Rabu, 22 Maret 2017

Cara Membedakan Sepatu Converse All Star Orisinil Sama Palsu (Bagian 2)

Dulu, gua pernah bagi informasi wacana perbedaan Chucks yang orisinil dan yang palsu. Lumayan juga goresan pena gua dapet sambutan yang hangat dari mereka yang butuh informasi atau kejelasan wacana sepatu yang mereka beli. Terima kasih ya udah jadiin artikel gua pola dan terima kasih kembali juga buat yang udah nanya nanya ke gua selama ini.

Waktu terus berjalan dan para produsen sepatu terus berinovasi semoga dagangan mereka tambah disukai publik. Converse juga bawa perubahan yang agak signifikan terhadap model sepatu mereka yang paling laris, Chuck Taylor All Star (CTAS). Gua di sini bakal jelasin beberapa cara gres membedakan Converse KW atau palsu dengan yang asli.

1.  Logo

Pada tahun 2017, Converse memperbarui logo buat produk-produknya, Langkah ini katanya sebagai upaya maju ke depan dan menghadapi tantangan di masa yang baru, tapi tetep pertahanin sebagian unsur-unsur yang udah usang ada.

logo Converse gres semenjak 2017
logo sebelumnya
Bisa kita liat dari jenis font yang berbeda. Nggak ada lagi bintang di karakter O-nya. Jangan kaget atau pangling liat logo yang mungkin belum begitu familiar buat sebagian dari kalian. Logo yang gres ini juga memudahkan kita bedain barang orisinil sama palsu, karena mungkin yang palsu masih pake logo usang sedangkan itu udah dipensiunkan.


NB: Converse stok usang (yang masih dijual di gerai resminya) yang dibentuk sebelum pertengahan 2017 masih pake font yang usang kayak foto di atas.

2. Heel Patch

Karena logo gres udah dipake, maka perubahan juga merembet ke detil-detil sepatu yang lain, termasuk heel patch.

logo dari ca. 2012 sampe 2017
Model terbaru. Font-nya udah beda, kan?
untuk Chucks 70s nggak ada perubahan


Biarpun di bab tumit udah berubah, logo di pengecap sepatu masih sama kayak model sebelumnya (atau mungkin juga yang gua pegang di tokonya ini stok lama). Kalo Converse yang KW mungkin masih pake logo usang sedangkan yang jualbilang barangnya masih baru.

Penting diingat juga kalo ada CTAS yang cantumin goresan pena Made in USA di bawah goresan pena ALL STAR-nya, niscaya sepatu itu dibentuk sebelum 2003, lantaran setelahnya pabrik Converse Amerika tutup dan produksi semua sepatu Converse dibagi ke banyak negara kayak Indonesia, India, Vietnam, dan Tiongkok.
  
3. Lubang Tali (eyelets)

Jumlah lubang tali sepatu beda-beda tiap ukurannya. Untuk sepatu laki-laki dari ukuran 3 (UK/US) atau 35 sampe 8 (41,5) ada 6 lubang. Ukuran 8 (UK/US) atau 42 ke atas sepatunya berlubang tali 7. 

Beda lagi dengan yang buat perempuan. Ukuran 5 (US, EUR 35) sampe 10 (EUR 41,5) punya 6 lubang, dan 10,5 (EUR 42) ke atas ada 7 lubang tali.

4. Harga

Dulu gua pernah sebut CTAS low-top bisa dibanderol Rp. 400,000, tapi lantaran inflasi dan hal lainnya bikin harga CTAS dari Converse pusatnya berubah. Terakhir gua liat (Januari 2019)  harga CTAS low-top dimulai dari Rp. 600,000 dan yang versi high-top dari Rp. 650,000. Perbedaan harga dapat menurut dari warna, material sama modelnya. 

Untuk Converse 70s, sepatu ini bahannya lebih keras dan lebih besar lengan berkuasa ditambah lagi desainnya yang tempo dulu jadi alasannya yaitu lebih mahal daripada CTAS biasa. Varian 70s low-top paling murahnya dapat ditebus uang Rp. 760,000, dan yang high-top Rp. 800,000. Batas atasnya bahkan lebih tinggi lagi, ada varian 70s yang sampe angka Rp. 2,000,000 (Chuck All Star II Boot).

Harga memang dapat berbeda sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan, coba buka situs resmi Converse dan liat pribadi harganya. Ngga perlu jauh jauh ke mal atau toko sepatu buat cek harga kan, semua udah ada di ujung jari.

Memang di goresan pena ini cuma "tambahan informasi" yang gua sajiin, tapi tetap masukan dan komentar dari kalian yang lebih tau bakal ngebantu kita lebih baik lagi dalam dapetin informasi wacana CTAS. Ditunggu ya saran dan komentarnya....

Sumber :

Sumber http://bathekistik.blogspot.com


EmoticonEmoticon