Jumat, 20 Oktober 2017

Enzim

Reaksi kimia di dalam sel hidup tetap sanggup berlangsung meskipun tanpa adanya enzim, tapi reaksi tersebut berjalan lambat bahkan sangat lambat. Dengan adanya enzim, reaksi biokimia sanggup berlangsung dengan cepat, namun enzim tidak ikut serta dalam reaksi dan sanggup dipakai secara berulang.

Apa itu enzim ?
Enzim yaitu suatu katalis yang tersusun oleh protein dan dihasilkan oleh sel hidup. Katalis, berarti mempercepat. Karena dihasilkan oleh sel hidup dan bekerja di dalam badan mahkluk hidup, maka enzim disebut juga dengan nama biokatalisator.

Bagaimana sifat, ciri dari enzim ?
Enzim mempunyai beberapa sifat, antara lain :
a. enzim bersifat sebagai katalis, yang artinya bahwa enzim sanggup memepercepat/memacu berlangsungya reaksi kimia di dalam sel hidup. Kemampuan enzim sebagai katalis sangat efisien dan kuat.
b. Enzim bersifat specifik, yang artinya enzim itu hanya mengkatalisis suatu reaksi kimia tertentu. Misalnya urease hanya bekerja mengkatalisis reaksi kimia senyawa urea, protease hanya bekerja pada reaksi pemecahan proten, lipase mengkatalisis reaksi penguraian lema menjadi asam lemak dan gliserol.
c. Enzim bersifat reversibel, yaitu enzim tidak mensugesti arah reaksi sehingga sanggup bekerja bolak balik hingga terjadi titik keseimbangan / ekuilibrium.
d. enzim bersifat thermolabil, yaitu sangat gampang terpengaruh oleh perubahan temperatur/suhu. Pada suhu yang sangat tinggi enzim mengalami kerusakan, pada suhu yang sangat rendah enzim in aktif.
e. enzim mempunyai nama specifik, yaitu nama molekul yang dipengaruhi/diikat diberi akhiran ase. Contoh : protease, enzim yang bekerja pada molekul protein, DNA polimerase yaitu enzim yang mengikat molekul DNA dan bertanggung jawab untuk meningkatkan panjang reaksi polimerase.

Komponen penyusun enzim
Beberapa jenis enzi terdiri atas protein ( rantai polipeptida ), contohnya urease, pepsin. Beberapa enzim lainnya terdiri atas zat non protein ( kofaktor ) yang berfungsi mengaktifkan dan protein ( apoenzim ). Kofaktor berfungsi untuk mengaktifkan agresi katalis enzim.
Tiga jenis kofaktor yang telah ditemukan oleh para jago biologi, yaitu : gugus prostetik, koenzim dan ion logam.
a. Gugus prostetik merupakan senyawa non protein yang secara permanen terikat pada apoenzim.
b. Koenzim, merupakan senyawa organik yang menjadi bab sementara dari enzim yaitu pada dikala berlangsung katalisis. Koenzim pada umumnya mengandung fosfat ( P ) yang oleh flora dan beberapa jenis mikroba tertentu sanggup mensintesis sendiri, namun  binatang dan insan tidak bisa membentuk sendiri sehingga memerlukan sumber dari luar contohnya : vitamin B2 ( riboflavin ), vitamin B1 ( tiamin ), niasin.
c. Ion logam, merupakan komponen enzim yang membentuk ikatan dengan sisi aktif enzim dan substrat. Misalnya ion Mg2+ diharapkan dalam aktifitas beberapa enzim untuk reaksi perubahan glukosa menjadi asam laktat. Ion-ion yang lain, antara lain : tembaga ( Cu ), mangan ( Mn ), kobalt ( Co ), zink ( Zn ), besi ( Fe ).

Bagaimana cara enzim bekerja ?
Enzim berbentuk tiga dimensi yang khas dan specifik terhadap reaktan yang bergabung dengannya. Molekul yang terikat pada enzim disebut substrat.
Pada dikala enzim berikatan dengan molekul subtrat terbentuklah molekul gres yang disebut kompleks enzim substrat. Ikatan tersebut terjadi pada bab enzim yang berjulukan sisi aktif enzim.
Setidaknya ada dua hipotesis mengenai prosedur kerja suatu enzim.

1. Hipotesis gembok kunci ( postulat Lock and Key ), dari Emil Fischer ( 1894 ).
Enzim hanya sanggup berikatan dengan substrat yang mempunyai kesesuaian dengan bentuk sisi aktif enzim. Dengan kata lain enzim dan substrat mempunyai bentuk komplementer.
Susbtrat yang mempunyai bab bermuatan ( + dan - ) dan bab yang tidak bermuatan ( nonpolar ; H ) berikatan dengan sisi aktif yang sesuai dalam bentuk dan muatan. Setelah reaksi katalisis selesai, produk dilepaskan dari sisi aktif enzim sehingga enzim menjadi bebas untuk melaksanakan daur katalisis berikutnya.


2. Hipotesis Induksi Pas / kecocokan yang diinduksi ( postulat Induced Fit ), dari Daniel Koshland ( 1960 )
Enzim dan substrat bukan merupakan dua molekul yang "kaku", namun keduanya merupakan molekul yang bersifat elastis atau fleksibel. Selain itu enzim sanggup membengkok atau menekuk pada substrat yang sesuai.
Pada awalnya bentuk sisi aktif enzim tidak sesuai dengan substrat, tetapi lalu diinduksi semoga sesuai ketika substrat diikat. Setelah proses katalisis selesai bentuk sisi aktif enzim kembali kebentuk awalnya.

Beberapa kelompok enzim,
a. isoenzim atau isozim, yaitu beberapa molekul enzim berbeda tapi sanggup melaksanakan katalisis jenis reaksi yang sama. Contohnya : laktat dehidrogenase yang mempunyai lima bentuk berlainan.
b. Zimogen atau proenzim, yaitu enzim-enzim yang mempunyai bentuk inaktif. Contohnya : pepsinogen, tripsinogen, kemotripsinogen. Enzim-enzim jenis ini gres aktif bekerja jikalau ada aktifatornya.

Faktor-faktor yang mensugesti aktifitas kerja enzim.
Tidak selamanya suatu enzim bisa bekerja efektif dalam mengkatalisis suatu reaksi kimia. Adakalanya kerja enzim terganggu oleh adanya beberapa faktor. Beberapa faktor yang sanggup mengganggu kerja enzim, antara lain :
a. Suhu
b. Derajat keasaman ( pH )
c. Konsentrasi enzim, substrat, kofaktor
d. Inhibitor enzim


Sumber http://kelas12biologi.blogspot.com


EmoticonEmoticon