Rabu, 12 Desember 2018

Metodologi Penelitian - Jenis - Jenis Penelitian Pendidikan




Pengertian Penelitian Pendidikan, adalah  kegiatan sistematis untuk mencari jawaban yang benar atau mendekati kebenaran perihal permasalahan pendidikan berdasarkan kebijaksanaan budi yang logis dan rasional, serta didukung oleh fakta empirik.

Dalam dunia pendidikan, berkat adanya pemanfaatan metode ilmiah oleh para pakar pendidikan, ilmu pendidikan mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan. Namun keadaan ibarat itu sepertinya belum diikuti oleh para pelaksana pendidikan ibarat guru. Walaupun dalam kegiatan sehari-harinya guru sering dihadapkan pada banyak masalah, kemudian merumuskan duduk masalah tersebut dengan caranya sendiri dan mengatasinya dengan cara sendiri pula, namun mereka belum terbiasa menuangkan buah pikirannya itu ke dalam bentuk tulisan, sehingga orang lain akan sulit mempelajari atau menggandakan cara-cara yang telah ditemukannya itu.

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan belum terbiasanya guru menulis karya tulis atau melaksanakan penelitian pada bidang pekerjaan yang ditekuninya. Faktor tersebut diantaranya yaitu bahwa kemampuan guru dalam meneliti dan menulis masih rendah. Padahal, informasi yang diperoleh dari hasil penelitian berkhasiat sebagai dasar yang logis dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi tentu tidak semua keputusan yang diambil harus berdasarkan pada hasil penelitian. Bidang pendidikan sendiri termasuk rumpun ilmu prilaku, suatu rumpun ilmu yang mengkaji acara manusia. Lingkup kajian acara insan sangatlah luas, meliputi acara insan sebagai individu atau kelompok, sebagai kesatuan etnis, bangsa atau ras, dalam lingkup geografis, administratif atau sosial-budaya, dalam satuan organisasi, institusi, pemerintahan, berkenaan dengan kegiatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, keamanan, keagamaan, kesejahteraan masyarakat, dan sebagainya.

Ada banyak sekali jenis permasalahan yang sanggup kita jumpai dalam kehidupan, permasalah-permasalahan tersebut tentunya sanggup diteliti untuk dicarikan penyelesaiannya. Setiap permasalahan yang kita jumpai terkadang antara satu permasalahan berbeda dengan permasalahan yang lainnya.  Sehingga setiap permasalah tentu membutuhkan jenis penyelesaian yang berbeda-beda, dan tentu dalam menuntaskan masalah-masalah tersebut membutuhkan adanya penelitian. Dalam makalah ini akan dibahas ruang lingkup penelitian pendidikan khususnya mengenai jenis-jenis penelitian.

Menurut Sugiyono (2007:7), jenis-jenis penelitian dibedakan menjadi lima kategori, yaitu berdasarkan bidangnya, tujuannya, metodenya, tingkat eksplanasinya, dan waktunya. Sedangkan peneltian pendidikan termasuk jenis penelitian berdasarkan bidangnya.

Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah perihal kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan (Rachman, 1993:13). Secara umum tujuan penelitian pendidikan yaitu untuk menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laris yang sanggup digunakan untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan (Rachman, 1993:13).

Menurut Suyanto dan Hasan dalam Kasbolah (2001:21) tujuan penelitian tindakan kelas yaitu untuk meningkatkan (1) Kualitas praktik pembelajaran di sekolah, (2) relevansi pendidikan, (3) mutu hasil pendidikan, dan (4) efisiensi pengelolaan pendidikan. 

Sedangkan berdasarkan Ditjen Dikti dalam Subyantoro (2009:89) tujuan penelitian pendidikan sebagai berikut :
  1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah;
  2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi duduk masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas;
  3. Meningkatkan perilaku professional pendidik dan tenaga kependidikan;
  4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah dan LPTK, sehingga tercipta perilaku proaktif di dalam melaksanakan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable);
  5. Meningkatkan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan khususnya di sekolah dalam melaksanakan PBT;
  6. Meningkatkan kerjasama professional di antara pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dan LPTK.

A. Penelitian Pendidikan Menurut Penggunaannya

Kegiatan di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan merupakan dua kegiatan yang terpadu erat. Maka kiprah ilmu pengetahuan dan penelitian sanggup dinyatakan secara terpadu pula. Terdapat banyak sekali jenis penelitian dalam ilmu pendidikan, dan berikut jenis-jenis penelitian pendidikan yang ada.

1. Menurut Penggunaannya
Jenis penelitian bila dilihat dari segi penggunaannya sanggup digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu :
1) Penelitian Dasar atau Penelitian Murni
LIPI memberi definisi penelitian dasar yaitu setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ilmiah atau untuk menemukan  bidang penelitian gres tanpa suatu tujuan mudah tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian tidak segera dipakai, namun untuk waktu jangka panjang akan segera dipakai.

Gay (dalam Sugiyono, 2009;9) menyatakan bahwa penelitian dasar bertujuan untuk membuatkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang eksklusif bersifat praktis. Senada dengan pendapat tersebut, Suriasumantri (dalam Sugiyono, 2009;9) beropini bahwa penelitian dasar atau murni yaitu  penelitian yang bertujuan  menemukan  pengetahuan gres yang sebelumnya belum pernah diketahui.

2) Penelitian Terapan
Batasan yang diberikan LIPI bahwa setiap penelitian  terapan  adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti balasannya dibutuhkan segera sanggup digunakan untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator. Senada dengan pendapat tersebut, Gay (dalam Sugiyono, 2009;9) beropini bahwa penelitian terapan yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

Suriasumantri (dalam Sugiyono, 2009;9) menyatakan bahwa penelitian terapan bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. Sehingga, hubungan penelitian murni dan penelitian terapan sangat erat, lantaran penelitian murni/dasar berkenaan dengan inovasi dan pengembangan ilmu, sesudah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.

2. Menurut Metodenya
Jenis penelitian dilihat pula dari segi metodenya sebagai berikut :
1) Penelitian Historis
Penelitian historis atau penelitian sejarah yaitu kegiatan penelitian yang difokuskan untuk menyelidiki, memahami, dan menjelaskan keadaan yang telah lalu. Tujuan penelitian historis yaitu untuk merumuskan kesimpulan mengenai sebab-sebab, dampak, atau perkembangan dari insiden yang telah kemudian yang sanggup dipergunakan untuk menjelaskan insiden kini dan mengantisipasi insiden yang akan datang. Contohnya penelitian untuk mengetahui bagaimana perkembangan peradaban masyarakat tertentu, penelitian perihal mengapa suatu produk dimasa kemudian menjadi andalan.

2) Penelitian Historis
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data yang dipelajari yaitu data dari sampel yang diambil dari populasi. Senada dengan pendapat tersebut, prasetyo (2005;49) beropini bahwa penelitian survey umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Jika sampel yang diambil yaitu representatif maka generalisasinya kuat. Contoh penelitian perihal kecenderungan masyarakat dalam  memilih pemimpinnya, penelitian dampak anggaran pendidikan terhadap kualitas SDM di negeri ini, penelitian perihal kecenderungan konsumem dalam menentukan suatu jenis produk.

3) Penelitian Ex Post Facto
Penelitian Ex Post Facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti insiden yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang guna mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya kejadian. Penelitian ini memakai  logika kalau x maka y. Namun demikian dalam penelitian tidak dilakukan manipulasi variabel. Contohnya penelitian untuk mengungkapkan alasannya terjadinya kerusuhan disuatu daerah, penelitian perihal alasannya terjadinya banyak siswa yang tidak lulus ujian, penelitian perihal alasannya banyaknya produk yang tidak terjual.

4) Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperimen yaitu penelitian yang berusaha mencari dampak variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Ada empat bentuk eksperimen yaitu pre experimenta: true experimental, factorial, dan quasi experimental. Contohpenelitian mengenai dampak penggunaan metode mengajar A terhadap hasil mencar ilmu siswa, penelitian perihal dampak metode promosi terhadap jumlah penjualan, dan lain-lain.

5) Penelitian Evaluasi (evaluation research)
Penelitian penilaian yaitu penelitian yang dibutuhkan sanggup memperlihatkan  masukan atau mendukung pengambilan keputusan perihal nilai relatif dari dua atau  lebih alternatif  tindakan. Makara penelitian penilaian yaitu penelitian yang dilakukan untuk pengambilan keputusan. Contohpenelitian perihal efektivitas pelaksanaan KBK di sekolah X, penelitian perihal kebijakan link and match, dan lain-lain.

6) Penelitian Pengembangan (research development)
Penelitian pengembangan adalah merupakan penelitian untuk membuatkan produk sehingga produk tersebut menjadi lebih baik. Tujuan penelitian  pengembangan bukan  untuk memformulasi atau menguji hipotesis, melainkan untuk mendapat produk gres atau proses baru. Contoh penelitian perihal kemungkinan membuatkan produk A menjadi produk A plus.

7) Penelitian Tindakan (action research)
Penelitian Tindakan yaitu suatu bentuk penelitian  refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan contohnya guru, siswa atau kepala sekolah, dalam situasi­-situasi sosial (termasuk pendidikan). Penelitian tindakan bertujuan untuk memecahkan duduk masalah melalui aplikasi metode ilmiah, bukan untuk memberi donasi pada ilmu pengetahuan. Contoh penelitian perihal mencari mengajar yang paling sempurna untuk siswa kelas II SMA, penelitian perihal  prosedur dan metode kerja dalam  pelayanan masyarakat.

8) Penelitian Naturalistik
Penelitian Naturalistik yaitu penelitian yang digunakan untuk kondisi obyektif alamiah dimana peneliti yaitu sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan  makna, bukan generalisasi. Contoh penelitian perihal makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan faktor­-faktor penyebab terjadinya korupsi, dan lain-lain.

9) Penelitian Kebijakan

Penelitian Kebijakan yaitu penelitian yang dilakukan untuk kepentingan pengambilan kebijakan. Penelitian ini dilakukan lantaran adanya duduk masalah bagi organisasi atau para pengambil keputusan. Penelitian ini dilakukan terhadap masalah­-masalah sosial yang mendasar sehingga temuannya sanggup direkomendasikan kepada pengambil keputusan. Contohpenelitian untuk menciptakan undang-undang atau peraturan, penelitian untuk membuatkan struktur organisasi, dan lain-lain.


B. Jenis Penelitian Pendidikan Menurut Jenis Data dan Analisisnya 

Menurut jenis data dan analisisnya, penelitian dibedakan menjadi:

1. Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif yaitu penelitian yang datanya yaitu data kualitatif sehingga analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif). senada dengan pendapat tersebut sukmadinata (2009;18) beropini bahwa data kualitatif yaitu data dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kualitatif sanggup diubah menjadi data kuantitatif dengan jalan diskoring. Contoh data kualitatif yaitu manis, pahit, rusak, gagal, baik sekali, baik, kurang baik, tidak baik, atau  sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju, selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan  tidak pernah.

2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang datanya merupakan data kuantitatif sehingga analisis datanya memakai analisis kuantitatif (inferensi). Data kuantitatif yaitu dalam bentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan seperti: 1, 2, 3, 4, … dst, atau skor 5 = selalu, skor 4 = sering, skor 3 = kadang-kadang, skor 2 = jarang, dan skor 1 = tidak pernah. Data kuantitatif dibedakan menjadi data diskrit atau nominal dan data kontinum. Data nominal yaitu data dalam bentuk kategori atau diskrit.

3. Penelitian Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif
Penelitian adonan kualitatif dan kuantitatif yaitu penelitian yang datanya terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif sehingga analisis datanya pun memakai analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.


C. Jenis Penelitian Pendidikan Menurut Tingkat Eksplanasinya (Penjelasannya) 

Menurut tingkat ekplanasi (penjelasannya) penelitian sanggup dibedakan menjadi :

1. Penelitian Deskriptif
Para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertensu secara terang dan sistematis. Penelitian deskriptif disebut juga penelitian praeksperimen, lantaran dalam penelitian ini mereka melaksanakan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk sanggup menandakan dan memprediksi terhadap suatu tanda-tanda yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan.

Penelitian deskriptif hanya berusaha menggambarkan secara terang dan sekuensial terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum peneliti terjun kelapangan dan mereka tidak menggunkan hipotesis sebagai petunjuk arah dalam penelitian.

2. Penelitian Eksperimen
Penelitian ekperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melaksanakan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen peneliti juga harus membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu grup treatment atau yang memperoleh perlakuan dan grup control yang tidak memperoleh perlakuan.

Penelitian eksperimen karene peneliti sudah melkukan kegiatan mengontrol maka hasil penelitian sanggup menentukan hubungan kausal atau alasannya dan akibat. Penelitian eksperimen juga diharuskan memakai hipotesis dan melalui pengamatan, peneliti menguji hipotesis tersebut dalam kondisi eksperimen, yaitu kondisi yang sudah dimanipulasi sedemikian rupa (laboratorium), sehingga tidak ada kontaminasi diantara variabel yang diteliti. Bidang kedokteran, pertanian, psikologi dan bidang teknik yaitu diantara bidang-bidang ilmu pengetahuan yang banyak memakai penelitian eksperimen.

3. Penelitian Tindakan Kelas
Pada awalnya, penelitian tindakan (action research) dikembangkan dengan tujuan untuk mencari penyelesaian terhadap problema sosial  (termasuk pendidikan). Penelitian tindakan diawali oleh suatu kajian terhadap suatu duduk masalah secara sistematis (Kemmis dan Taggart, 1988). Hasil kijian ini dijadikan dasar untuk menyusun suatu planning kerja (tindakan) sebagai upaya untuk mengatasi duduk masalah tersebut. Kegiatan  berikutnya adalah  pelaksanaan tindakan dilanjutkan dengan observasi dan evaluasi. Hasil observasi dan penilaian digunakan sebagai masukkan melaksanakan refleksi atas apa yang terjadi pada ketika pelaksanaan  tindakan. Hasil refleksi kemudian dijadikan landasan untuk menentukan perbaikan serta penyempurnaan tindakan selanjutnya.

Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan yaitu suatu bentuk penelitian refleksi  diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri. Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai praktik dan situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan.

Terdapat dua  hal pokok  dalam penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini akan mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu :
  • Untuk memperbaiki praktik
  • Untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan pemahaman para praktisi terhadap praktik yang dilaksana-  kannya
  • untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan.
  • Dalam bidang pendidikan, khususnya dalam praktik pembelajaran, penelitian tindakan bermetamorfosis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau  Classroom Action Reserach  (CAR).  PTK  adalah  penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. PTK dilakukan dengan tujuan  untuk memperbaiki atau meningkatkan  kualitas pembelajaran. PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
4. Penelitian Kualitatif
Sementara itu, berdasarkan (Sugiono, 2009:15), metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya yaitu eksperimen) dimana peneliti yaitu sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.

Terdapat perbedaan mendasar antara kiprah landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai materi penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

5. Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukana oleh Sugiyono (2009:14) sanggup diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data memakai instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Proses pengukuran yaitu belahan yang sentral dalam penelitian kuantitatif lantaran hal ini memperlihatkan hubungan yang mendasar antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

6. Research And Development (R & D)
Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) yaitu taktik atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktek. Yang dimaksud dengan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) yaitu rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka membuatkan suatu produk gres atau menyempurnakan produk yang telah ada semoga sanggup dipertanggung jawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), ibarat buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), ibarat jadwal komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain.


D. Tahap – Tahap Penelitian Pendidikan

Tahap-tahap penelitian pendidikan banyak ragamnya, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Sebagaimana tujuan penelitian pendidikan, tahap-tahap penelitian pendidikan sanggup diuraikan secara umum. 

Tahap-tahap penelitian pendidikan secara umum berdasarkan Sutrisno Hadi dalam Rachman (1993:31-32) antara lain : 
1)      Perumusan permasalahan
2)      Penelaahan pustaka
3)      Pengajuan hipotesis
4)      Penentuan variabel
5)      Penyusunan rancangan penelitian
6)      Penentuan populasi dan sampel 
7)      Pengumpulan data 
8)      Penarikan simpulan
9)      Penyiapan laporan

Secara khusus, tahap-tahap penelitian pendidikan berbeda-beda bergantung jenis dan pendekatan yang digunakan. Misalnya, penelitian tindakan kelas (PTK) langkah-langkah atau tahap-tahap penelitiannya berbeda dengan tahap-tahap penelitian pendidikan secara umum.

Lembaga Pengembangan Pendidikan Profesi (LP3) Universitas Negeri Semarang (2007:12-13) mengemukakan bahwa untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK), guru harus mengawali dengan mengidentifikasi duduk masalah dilanjutkan dengan merumuskan duduk masalah yang akan dicari solusinya. Cara untuk mengidentifikasi duduk masalah sanggup dilakukan dengan melaksanakan refleksi terhadap hal-hal yang telah dilakukan untuk pembelajaran. Masalah sanggup berasal dari keadaan kelas secara umum atau lebih khusus dari kelas tempat guru mengajar. Setelah duduk masalah ditemukan, guru sanggup melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :

1)  Perencanaan
Dalam tahap perencanaan guru atau peneliti menciptakan rincian operasional mengenai tindakan-tindakan yang akan dilakukan; menentukan siapa saja yang akan dilibatkan dalam PTK ini; tentukan siapa, akan mengerjakan apa, dan kapan dilaksanakan; alat bantu ppengumpul data apa saja yang harus dipersiapkan dan apa saja serta dari siapa saja informasi akan diperoleh, dan sebagainya.

2)  Tindakan
Tindakan (action) merupakal langkah pelaksanaan dari perencanaan.

Pengamatan
Pada waktu melaksanakan tindakan, dilakukan pengamatan secara rinc dan teliti, lakukan pencatatan dan bila perlu perekaman.                    

Refleksi
Langkah final dari PTK yaitu melaksanakan refleksi (kajian atau analisis) terhadap apa yang telah dilakukan pada waktu tindakan. Dalam analisis sanggup diuraikan seberapa efektif perubahan yang terjadi? Apa yang menjadi penghambat perubahan? Bagaimana memperbaikai perubahan-perubahan yang dibentuk dan sebagainya.

Setelah melaksanakan refleksi, biasanya muncul permasalahan gres atau pemikiran baru, sehingga merasa perlu perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang dan refleksi ulang. Demikian langkah-langkah kegiatan terus berulang sehingga membentuk siklus kedua, ketiga, dan sebagainya.

Berbeda dengan penelitian pada umumnya dan penelitian pendidikan jenis lainnya, penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki keunikan yaitu adanya pengulangan pada tahap pengumpulan data. Pengulangan kegiatan penelitian itu dilakukan apabila kegiatan pertama dirasa belum menghasilkan perubahan tetapi justru menjadikan permasalahan atau pemikiran baru. Pengulangan kegiatan itu disebut siklus. 

Subyantoro dalam bukunya “Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi” sangat menekankan siklus tersebut dengan mengutip pendapatnya Tripp. Menurut Tripp siklus dalam penelitian tindakan kelas disebut sebagai siklus AR. Sedangkan LP3 UNNES dan Kasbolah tidak menciptakan rincian secara detail mengenai siklus tersebut.Oleh lantaran itu, berdasarkan saya pendapat Tripp dalam Subyantoro (2009) sangat sempurna untuk dijadikan pedoman penelitian tindakan kelas. Berdasarkan uraian di atas, maka sanggup di tarik simpulan bahwa tahap-tahap penelitian tindakan kelas yaitu :
1)  Pertama, mengidentifikasi masalah
2)  Kedua, merumuskan masalah
3)  Ketiga, sesudah duduk masalah ditemukan kemudian guru atau peneliti melaksanakan langkah-langkah penelitian dengan memakai siklus AR, meliputi :
a. Perencanaan
b. Tindakan
c. Pengamatan
d. Refleksi

Keempat langkah tersebut merupakan Siklus I. Jika keempat langkah tersebut telah dilakukan dan menjadikan permasalahan atau pemikiran baru, guru atau peneliti melaksanakan langkah berikutnya yang kemudian dinamakan Siklus II dan seterusnya hingga perubahan dan peningkatan dalam praktik pembelajaran tercapai.

Penelitian pendidikan selain sanggup digunakan untuk mengetahui atau meningkatkan pratik pembelajaran di sekolah, juga sanggup digunakan untuk meneliti kebijakan pendidikan. Penelitian ini biasanya dilakukan dengan memakai jenis penelitian kebijakan.

Adapun tahap-tahap penelitian kebijakan berdasarkan Muhadjir, dkk. (1998:6-15) yaitu :
Pertama, penulisan latar belakang atau perumusan tujuan atau permasalahan penelitian atau skopa penelitian dilanjutkan dengan perumusan duduk masalah dan keterbatasan telaah penelitian.
Kedua, penyusunan kerangka teoretik.
Ketiga, tahap telaah metodologik. Pada tahap ini ditelaah perihal populasi (wilayah maupun subjek penelitian), dilanjutkan dengan telaah teknik pengambilan sampel. Pada tahap ini juga disusun instrument pengumpulan data.
Keempat, tahap pengumpulan data.
Kelima, tahap klasifikasi, tabulasi, dan perekaman data.
Keenam, tahap analisis.
Ketujuh, tahap pembuatan simpulan.
Kedelapan, tahap ‘memberi makna’, dikaitkan dengan “issues”, lantaran dikaitkan para eksekutif sanggup hanyut pada kecenderungan perhatian mayarakat, mengabaikan hal ideal yang perlu dicapai.

Upaya proteksi makna atas hasil simpulan penelitian ini dikaitkan dengan “Issues” (diambil dari pustaka barat), atau pada ideologi atau pada konsep ideal; dilanjutkan dengan pembobotan dan penyajian alternatif-alternatif.

Kesembilan, tahap rekomendasi bagi pengambil keputusan. Disusun prioritas pilihan dan pembobotannya, dikaitkan dengan banyak sekali faktor, ibarat tersedianya dana, jangka waktu, dan faktor-faktor lain.

Tahap pertama hingga dengan tahap ketujuh merupakan tahap-tahap penelitian pada umumnya, sedangkan kedelapan dan kesembilan merupakan perhiasan yang mencari ciri pokok penelitian kebijakan. 

Penelitian pendidikan juga sanggup dilakukan dengan memakai pendekatan R & D (Research and Development). Walaupun jenis penelitiannya sama yaitu penelitian bidang pendidikan, namun penelitian dengan pendekatan R & D ini memiliki tahap-tahap yang berbeda dengan penelitian pendidikan pada umumnya, penelitian tindakan kelas, dan penelitian kebijakan ibarat yang telah diuraikan di atas. 

Penelitian R & D dalam bidang pendidikan digunakan untuk membuatkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan seperti: model-model kurikulum dan pembelajaran, media pendidikan, model pengelolaan pendidikan, model bimbingan dan penyuluhan, penilaian praktikum dan sejenisnya (Wahab, 2002). 

Berdasarkan uraian di atas, maka sanggup ditarik simpulan bahwa tahap-tahap penelitian pendidikan secara garis besar atau secara umum antara lain :
1)      Mengidentifikasi masalah.
2)      Merumuskan masalah.
3)      Menyusun kerangka teoretik.
4)      Telaah metodologik.
5)      Pengumpulan data.
6)      Klasifikasi, tabulasi, dan perekaman
7)      Analisis 
8)      Membuat simpulan
9)      Menyusun laporan

Kesembilan tahap tersebut harus dilakukan pada semua jenis penelitian pendidikan, kecuali pada penelitian kebijakan. Pada penelitian tindakan kelas, teknik pengumpulan data dilakukan dalam beberapa siklus dan setiap siklus memiliki tahapan sendiri. Sedangkan pada penelitian R & D ada tahap yang dinamakan uji lapangan model dan uji validasi.

Oleh lantaran itu, sebelum melalukan penelitian pendidikan hendaknya peneliti memahami dulu jenis dan pendekatan yang akan digunakan, kemudian gres melaksanakan penelitian dengan tahap-tahap sesuai dengan jenis dan pendekatan tersebut semoga hasil yang akan dicapai sempurna sasaran.


REFERENSI :

Hadeli, Drs. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: QUANTUM TEACHING.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: BUMI AKSARA.
Jeperis. 2013. Jenis-jenis Penelitian Pendidikan. Tersedia pada(http://jeperis.wordpress.com/2013/04/23/jenis-jenis-penelitian). Diakses pada 18 September 2013.
Kamboja, Amir. 2012. Jenis Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisisnya. Tersedia pada(http://METODE/Jenis Penelitian Menurut Metodenya _ amierkamboja88).Diakses pada 18 September 2013.
Malik, Halim. 2011. Penelitian kualitatif. Tersedia pada(http://jeperis.wordpress.com/2013/04/23/jenis-jenis-penelitian). Diakses pada 18 September 2013.
Kamboja, Amir. 2012. Jenis Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisisnya. Tersedia pada(http://METODE/Jenis Penelitian Menurut Metodenya _ amierkamboja88">giletules.blogspot.com/search?q=23/jenis-jenis-penelitian">http://jeperis.wordpress.com/2013/04/23/jenis-jenis-penelitian). Diakses pada 18 September 2013.
Kamboja, Amir. 2012. Jenis Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisisnya. Tersedia pada(http://METODE/Jenis Penelitian Menurut Metodenya _ amierkamboja88).  Diakses pada 20 September 2013.
Sugiyono, Prof. Dr. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Sukmadinata, Prof. Dr. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uny. 2012. Jenis-jenis Penelitian Pendidikan. Tersedia pada(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/makalah%20PENELITIAN%20PENDIDIKAN1.pdf). Diakses pada 18 September 2013.
Zuriah,Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.


Sumber Lain :

https://www.google.co.id/webhp?tab=mw&ei=v0iqWNHJJYOE6ASPuJD4Aw&ved=0EKkuCAUoAQ#q=Jenis-jenis+penelitian+pendidikan.+


Sumber http://pajak-subsidi.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)