Rabu, 26 Juli 2017

Pengertian Cerpen, Ciri-Ciri Cerpen, Struktur Cerpen, Unsur Intrinsik Cerpen, Dan Unsur Ekstrinsik Cerpen

Pengertian Cerpen

Cerpen atau sanggup disebut juga dengan kisah pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan pribadi pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, menyerupai novella dan novel.

Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau kisah mengenai insan beserta seluk beluknya lewat goresan pena pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.

Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau kisah pendek hanya memperlihatkan sebuah kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.

 Cerpen atau sanggup disebut juga dengan kisah pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif  Pengertian Cerpen, Ciri-Ciri Cerpen, Struktur Cerpen, Unsur Intrinsik Cerpen, dan Unsur Ekstrinsik Cerpen

Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli

 Cerpen atau sanggup disebut juga dengan kisah pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif  Pengertian Cerpen, Ciri-Ciri Cerpen, Struktur Cerpen, Unsur Intrinsik Cerpen, dan Unsur Ekstrinsik Cerpen
Berikut pendapat para hebat mengenai klarifikasi wacana cerpen.
  1. Sumardjo dan Saini
  2. Cerpen yakni kisah fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi sanggup saja terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.
  3. Menurut KBBI
  4. Cerpen berasal dari dua kata yaitu kisah yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memperlihatkan sebuah kesan mayoritas serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam kisah pendek tersebut.
  5. Nugroho Notosusanto dalam Tarigan
  6. Cerpen atau kisah pendek yaitu sebuah kisah yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau asumsi hanya 17 hlm kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.
  7. Hendy
  8. Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung kisahan tungal.
  9. Aoh. K.H
  10. Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa disebut juga dengan kisahan prosa pendek.
  11. J.S. Badudu
  12. Cerpen merupakan kisah yang hanya menjurus serta terfokus pada satu insiden saja.
  13. H. B. Jassin
  14. Menurut pendapat H. B. Jassin, cerpen ialah sebuah kisah yang singkat yang harus mempunyai bab terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.


Ciri-Ciri Cerpen

     Cerpen atau sanggup disebut juga dengan kisah pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif  Pengertian Cerpen, Ciri-Ciri Cerpen, Struktur Cerpen, Unsur Intrinsik Cerpen, dan Unsur Ekstrinsik Cerpen
  1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
  2. Sebuah cerpen mempunyai umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata
  3. Biasanya isi kisah cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
  4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini lantaran dalam cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
  5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami problem atau suatu konflik hingga pada tahap penyelesainnya.
  6. Pemakaian kata yang sederhana serta irit dan gampang dikenal pembaca.
  7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca sanggup ikut mencicipi kisah dari kisah tersebut.
  8. Biasanya hanya 1 insiden saja yang diceritakan.
  9. Memiliki alur kisah tunggal dan lurus.
  10. Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat


Struktur Cerpen

     Cerpen atau sanggup disebut juga dengan kisah pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif  Pengertian Cerpen, Ciri-Ciri Cerpen, Struktur Cerpen, Unsur Intrinsik Cerpen, dan Unsur Ekstrinsik Cerpen
  1. Abstrak
  2. Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari kisah pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian insiden atau sanggup juga sebagai citra awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur aneh tersebut.
  3. Orientasi
  4. Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan kawasan yang berkaitan dengan jalan kisah dari cerpen tersebut.
  5. Komplikasi
  6. Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara alasannya yakni dan akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapat abjad ataupun tabiat dari banyak sekali tokoh kisah pendek tersebut, hal ini lantaran pada bab komplikasi kerumitan mulai bermunculan.
  7. Evaluasi
  8. Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada titik puncak serta sudah mulai mendapat penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.
  9. Resolusi
  10. Pada bab resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.
  11. Koda
  12. Pada bab koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang sanggup diambil dari kisah pendek tersebut oleh pembacanya.


 Cerpen atau sanggup disebut juga dengan kisah pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif  Pengertian Cerpen, Ciri-Ciri Cerpen, Struktur Cerpen, Unsur Intrinsik Cerpen, dan Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur Intrinsik Cerpen

  1. Tema
  2. Tema yakni sebuah gagasan pokok yang mendasari dari jalan kisah sebuah cerpen. Tema biasanya sanggup pribadi terlihat terang di dalam kisah atay tersurat dan tidak langsung, dimana si pembaca harus teliti dan sanggup menyimpulkan sendiri atau tersirat.
  3. Alur / Plot
  4. Jalan dari sebuah kisah kisah merupakan karya sastra. Secara garis besar, alur merupakan urutan tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan > muncul konflik atau suatu permasalahan > peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) > penurunan konflik > selesaian.
  5. Setting
  6. Setting sangat berkaitan dengan kawasan atau latar, waktu, dan suasana dalam cerpen tersebut.
  7. Tokoh
  8. Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam kisah tersebut. Setiap tokoh biasanya mempunyai abjad tersendiri. Dalam sebuah kisah terdapat tokoh protagonis atau tokoh baik dan antagonis atau tokoh jahat serta ada juga tokoh figuran yaitu tokoh pendukung.
  9. Penokohan
  10. Penokohan yaitu pertolongan sifat pada tokoh atau pelaku dalam kisah tersebut. Sifat yang telah diberikan sanggup tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu hal. Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:

    Metode analitik yakni suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, menyerupai seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan sebagainya.

    Metode dramatik yakni suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak langsung, yaitu sanggup dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat, pandangan, dan sebagainya).
  11. Sudut Pandang
  12. Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu insiden di dalam cerita. Sudut pandang ada 4, antara lain:
    1. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
      Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan wacana banyak sekali insiden yang terjadi serta tingkah laris yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi sentra perhatian dari kisah cerpen tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" digunakan sebagai tokoh utama.
      Contoh:
      Pagi ini cuaca begitu cerah hingga sanggup mengubah suasana jiwaku yang penat lantaran setumpuk kiprah yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, kini saya harus mulai berdiri dari tidurku dan bergegas untuk mandi lantaran pagi ini saya harus bekerja keras.
    2. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
      Tokoh ”aku” muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku tambahan. Tokoh ”aku” hadir dalam jalan kisah hanya untuk membawakan kisah kepada pembaca, sedangkan tokoh kisah yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” untuk sanggup mengisahkan sendiri banyak sekali pengalaman yang dialaminya. Tokoh dari jalan kisah yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang pada jadinya akan menjadi tokoh utama, alasannya yakni ialah yang lebih banyak tampil, membawakan banyak sekali peristiwa, serta berafiliasi dengan tokoh-tokoh yang lainnya. Dengan demikian tokoh ”aku” cuman tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya sebuah kisah yang ditokohi oleh orang lain. Tokoh ”aku” pada umumnya hanya tampil sebagai pengantar dan epilog cerita.
      Contoh:
      Sekarang saya tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang mempunyai beribu-ribu kendaraan. Dulu, saya sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tapi, pada kali ini saya sudah tidak kuasa untuk menghindar dari kiprah ini. Ternyata, bukan saya saja yang mengalaminya. Teman asramaku yang berjulukan Andi, juga mengalami hal yang sama. Kami berdua sangatlah dekat dan berjuang gotong royong dalam menghadapi kerasnya kota Jakarta.
    3. Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
      Kisah kisah dari sudut ”dia”, namun pengarang atau narator sanggup menceritakan apa saja hal-hal dan tindakan yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Pengarang mengetahui segalanya.
      Contoh:
      Sudah genap 1 bulan ia menjadi pendatang gres di perumahan ini. Tapi, ia juga belum satu kali pun terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar beramah-tamah dengan tetangga yang lain. “Apakah si pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah seorang tetangganya. Pernah 1 kali ia kedatangan tamu yang katanya yakni saudaranya. Memang ia yakni sosok introvert, jadi walaupun saudaranya sendiri yang tiba untuk berkunjung, ia tidak menyukainya.
    4. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
      Dalam sudut pandang ini berbeda dengan orang ketiga serbatahu. Pengarang hanya melukiskan apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun terbatas pada seorang tokoh saja. 
      Contoh:
      Entah apa yang telah terjadi dengannya. Pada dikala datang, ia pribadi marah. Memang kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Tapim jikalau dilihat dari raut mukanya, mungkin tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi tampaknya ia juga sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat, serta rambutnya kusut.
  13. Amanat
  14. Amanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang kisah tersebut kepada pembaca semoga pembaca sanggup bertindak atau melaksanakan sesuatu.


Unsur Ekstrinsik Cerpen

 Cerpen atau sanggup disebut juga dengan kisah pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif  Pengertian Cerpen, Ciri-Ciri Cerpen, Struktur Cerpen, Unsur Intrinsik Cerpen, dan Unsur Ekstrinsik CerpenUnsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar, berbeda dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik cerpen tidak terlepas dari keadaan masyarakat dikala dimana cerpen tersebut dibentuk oleh pengarang. Unsur ini sangat mempunyai banyak sekali dampak terhadap penyajian amanat ataupun latar belakang dari cerpen tersebut. Berikut unsur ekstrinsik cerpen.
  1. Latar Belakang Masyarakat
  2. Latar belakang masyarakat yaitu suatu dampak dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut sanggup berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, hingga dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.
  3. Latar Belakang Pengarang
  4. Latar belakang pengarang sanggup mencakup pemahaman pengarang terhadap sejarah hidup serta sejarah hasil karangan yang telah dibentuk sebelumnya.
    1. Biografi
    2. Biografi biasanya berisikan wacana riwayat hidup pengarang kisah tersebut yang ditulis secara keseluruhan.
    3. Kondisi Psikologis
    4. Kondisi psikologis berisi wacana pemahaman kondisi mood ketika pengarang menulis kisah kisah tersebut.
    5. Aliran Sastra
    6. Aliran sastra seorang pengarang pastinya akan mengikuti suatu aliran sastra tertentu. Hal tersebut sangatlah besar lengan berkuasa terhadap gaya penulisan yang digunakan oleh pengarang dalam membuat sebuah kisah dalam cerpen tersebut.
Itulah pengertian cerpen, ciri-ciri cerpen, struktur cerpen, unsur intrinsik cerpen, dan unsur ekstrinsik cerpen.
Sumber http://gopengertian.blogspot.com


EmoticonEmoticon