Apa sih kegunaan kemasan atau pengemas itu sendiri? Selain untuk mewadahi atau membungkus, kemasan juga punya fungsi lainnya, ibarat menjaga produk tetap higienis baik itu sandang atau pangan. Menjaga produk dari kerusakan fisik dan kimiawi, ibarat kelembaban dan uap air juga permeasi gas ialah hal yang menjadi perhatian kita juga.
Selain itu, adanya kemasan tentu saja untuk mempermudah pengangkutan dan distribusi, mempermudah penyimpanan, memperlihatkan warta mengenai produk dan isyarat lainnya pada label. Hal paling utama ialah menciptakan tampilan produk lebih menarik sekaligus menjadi media promosi.
Bahan yang umum digunakan sebagai kemasan pangan antara lain ialah kertas, karton, selofan, beling atau gelas, keramik, logam atau adonan logam dan plastik. Nah, bahan-bahan tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Penggunaan plastik sebagai materi pengemas terutama alasannya ialah keunggulannya dalam hal bentuknya yang fleksibel, yang sanggup dengan gampang mengikuti bentuk produk ketika dikemas. Lalu, jenis plastik kemasan ibarat apa sih yang biasa dipakai? Untuk mengetahui jenis plastik, kita sanggup melihat kode dan logo daur ulangnya lho. Ingin tahu selengkapnya? Baca terus artikel ini hingga akhir, ya!
7 Jenis Plastik yang Biasa Digunakan
1. PE, PETE (Polyethylene terephthalate)
Jenis plastik ini biasa kita temukan pada penggunaan botol minuman, minyak goreng, kecap, sambal, tray biskuit hingga pada kemasan obat. Plastik jenis ini bersifat jernih dan transparan, fleksibel, besar lengan berkuasa juga tahan pelarut, kedap gas dan air, serta melunak pada suhu 80°C. Secara sifat fisiknya materi PE sanggup didaur ulang dengan mudah.
Sehingga tidak disarankan digunakan untuk air hangat apalagi panas. Untuk jenis ini pun disarankan hanya untuk satu kali penggunaan saja dan tidak untuk mewadahi pangan dengan suhu lebih dari 60°C.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Botol susu cair, jus, minuman yang kita gunakan biasanya terbuat dari plastik dengan jenis yang satu ini. Selain itu, penggunaannya sanggup juga ditemukan sebagai wadah es krim, kantong belanja, obat, hingga tutup plastik.
Memiliki sifat keras hingga semi fleksibel, tahan terhadap materi kimia dan kelembaban, sanggup ditembus gas, dan mempunyai permukaan yang berlilin. Jenisnya buram, gampang diwarnai, gampang juga diproses dan dibuat serta sanggup melunak pada suhu 75°C.
Untuk penggunaannya sendiri, hanya disarankan untuk satu kali pemakaian atau penggunaan, alasannya ialah kalau digunakan berulang kali dikhawatirkan materi penyusunnya lebih gampang bermigrasi ke dalam pangan lho.
3. PVC (Polyvinyl chloride)
Jenis plastik satu ini termasuk jenis yang sulit didaur ulang nih. Plastiknya bersifat lebih tahan terhadap senyawa kimia. Lebih dari 50% PVC yang diproduksi digunakan dalam konstruksi bangunan.
Hal ini dikarenakan PVC relatif murah, tahan lama, dan gampang dirangkai. PVC sendiri mempunyai sifat keras, kaku, jernih, dan mengilap. Sifatnya yang sangat sukar ditembus air dan permeabilitas gasnya yang rendah sesuai untuk mengemas kuliner yang banyak mengandung air.
Penggunaannya seringkali ditemukan untuk botol kecap, botol minyak, baki, dan sebagai plastik pembungkus. Plastik jenis PVC ini sebaiknya tidak untuk mewadahi pangan yang mengandung lemak/minyak, alkohol, dan dalam kondisi panas.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
Di antara kalian ada yang suka mengonsumsi yogurt? Plastik jenis inilah yang biasanya digunakan sebagai pembungkus yogurt. Digunakan juga untuk botol madu, kantong kresek, dan plastik-plastik tipis.
Plastik dengan jenis ini sebaiknya tidak digunakan secara eksklusif atau kontak eksklusif dengan makanan. Sifat plastik ini ialah bahannya gampang diproses, kuat, fleksibel, dan kedap air. Plastik ini tidak jernih tetapi tembus cahaya, dan sanggup melunak pada suhu 70°C.
5. PP (Polypropylene)
Plastik dengan jenis satu ini merupakan pilihan materi plastik yang baik untuk kemasan pangan, digunakan juga untuk daerah obat, botol susu, hingga sedotan. Ciri yang sanggup dilihat dari plastik ini ialah biasanya transparan tetapi tidak jernih atau berawan.
Memiliki sifat yang keras tetapi fleksibel, besar lengan berkuasa dengan permukaan berlilin. Jenis plastik satu ini juga tahan terhadap materi kimia, panas dan juga minyak, dan gres sanggup melunak pada suhu 140°C.
6. PS (Polystyrene)
Jenis plastik ini biasanya digunakan sebagai wadah kuliner atau minuman sekali pakai, wadah CD, wadah telur, dan lainnya. Ada dua macam PS, yaitu yang kaku dan lunak atau berbentuk foam.
PS yang kaku biasanya jernih ibarat kaca, kaku, getas. Bahan ini juga gampang terpengaruh lemak dan pelarut ibarat alkohol. PS ini gampang dibuat dan melunak pada suhu 95°C. Sebagai contoh, PS jenis ini ialah wadah plastik bening berbentuk kotak untuk materi makanan.
Untuk PS yang lunak bentuknya lebih ibarat busa. Biasanya berwarna putih, lunak, dan rapuh. Hampir sama, PS ini juga gampang terpengaruh lemak dan pelarut lain ibarat alkohol. Namun, materi ini sanggup melepaskan styrene kalau kontak dengan pangan. Sebagai pola yang sudah sangat kita kenal yakni styrofoam.
Karena itulah, sebaiknya kemasan styrofoam yang rusak ataupun berubah bentuk tidak digunakan untuk mewadahi kuliner berlemak atau berminyak, terutama dalam keadaan panas. Kemasan bentuk styrofoam ini juga sebaiknya tidak kau gunakan dalam microwave.
7. Other
Other, digunakan untuk jenis plastik selain pada nomor 1-6, termasuk juga Polycarbonat, bio-based plastic, co-polyester, acrylic, polyamide, dan adonan plastik. Untuk materi Polycarbonat, ialah materi yang sanggup melepaskan Bisphenol-A (BPA) ke dalam pangan, BPA ini sanggup merusak sistem hormon.
Bahannya bersifat keras, jernih dan secara termal sangat stabil. Biasanya digunakan untuk galon air minum, botol susu, dan juga peralatan makan bayi. Sebelum digunakan, botol susu biasanya disterilkan terlebih dahulu.
Nah, untuk mensterilkannya sebaiknya cukup direndam saja dalam air mendidih. Kamu tidak perlu merebus botolnya. Untuk botol yang sudah retak, sebaiknya tidak kau gunakan lagi. Untuk galon, pilihlah galon air minum yang jernih, dan hindari yang berwarna renta atau hijau.
Satu lagi jenis plastik yang termasuk dalam Other ialah Melamin. Melamin ini masuk dalam golongan plastik termoset atau plastik yang tidak sanggup didaur ulang. Sifatnya keras, kuat, gampang diwarnai, bebas rasa dan bau. Melamin juga tahan terhadap pelarut dan noda, namun kurang tahan terhadap asam dan alkali.
Terbuat dari resin dan formaldehid/formalin. Bahayanya ialah kandungan formalin pada melamin sanggup berpindah ke dalam pangan dalam keadaan panas, asam, dan mengandung minyak. Penggunaannya biasanya digunakan sebagai peralatan makan, contohnya piring, cangkir, sendok, garpu, sendok nasi, dan lain-lain.
Nah, itulah beberapa jenis plastik kemasan yang sering kali kita temui penggunaannya. Pemberian kode pada kemasan plastik bertujuan untuk mempermudah proses daur ulang plastik. Pemberian kode plastik ini juga telah disetujui secara internasional. Logo atau goresan pena atau kode plastik tersebut biasanya dicetak timbul pada benda plastik yang bersangkutan.
Walaupun plastik ini mempunyai banyak keunggulan, ada juga kelemahannya kalau digunakan sebagai kemasan pangan. Seperti jenis PE, PP, dan PVC yang tidak tahan panas sehingga berpotensi melepaskan materi kimia berbahaya yang berasal dari sisa monomer di polimer.
Plastik juga merupakan materi yang sulit terbiodegradasi sehingga sanggup mencemari lingkungan. Namun, dengan maraknya banyak sekali kajian mengenai plastik yang kini ini gencar dilakukan, dibutuhkan sanggup membuka wawasan para konsumen untuk lebih bijak dalam menentukan penggunaan plastik sebagai kemasan.
Ada juga dorongan untuk diet plastik supaya lingkungan tetap bersih. Nah, kalau Anda ingin coba diet plastik, coba saja 10 Tips Diet Plastik ini yang mungkin sanggup membantu Anda mengurangi jumlah plastik.
Sumber https://bacaterus.com
EmoticonEmoticon