuk merealisasikan balasan yang positip tersebut. Semangat, sikap dan kemampuan wirausaha tentunya bervariasi satu sama lain dan ganjal dasar itu wirausaha dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yaitu : wirausaha awal, wirausaha tangguh, wirausaha unggul. Wirausaha yang sikap dan kemampiannya yang lebih menonjol dalam memobilisasi sumber daya dan dana, serta mentransformasikannya menjadi output dan memasarkannya secara efisien lazim disebut Administrative Entrepreneur. Sebaliknya wirausaha yaitu sikap dan kemampuannya menonjol dalam kreatifitas, penemuan serta mengantisipasi dan menghadapi resiko lazim disebut Innovative Entrepreneur.
Untuk menjadi pengusaha yang sukses seorang dituntut untuk, memenuhi kualifikasi sebagai seorang wirausahawan. Pada kenyataannya tidak semua pengusaha yakni wirausahawan yang mempunyai sifat kewirausahaan. Pada umumnya yang dimaksud dengan wirausaha sama dengan wiraswasta atau pengusaha yaitu semua orang yang mempunyai perjuangan atau melaksanakan kegiatan perjuangan untuk memperoleh laba atau komisi. Ciri negatif tapi sangat menonjol pada sebagian pengusaha kita ditahun 80-an dan 90-an yakni Semangat dan sikap mereka mencari laba pribadi sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara. Memasuki milenium ke tiga dan persiapan global yang lebih beretika sangat mendesak membuat agenda reorientasi semangat kewirausahaan pada pengusaha kita supaya mengubah orientasi yang sangat individualistik, menjadi orientasi yang lebih sehat . Dalam rangka perumusaan strategi, kebijakan dan agenda penyehatan dan pengembangan dunia perjuangan sangatlah diharapkan konsep-konsep, definisi dan pengertian yang lebih terang perihal pekerja bebas, pengusaha dan wirausaha.
Adapun pengertian kewirakoperasian dalam tubuh perjuangan koperasi, secara umum menitikberatkan bahwa fungsi wirausaha koperasi ialah apabila anggota sanggup laba dari koperasi, lebih atau kurang lebih sama dengan laba dari tubuh perjuangan yang lain.
A. Tentang Wirausahawan Koperasi
Wiraswasta yakni seorang usahawan yang di samping bisa berusaha dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga khususnya secara sempurna guna (tepat dan berguna,efektif dan efisien),juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi luhur.sedangkan Wirausaha yakni yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang gres dengan membuat bentuk organisasi gres atau mengolah materi baku baru.dan istilah Kewirakoperasian digunakan sebagai istilah baku kewirausahaan.
Kewirakoperasian yakni suatu sikap mental positif dalam perjuangan komperatif dengan mengambil prakasa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata,serta peningkatan kesejahteraan bersama.
Dari definisi tersebut terkandung beberapa unsur yang patut diperhatikan,
1. Kewirausahan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara komperatif. ini berarti kewirakopersian harus mempunyai keinginan untuk memajukan organisasi koperasi.
2. Tugas utama kewirakoperasian yakni mengambil prakasa inovatif artinya berusaha mencari ,menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama.
3. Wirakoperasi harus mempunyai keberanian mengambil resiko lantaran dunia penuh dengan kepastian. Oleh lantaran itu dalam menghadapi situasi semacam itu diharapkan seorang wirausaha yang mempunyai kemampuan mengambil resiko.
4. Kegiatan wirakoperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
5. Tujuan utama setiap wirakoperasi yakni memenuhi kebutuhan faktual anggota koperasi dan meningkatkan kesejahteran bersama.
Wirakoperasi dalam koperasi sanggup dilakukan oleh anggota manajer birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi.
B. Fungsi Kewirakoperasian
Fungsi atau kegiatan wirakoperasi ,jenis kewirakoperasian dibedakan menjadi 3 hal yaitu kewirakoperasian rutin,arbitrage dan inovatif.
1. Kewirakoperasian Rutin
Kewirakoperasian rutin diarahkan pada kegiatan rutin organisasi perjuangan koperasi menyerupai produksi, pemasaran, personalia, keuangan, administrasi, dll.
2. Kewirakoperasian Arbitrage
Arbitrage di sini dimaksudkan sebagai keputusan yang diambil dari dua kondisi yang berbeda.Tugas utama wirakoperasi dalam hal ini mencari peluang yang menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda.
3. Kewirakoperasian Inovatif
Wirakoperasi yang inovatif berarti wirakoperasi yang selalu tidak puas dengan kondisi yang ada.Ia selalu berusaha mencari,menemukan dan memanfaatkan peluang yang diperoleh.
C. Kewirausahaan koperasi
1. Kebutuhan akan wirausaha koperasi
a. Pembangunan kopersai diarahkan supaya makin memikliki kemampuan menjadi- tubuh perjuangan yang makin efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar pada masyarakat.
b. Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi dtingkatkan melalui upaya peningkatan –kebersaman dan manajemen yang lebih profesional.
c. Pemberian kemammpuan yang seluas-luasnya disegala sector kegiatan ekonomi dan penciptaan iklim perjuangan yang mendukung dengan kenudahan memperoleh permodalan.
d. Kerja sama antar koperasi dan antar koperasi dan perjuangan Negara dan perjuangan swasta sebagai kawan perjuangan dikembangkan secara lebih nyata.
Suatu bangsa yang mempunyai kelompok wirausaha yang besar akan lebih mudah- untuk maju dan lebih tahan terhadap ganguan krisis. Oleh lantaran itu, beberapa kebijakan- pemerintah menyerupai :
a. Memberikan kebebasan berusaha(dalam arti yang tidak mengganggu kepentingan orang lain).
b. Menciptakan kondisi lingkungan yang sanggup merangsang kegiatan inovative .
c. Pemberian pendidikan dan pembinaan supaya sanggup meningkatkan konpetensi para- wirausaha.
2. Pengertian Kewira Koperasian
Kewira koperasian yakni suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan faktual serta peningkatan kesejahteraan bersama.
3. Competitive Anventages Pada Koperasi
Wirausaha koperasi yakni orang yang mempunyai kemampuan dan kemauan dalam penemuan atau mendapat seni manajemen bagi pembangunan koperasi. Arti dari competitive adventages yakni keunggulan bersaing dalam koperasi.
Strategi asset yakni asset yang diperoleh melalui hak monopoli,lisensi, paten. Dan hak penguasaan lainnya.
Competitive adventages juga bisa diperoleh dari arsitektur koperasi. Arsitektur koperasi didasasrkan pada prinsip identitas yang menyatakan anggota sebagai pemilikdan sebagai pelanggan.
Kedudukan anggota dalam koperasi menjadi sangat besar lengan berkuasa lantaran ia yakni sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan lantaran itu anggota mempunyai kebebasan untuk keluar kalau :
1) Hubungan pribadinya dengan koperasi terganggu
2) Badan perjuangan koperasi tidak lagi sanggup memperlihatkan kepentingan hemat anggota yang bersangkutan
3) Syarat keanggotaan itu lenyap.
4. Fungsi kewirausahaan koperasian
Kewira koperasian rutin tugasnya yakni meluruskan atau mengendalikan sesuatu supaya berjalan sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan. Dan juga kewira koperasian rutin mempunyai krakteristik sebagai berikut :
1) Kegiatan kewira koperasian berafiliasi dengan penilaian dan koreksi bila terjadi misal lokasi sumber daya.
2) Manajer mempunyai informasi yang banyak perihal sumber daya tujuan dan resiko yang dihadapi. Wira perjuangan sanggup bertindak berdasarkan informas yang akurat.
3) Rendahnya tingkat ketidakpastian memungkinkan wirausaha bisa memaksimumkan tujuan atau pengembangan perjuangan para anggota koperasi.
4) Kewira koperasian arbitrage disini dimaksudkan sebagai keputusan yang diambil dari dua kondisi yang berbeda dan keputusan itu menawarkan peluang yang menguntungkan, kiprah utama dari wirakop dalam hal ini yakni mencari peluang yang menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda.
Kewira usahaan arbitrage mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1) Wirakop mempunyai informasi yang banyak perihal perbedaan harga barang tertentu bila ia beli ketika ini dan jual pada waktu yang akan datang.
2) Inti kewira koperasian terdiri dari penemuan dan pelaksanaan peluang yang menguntungkan yang hingga ketika ini belum dikenali dan direalisasikan.
3) Kewira koperasian inovatif artinya mencari mamfaat dan menemukan sesuatu yang baru.
4) Wirakop yang inovatif bebarti wirakop yang selalu tidak puas dengan kondisi yang diperoleh. Ia sangat diharapkan terutama pada kondisi dimana perusahaan atau koperasi yang menghadapi dilema ketidakpastian yang serius dalam lingkungan yan dinamis.
5. Tipe kewirakoperasian
a. Kewirakoperasian anggota sebagai pemilik koperasi sanggup menjadi wirakop bila ia bisa menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk pertumbuhan koperasi.
b. Kewirakoperasian manajer pada koperasi yang mengangkat manajer sebagai pelaksana dan penanggung jawab kegiatan operasional. Koperasi tentu sangat mengharapkan perubahan yang menawarkan keuntungan.
c. Kewirakoperasian birokrat yakni pihak yang secara tidak eksklusif berafiliasi dengan pengembangan gerakan koperasi. Setiap kegiatannya memang diharapkan untuk memacu perkembangan tehadap anggota.
d. Kewira koperasian katulis disini diartikan sebagai pihak yang bekompeten terhadap pengembangsn koperasi kendatipun ia tidak mempunyai kekerabatan eksklusif dengan organisasi koperasi.
6. Tugas wirakoperasi
a. Tugas wirakop dalam hal ini yakni meningkatkan efisiensi koperasi melalui integrasi vertical tersebut.
b. Tugas wirakop yang kedua inin yakni menekan biaya transaksi, biaya transaksi tersebut yakni biaya diluar biaya produksi yang timbul lantaran adanya transaksi, menyerupai biaya pencarian informasi, biaya kontrak, biaya monitoring kontrak, biaya legal kalau kontrak dilanggar dan biaya resiko yang mungkin timbul.
c. Pemamfaatan interlinkage market arti dari interlinkage market yakni kekerabatan transaksi antar pelaku ekonomi dipasar. Dan tugasnya wirakop ini membuat kolaborasi yang saling menguntungkan dan cara pelaku dalam interlinkage market tersebut.
d. Pemamfaatan trust capital disini diartikan sebagai pengumpulan mudal. Tugas wirakop dalam hal ini yakni mengelola modal tersebut secara efisiensi dan meningkatkan peranan anggota dalam meningkatkan partisipasi intensif dalam pemamfaatan jasa pelayanan koperasi dan partisipasi konstibutif dalam pembentukan permodalan yang baru.
e. Pengendalian ketidakpastian kiprah wirakop ini yakni meningkatkan pelayanan terhadap anggotanya dengan jalan menyediakan barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan oleh anggotanya.
f. Penciptaan penemuan tugasnya yakni membuat inovasi-inovasi gres yang menguntungjkan bagi koperasi dan anggotanya.
g. Pengembangan manfaat partisipasi kiprah dalam hal ini yakni meningkatkan partisipasi intensif para anggota koperasi dengan jalan menyediakan pelayanan yang dibutuhkan anggotanya.
h. Menciptakan economies of scale yakni penghematan pada koperasi yang ditimbulkan oleh penambahan kapasitas produksi. Tugasnya yakni membuat economies of scale dan mengendalikan produksi pada tingkat produksi yang optimal. Produksi dicapai pada ketika koperasi berproduksi dengan biaya rat-rata jangka panjang yang paling rendah.
7. Sifat - Sifat Menjadi Wirausaha
a. Penolong
Seorang pemimpin seharusnya bisa menolong dengan ikhlas dan mempunyai sifat sensitif. Ada kalanya ketika dilema tidak bisa diselesaikan oleh bawahan, Anda sebagai pemimpin harus bisa turun tangan.
b. Penghibur
Ada juga gaya kepemimpinan yang gampang disukai semua orang lantaran sifatnya yang bahagia menghibur. Sikapnya santai kepada bawahan, bahagia bercanda, tapi juga serius dalam bekerja. Sifatnya ini merupakan suatu cara baginya untuk memotivasi bawahan.
c. Seniman
Pemimpin menyerupai ini biasanya kreatif dan inovatif. Dia bisa saja memunculkan ide-ide yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh bawahannya. Anda bisa mengembangkan sisi seniman Anda dengan selalu terbuka pada pendapat orang lain, informasi terbaru, dan hindari pikiran negatif.
d. Pemikir
Para pemikir biasanya suka menganalisa dunia di sekeliling mereka dan mungkin lebih bahagia berpikir, ketimbang bertindak. Seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian ini biasanya bisa memahami suatu dilema dan kesannya memberi solusi.
e. Aktivis
Seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian ini biasanya bisa mendorong semangat tim dan selalu optimistis serta percaya diri. Mereka sangat aktif, tapi kadang bisa menjadi spontan dalam bertindak. Jika Anda merasa mempunyai kepribadian ini cobalah lebih banyak memperhatikan detail ketika bekerja.
8. Prasayarat Keberhasilan Wirausaha Koperasi
Koperasi sebagai unit perjuangan yang bergeak dibidang ekonomi dan social, pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu membantu meninngkatkan pertumbuhan ekonomi, yang merupakan sasarna utama pembangunan ekonomi.
Syarat – syarat yang menadai dua perlu bagi pertumbunhan ekonomi yaitu :
1) Melalui kegiatan inovatif penciptaan pengetahuan gres dan penerapannya.
2) Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja ( berprestasi lebih banyak dalam satuan waktu keja tetap atau waktu kerja yang dperpanjang )
Hakikat dari fungsi wirausaha ( termasuk wirakop) yakni melihat dan menerapkan kemungkinan – kemungkinan gres dibidang ekonomi. Fungsi ini disebut inovatif. Secara subtansi dan organisatoris, fungsi inovatif sanggup dijabarkan dalam berbagia bidang kegiatan menyerupai :
1) Mengenal laba atau mamfaat benefit dari kombinasi-kombinasi baru.
2) Evaluasi laba ( benafit ) yang terkandung dalam kombinasi gres itu.
3) Pembiyaan .
4) Teknologi, perencanaan dan pembangunan tempat-tempat produksi.
5) Pengadaan, pendidikan dan memimpin tenaga kerja.
6) Negosiasi dengan pemerintah atau tubuh resin yang berwenang.
7) Negosiasi dengan pemasok dan pelanggan.
Dalam melaksanakan fungsi tersebut, seorang wirausaha koperasi dihadapkan pada hambatan sebagai berikut :
1) Kemungkinan bertindak inovatif tidak selalu merupakan kemungkinan yang diizinkan berdasarkan hukum. Makara inovator tidak mempunyai hak untuk menerapkan tindakan inovatif.
2) Kemungkinan inovatif yang diperolehkan harus ditemukan dan kemudian dilaksanakan penerapannya. Untuk itu diharapkan kemampuan baik personal maupun organisatoris.
3) Kalaupun kemungkinan penemuan tertentu terlarang dan masih dalam rangka kesanggupan seorang atau kelompok, maka perseorangan itu perlu mempunyai motivasi untuk menerapakan penemuan itu.
Adapun keberhasilan penemuan seorang wirausha koperasi dijelaskan ada tiga faktor sebagai berikut :
1) Hak Bertindak
merupakan kemungkinan bertindak dalam kelompok yang tidak terlarang yang meliputi banyak sekali pembatasan normative terhadap tindakan disamping peraturan-peraturan abnormal yang dikondifikasikan juga nilai-nilai social budaya, budbahasa aagama, ketentuan-ketentuan konkrek dan peraturan-perarturan pihak pengembang
2) Kekuasaan Politik.
Bila diterjemahkan dalam bahasa ekonomi, hak bertindak yang terlarang bertalian dengan biaya dan laba tertentu, hak bertindak mempengaruhi arus mamfaat yang diharapkan dari kemungkinan bertindak dan mempengaruhi nilai sumberdaya yang diharapkan untuk pelaksanaannya.
3) Kemampuan (Kompetensi)
Kecenderungan individu atau organisasi untuk meningkatkan kemampuannya sangat tergantung dari rangsangan economies dan impian untuk sanggup menerapakan peningkatan kemampuannya kedalam tindakan-tindakan inovatif yang nyata.
4) Motivasi Untuk Berprestasi
Menyebabkan suatu insiden mempunyai nilai baik positif ataupun negative bagi wirausha koperasi kiranya yang paling penting yakni motivasi-motivasi dalam pencapaian hasil yaitu hasil kegiatan perjuangan perusahaan koperasi dan hasil kegiatan perjuangan perusahaan anggotanya. makin tinggi hasil yang diperoleh akan semakin besar dorongan untuk melaksanakan suatu tindakan.
Selain itu, Menurut tokoh koperasi Ibnoe Soedjono, untuk memahami apa yang disebut kemampuan koperasi, kita perlu memakai tolak ukur keberhasilan koperasi secara mikro. Keberhasilan koperasi sanggup didekati dari dua sudut, yaitu sudut perusahaan dan sudut imbas koperasi.
Pendekatan dari sudut perusahaan,
1) Peningkatan anggota perorangan.
Pada dasarnya lebih penting jumlah anggota perorangan daripada jumlah koperasi, lantaran sebagai kumpulan orang kekuatan ekonomi bersumber dari anggota perorangan. Ada dua faktor keanggotaan yang perlu diperhatikan, yaitu kemampuan ekonomi dan tingkat kecerdasan anggota. Kemampuan ekonomi anggota penting lantaran sanggup digerakkan untuk menyusun investasi, sedangkan kecerdasan anggota sangat memilih mutu manajemen yang sifatnya partisipatori dalam rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi dengan satu anggota satu suara.
2) Peningkatan modal
Terutama yang berasal dari koperasi sendiri. Jumlah modal dari dalam sanggup digunakan sebagai salah satu indikator utama dari kemandirian koperasi. Semakin besar modal dari dalam berarti kemandirian koperasi tersebut semakin tinggi. Indikator kemandirian yang lain yakni keberanian manajemen untuk mengambil keputusan sendiri.
3) Peningkatan volume usaha
Volume perjuangan berkaitan dengan skala ekonomi, semakin besar volume perjuangan suatu koperasi berarti semakin besar potensinya sebagai perusahaan, sehingga sanggup menawarkan pelayanan dan jasa yang lebih baik kepada para anggota. Sejalan dengan identitas koperasi yang menyatakan bahwa anggota dan pelanggan yakni orang yang sama, maka volume perjuangan terutama harus berasal dari jasa anggota. Loyalitas dan partisipasi aktif anggota sangat memilih besarnya volume perjuangan koperasi khususnya yang berasal dari anggota
4) Peningkatan pelayanan kepada anggota dan masyarakat
Berbeda dengan unsur yang lain, pelayanan ini sukar dihitung secara kuantitatif. Anggota sanggup mencicipi efeknya dengan membandingkan sebelum dan sesudah ada koperasi. Bentuk pelayanan sanggup bermacam-macam, misalnya: pendidikan, kesehatan, beasiswa, sumbangan, pelayanan perjuangan yang cepat dan efisien, dan sebagainya.
Pendekatan dari sudut imbas koperasi,
1) Produktivitas
Koperasi dengan seluruh hasil kegiatannya sanggup memenuhi seluruh kewajiban yang harus dibayarnya, seperti: biaya perusahaan, kewajiban kepada anggota, dan sebagainya.
2) Efektivitas
Dalam arti bisa memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap anggota-anggotanya.
3) Adil
Dalam melayani anggota-anggota, tanpa melaksanakan diskriminasi.
4) Mantap
Dalam arti bahwa Koperasi begitu efektif sehingga anggota-anggota tidak ada alasan untuk meninggalkan koperasi guna mencari alternatif pelayanan di kawasan lain yang dianggap lebih baik.
10. Jiwa Dan Semangat Wirausaha Koperasi
Secara definitive seorang wirausaha ( termasuk wirakop) yakni orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesmpatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil laba darinya dan mengambil tindakan yang sempurna guna memastikan sukses.
Perwirakoperasi yakni orang yang mempunyai sikap mental positif yang berorientasi pada tindakan dan mempunyai motivasi tinggi dalam mengambil resiko pada ketika mengejar tujuannya. Tetapi merupakan juga cermat dan penuh perhitungan dalam mengambil keputusan yang hendak dikerjakan.
Menurut Meredith ( 1984 ) para wirausaha ( termasuk wirakop )mempunyai cirri dan tabiat yang berlainan dengan individu kebanyakan.
11. Prinsip – prinsip inovasi
Tugas utama dari wirausaha koperasi yakni membuat inovasi-inovasi gres yang menguntungkan kemudian supaya ia berhasil melaksanakan misinya beberapa prinsip yang perlu dipehatikan oleh wirausaha ( termasuk koperasi ) menyerupai yang dikemukakan oleh Peterk Drucker ( 1988 ) ialah :
1) Inovasi harus mempunyai tujan dan sistematis dimulai menganalisis peluang.
2) Inovasi bersifat konseptual dan perceptual.
3) Agar efektif sebuah penemuan harus sederhana dan harus difokuskan.
4) Inovasi yang efktif harus dimulai dari kecil.
5) Inovasi yang berhasil harus mengarah pada kepemimpinan.
6) Jangan berlagak pintar. Inovasi harus ditangani oleh insan biasa.
7) Inovasi yang menyimpang dari pada dasarnya akan cendrung buyar.
8) Lakukanlah penemuan yang ada dimasa sekarang.
9) Harus diingat bahwa penemuan yakni kariya.
10) Agar berhasil seorang inovator harus membina kekuatannya.
11) Harus diingat penemuan yakni dampak dalam perekonomian dan masyarakat.
12. Keuntungan Dan Kelemahan Menjadi Wirausaha
a. Keuntungan
1) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.
2) Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan potensi seseorang secara penuh.
3) Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan laba secara maksimal.
4) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit.
5) Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.
b. Kelemahan
1) Memperoleh pendapat yang tidak niscaya dan mempunyai banyak sekali resiko.
2) Bekerja keras dan waktu kerjanya panjang.
3) Kualitas kehidupannya masih rendah hingga usahanya berhasil,sebab ia harus berhemat.
4) Tanggung jawabnya sangat besar,banyak keputusan yang harus ia buat walaupun ia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
REFERENSI :
1. Ropke, J. 2000. Ekonomi Koperasi, Teori dan Manajemen. Diterjemahkan oleh Hj. Sri Djatnika S. Arifin. SE. M.Si. Penerbit Salemba Empat
2. Hendar dan Kusnadi. 1999. Ekonomi Koperasi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
3. Baswir, R. 2000. Koperasi Indonesia BPFE Yogyakarta.
4. UU Nomor 17 tahun 2012 terntang Perkoperasian
5. UU Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah
6. Peraturan Pemerintah RI No 44 tahun 1997 perihal Kemitraan
Kantor Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2005), Pengembangan Usaha Skala Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi. Jakarta.
Kantor Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2005), Pengembangan Usaha Skala Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi. Jakarta.
7. Firmansyah, 2001. Dinamika Usaha Kecil dan Menengah. LIPI. Jakarta.
8. Hendar, kusnadi 2005 Ekonomi Koperasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi
SUMBER LAIN :
giletules.blogspot.com/search?q=03/kewirakoperasian/
http://chankeabiee.blogspot.co.id/2011/02/wirausaha-koperasi
EmoticonEmoticon