Kamis, 28 September 2017

Makna Dari Semboyan Ki Hajar Dewantara Yang Terkenal

Raden Mas Soewardi Soejaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889 dan meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun. Merupakan seorang pencetus pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

Beliau merupakan pendiri perguruan tinggi Taman Siswa, suatu forum yang menunjukkan kesempatan bagi pribumi untuk bisa memperoleh pendidikan yang layak ibarat halnya para darah biru Belanda.

Dalam perjuangannya dalam menunjukkan pendidikan yang layak bagi rakyat pribumi, Ki Hajar Dewantara membuat beberapa kalimat semboyan yang hingga ketika ini menempel pada pendidikan Indonesia.

 Kalimat semboyan tersebut adalah Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Dalam kalimat tersebut mengandung makna yang begitu mendalam, semboyan ini ditujukan kepada pendidik biar bisa menginspirasi, menunjukkan teladan dan memotivasi siswanya. Berikut makna yang terkandung dalam kalimat tersebut:

Raden Mas Soewardi Soejaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara lahir di Makna dari Semboyan Ki Hajar Dewantara yang Terkenal


Ing Ngarsa Sung Tuladha
”Ing Ngarsa Sung Tuladha” berarti dari depan menunjukkan teladan. Seorang pemimpin merupakan orang yang akan dilihat oleh seluruh orang yang dipimpinnya. Sehingga, sebagai pemimpin harus bisa menjadi teladan, pembimbing, dan menunjukkan pola kepada yang dipimpin. Ketika seorang pemimpin itu di depan, ia tidak serta merta hanya memerintah. Seorang pemimpin harusnya menunjukkan teladan dan tanggungjawab untuk membawa kepada visi bersama yang telah direncanakan.

Ing Madya Mangun Karsa

”Ing Madya Mangun Karsa” mempunyai arti di tengah menggugah semangat. Seorang pemimpin dalam ketika berada di tengah-tengah yang dipimpin harus bisa mengayomi, menjalin kebersamaan, dan memotivasi untuk mencapai tujuan. Seorang pemimpin harus bisa merangkul yang dipimpinnya, mau mendapatkan kritik dan saran, serta bisa menggugah semangat bersama untuk meraih visi bersama. Saat di tengah-tengah pemimpin harus bisa membuat atmosfer organisasi menjadi positif, sehingga akan muncul semangat bersama untuk saling memotivasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Tut Wuri Handayani
”Tut Wuri Handayani” berarti dari belakang menunjukkan dorongan. Seorang pemimpin juga harus bisa menempatkan diri di belakang untuk mendorong individu-individu dalam organisasi yang dipimpinnya berada di depan untuk memperoleh kemajuan dan prestasi. Pemimpin dibutuhkan bisa untuk mendidik dan membuatkan yang dipimpinnya biar terbentuk pula pemimpin-pemimpin gres sehingga tercipta proses regenerasi. Sesuai dengan kata pepatah yang menyebutkan Pemimpin yang baik yakni ia yang bisa menyiapkan pemimpin selanjutnya yang lebih baik dari dirinya.

Tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara kini diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas potongan 20.000 rupiah tahun edisi 1998.

Demikian artikel Makna dari Semboyan Ki Hajar Dewantara yang Terkenal semoga bisa bermanfaat.

Sumber: Wikipedia dan dictio
Sumber http://awalilmu.blogspot.com


EmoticonEmoticon