Jumat, 04 Agustus 2017

Defenisi Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan psikologis dikemukakan oleh Ryff (1989) yang mengartikan bahwa istilah tersebut sebagai pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan dikala individu sanggup menerma kekuatan dan kelemahan diri dengan apa adanya, mempunyai tujuan hidup, menjadi eksklusif yang mandiri, menggembangkan korelasi yang positif dengan orang lain, bisa mengendalikan lingkungan dan terus bertumbuh secara personal. Konsep Ryff berawal dari adanya suatu keyakinan bahwa kesehatan yang positif tidak sekedar tidak adanya penyakit fisik saja. Ia juga menambahkan bahwa kesejahteraan psikologis merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan apa yang dirasakan individu mengenai kegiatan dalam kehidupan sehari hari serta mengarah pada ungkapan perasaan perasaan eksklusif atas apa yang dirasakan oleh individu sebagai hasil dari pengalamannya (Ryff & Keyes, 1995).

Menurut Lawton (1983) kesejahteraan psikologis merupakan citra seseorang mengenai hidup yang berkualitas yang dianggap baik atau memuaskan. Sedangkan berdasarkan Bradburn (1969) juga menyatakan bahwa seorang akan mempunyai tingktat kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi jikalau ia mencicipi lebih banyak afek positive dibandingkan afek negative dan sebaliknya. Secara umum kesejahteraan psikologis diartikan sebagai kepuasan hidup, kebahagiaan dan pertumbuhan eksklusif (Jarden, 2012). Selanjutnya, Huppert (2009) menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis merupakan perpaduan antara feeling good dengan keberfungsian yang efektif. Ryff (1989) mengemukakan karakteristik orang yang mempunyai kesejahteraan psikologis merujuk kepada pandangan Rogers wacana orang yang berfungsi penuh (fully-functioning person) pandangan Maslow mengenai konsep aktualisasi diri (self-actualization) ialah cita-cita individu untuk menyempurnakan diri berdasarkan potensi yang dimilikinya, pandangan Jung wacana individuasi, konsep Allport yang menjelaskan wacana kematangan.

Kesejahteraan psikologis sanggup ditandai dengan diperolehnya kebahagian, kepuasan hidup dan tidak adanya tanda-tanda gejala depresi (Ryff, 1995). Menurut Bradburn (1989) kebahagian merupakan hasil dari kesejahteraan psikologis dan merupakan suatu tujuan tertinggi yang ingin dicapai oleh setiap individu. Ryff (1989) menjelaskan konsep kesejahteraan psikologis sebagai suatu kondisi dimana individu sanggup mendapatkan segala kelebihan dan kekurangannya, menggembangkan potensi diri secara berkelanjutan, mempunyai tujuan hidup dan menemukan kebermaknaan hidup, membangun korelasi positif dengan orang lain bisa mengatur lingkungan secara efektif sesuai dengan kebutuhannya, serta mempunyai kemampuan dalam memilih tindakan sendiri.

Kesejahteraan psikologis juga merujuk kepada bagaimana individu bisa mengevaluasi diri mereka sendiri dan juga mengevaluasi kemampuan mereka untuk memenuhi aspek-aspek tertentu di dalam kehidupan mereka, menyerupai hubugan baik dengan orang lain, pekerjaan maupun pinjaman dari orang lain (Flouri & Buchanan, 2003; Wilkinson 2004). Selanjutnya kesejahteraan psikologis di defenisikan sebagai kebahagiaan, kepuasan hidup dan pertumbuhan eksklusif (Jarden, 2012).

Dari klarifikasi diatas sanggup disimpulkan bahwa kesejahteraan psikologis ialah kondisi individu yang ditandai dengan adanya perasaan bahagia, adanya kepuasan hidup. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh penerimaa diri, korelasi sosial yang positif, mempunyai tujuan hidup, perkembangan pribadi, penguasaan lingkungan dan otonomi.

Sumber http://tugasakhiramik.blogspot.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)