Kamis, 25 Januari 2018

Nutrisi Usia Lanjut

Pendahuluan : Orang cukup umur di amerika serikat hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih fungsional kehidupannya daripada sebelumnya. Harapan hidup meningkat dari 30 tahun pada era kedua puluh. Mereka yang lahir hari ini bisa berharap untuk hidup rata-rata 77,9 tahun. Wanita yang mencapai usia 65 mempunyai cita-cita hidup tambahan 19,9 tahun, dan laki-laki 17,2 tahun. Pada tahun 2020 populasi yang lebih renta dari usia 65 tahun akan bertambah sekitar 40.000.000-55.000.000, meningkat dari 13% menjadi 20% dari populasi. Segmen dengan pertumbuhan paling cepat ialah mereka yang lebih renta dari usia 85 tahun, dimana ketika ini hampir 6 juta dan meningkat menjadi hampir 7 juta pada 2020. Anggota kelompok minoritas juga akan meningkat dari 20% hingga 24% dari populasi dengan usia yang lebih renta (U. S. Administration on Aging [USAoA], 2010).
 
Pada tahun 2030 jumlah orang cukup umur dengan usia renta akan melebihi jumlah anak usia sekolah di 10 negara - Florida, Pennsylvania, Vermont Wyoming, North Dakota, Delaware, New Mexico, Montana, Massachusetts, dan Virginia Barat. Beberapa tahun yang kemudian beberapa negara mempunyai lebih banyak orang berusia lebih dari 65 tahun daripada mereka yang lebih muda dari 18 tahun. Dua puluh enam negara akan melipat gandakan mereka yang berusi lebih dari 65 tahun dari populasi, yang diperkirakan sama dengan 3,5 kali pertumbuhan ekonomi AS secara keseluruhan. Pergeseran demografis ini mempunyai implikasi sosial, ekonomi, dan politik yang sangat besar (He, 2005).
Wanita hidup lebih usang daripada pria. Dengan usia lebih dari 65 tahun perempuan / laki-laki mempunyai rasio 136: 100; meningkat menjadi 216: 100 di antara mereka dengan usia lebih dari  85 tahun. Lebih dari 72% laki-laki berusia renta sudah menikah, sedangkan hanya 42% dari perempuan berusia renta sudah menikah. Sebagian dari perempuan di atas usia 75 tahun hidup sendiri; sehingga lebih banyak laki-laki meninggal dalam keadaan menikah dan kebanyakan perempuan meninggal sebelum menikah (Wellman, 2010).

Spektrum dari proses penuaan (gerontology dan geriatri)
Gerontology ialah studi wacana penuaan normal, termasuk faktor biologi, psikologi dan sosiologi. Geriatri ialah studi wacana penyakit kronis yang sering dikaitkan dengan penuaan, termasuk wacana diagnosis dan pengobatan. Meskipun pelayanan gizi medis tidak hanya dilakukan di rumah sakit tetapi juga ke rumah-rumah dan masyarakat, tetap fokusnya ialah pada promosi kesehatan, pengurangan risiko, dan pencegahan penyakit (Wellman, 2010).

Nutrisi dalam Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Pada penuaan perawatan wacana gizi tidak hanya administrasi penyakit atau terapi nutrisi medis; hal ini telah diperluas dengan fokus utama pada gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit. Tanpa peningkatan teladan diet yang lebih baik dan acara fisik yang lebih banyak pada semua umur, akhirnya kesehatanpun akan meningkat. Jadi, tidak ada kata terlambat untuk menekankan nutrisi untuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Warga Amerika dengan kelompok usia tua, lebih banyak dari kelompok usia lainnya, mereka mencari informasi gizi dan mau menciptakan perubahan untuk menjaga independensi dan kualitas hidup mereka. Dengan mencari tau wacana masakan sehat, olahraga dengan aman, dan tetap bersemangat (Kamp, 2010).
Nutrisi sanggup meliputi tiga jenis cara pencegahan. Pada pencegahan awal, hal utama ialah pada nutrisi yaitu dalam promosi kesehatan dan pencegahan Penyakit. mengkombinasikn masakan sehat dengan acara fisik ialah yang utama (Wellman, 2010).
Pencegahan kedua melibatkan pengurangan risiko dan memperlambat perkembangan penyakit gizi kronis yang berafiliasi dengan mempertahankan fungsi dan kualitas hidup. Fungsi dan kualitas hidup yang baik dianggap sebagai hal yang konkret untuk melaksanakan kegiatan kebugaran dibandingkan dengan orang penyandang cacat, alasannya ialah orahraga ini menciptakan tidak nyaman bagi penyandang cacat. Banyak daerah makan masyarakat yang dibiayai oleh Older Americans Act (OAA) Program Nutrisi untuk menarik penerima melalui sentra kebugaran (Kamp, 2010).
Pada pencegahan ketiga, administrasi masalah dan perencanaan sering melibatkan duduk kasus nafsu makan, diet dimodifikasi, dan keterbatasan fungsional. Kasus yang rumit sering dipengaruhi oleh isu-isu gizi; sehingga pasien bisa mendapat laba dari konsultasi dengan jago gizi (Kamp, 2010).

Teori Tentang Proses Penuaan
Gerontologists mempelajari wacana penuaan dan mempunyai bermacam-macam teori wacana usia tubuh. Tidak ada teori tunggal yang sepenuhnya sanggup menjelaskan proses kompleks dari penuaan. Sebuah teori yang baik harus mengintegrasikan pengetahuan dan menceritakan bagaimana dan mengapa fenomena yang terkait. Secara umum, teori sanggup dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu yang telah ditetapkan sebelumya  dan akumulasi dari kerusakan yang terjadi. Hilangnya efisiensi yang kadang timbul disebut sebagai hukum satu persen; kebanyakan sistem organ kehilangan sekitar 1% dari fungsi mereka setiap tahun, dimulai pada usia 30 tahun. Sebuah teori baru-baru ini menyampaikan bahwa penyebab penurunan kesehatan yang berkaitan dengan usia ialah gangguan fungsi telomeres. Sejauh ini penelitian sedang diuji pada seekor tikus. Kemungkinan besar beberapa teori menjelaskan heterogenitas terjadi pada populasi yang lebih renta (Wellman, 2010).

Skrining Gizi dan Penilaian
The mini nutritional assessment (MNA) (Bauer, 2008) meliputi dua bagian: penyaringan dan penilaian. Metode singkatnya ialah metode skrining yang paling banyak dipakai untuk mengidentifikasi kekurangan gizi pada orang cukup umur dengan usi tua. Termasuk enam pertanyaan dan penilaian indeks massa tubuh (BMI), atau lingkar betis, jikalau BMI tidak mencukupi. Bentuk singkat dari MNA telah divalidasi (Kaiser, 2009). Untuk melaksanakan penilaian nutrisi lengkap, maka dipakai investigasi MNA lengkap. Ini ialah alat penilaian yang paling umum dipakai dalam perawatan jangka panjang.
Beberapa langkah penilaian belum tentu akurat atau layak untuk dipakai pada orang cukup umur dengan usia renta (Morley, 2009). Perubahan fisik dan metabolik penuaan sanggup menghasilkan hasil yang tidak akurat. Sebuah ilustrasi memperlihatkan pengukuran antropometri ibarat tinggi, berat badan, dan BMI. Dengan proses penuaan, meningkatkan massa lemak yang tinggi mengalami penurunan, hal ini merupakan akhir dari kompresi vertebral (Villarreal, 2005). Pengukuran ketinggian yang akurat mungkin sulit dilakukan  pada orang yang tidak sanggup bangun tegak, terbaring di daerah tidur, orang-orang dengan cacat tulang belakang ibarat punuk janda, dan orang-orang dengan osteoporosis. Dengan mengukur tinggi lutut sanggup memperlihatkan pengukuran yang lebih akurat alasannya ialah untuk melaksanakan penilaian klinis dibutuhkan data yang akurat.
Pengukuran tubuh mungkin tidak efektif. Ketebalan lipatan kulit dan lingkar lengan pertengahan yang dipakai untuk mendeteksi perubahan lemak tubuh yang terbatas dalam kemampuan mereka untuk membedakan antara perubahan lemak dan massa otot, alasannya ialah penurunan elastisitas dan meningkatkan kompresibilitas kulit pada orang dengan usia tua. Ukuran lingkar otot lengan mungkin lebih sempurna dan sensitif terhadap perubahan berat dari keseluruhan pengukuran komposisi tubuh (Kamp, 2010).

Kebutuhan Gizi
Banyak orang cukup umur dengan usia renta mempunyai kebutuhan gizi khusus alasannya ialah proses penuaan yang menghipnotis penyerapan, penggunaan, dan ekskresi nutrisi (Kuczmarski dan Weddle, 2005). Dietary Reference Intakes (DRIs) memisahkan kelompok orang usia 50 dan lebih dari 50 tahun menjadi dua kelompok, yaitu usia 50-70 tahun dan 71 dan lebih dari 71 tahun. Berdasarkan Healthy Eating Index, orang Amerika dengan usia renta perlu meningkatkan asupan masakan mereka berupa biji-bijian, sayuran hijau gelap dan oranye, kacang-kacangan, dan susu; menentukan bentuk padat nutrisi dengan lebih banyak mengkonsumsi makanan, yaitu, masakan rendah lemak dan bebas dari gula yang ditambahkan; dan menurunkan asupan sodium dan lemak jenuh (Juan, 2008). Studi lain memperlihatkan bahwa orang renta mempunyai asupan rendah kalori, lemak total, serat, kalsium, magnesium, seng, tembaga, folat, dan vitamin B12, C, E, dan D.
Persamaan Mifflin-St. Jeor memperlihatkan energi sanggup dipakai untuk menilai kebutuhan kalori pada orang cukup umur dengan usia tua. Dimana Tabel DRI juga sanggup digunakan. DRIs untuk energi menyarankan 3067 kkal/ hari untuk laki-laki dan 2.403/ hari untuk perempuan dengan usia 18 tahun; sebaliknya kurangi 10 kkal / hari untuk laki-laki dan 7 kkal / hari untuk perempuan dengan usia yang lebih renta dari 19 tahun (Wellman, 2010).
DRIs tidak spesifik untuk melihat kebutuhan protein pada orang cukup umur dengan usia tua. Setelah usia 65 tahun, kebutuhan protein minimal ialah 1 g protein/ kg berat tubuh (Chernoff, 2004). Didukungan dengan bukti gres dimana 1 g/ kg, bahkan hingga 1,2 gm/ kg pada individu. Individu dengan gangguan fungsi ginjal atau diabetes membutuhkan 8 g/ kg hingga 1,0/ kg. Distribusi protein sepanjang hari tidak melebihi 30 g menjadi tujuan utama (Symons et al, 2009).

Rekomendasi asupan nutrisi (USAoA, 2010)
·         Menjaga keseimbangan kalori seumur hidup untuk mendapat dan mempertahankan berat tubuh yang sehat. Pola makan yang sehat membatasi asupan sodium, lemak padat, gula tambahan, dan biji-bijian olahan dan melaksanakan acara fisik.
·      Mengkonsumsi masakan dan minuman padat nutrisi. Pola makan yang sehat dengan mengkonsumsi masakan dan minuman padat gizi. Pilih susu bebas lemak atau rendah lemak dan produk susu, dan kacang-kacangan dan biji-bijian. Pilih sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan produk susu biar mendapat lebih banyak kalium, serat, kalsium, dan vitamin D sebagai nutrisi yang dibutuhkan. Makan banyak sekali sayuran, terutama sayuran hijau tua, merah, dan oranye, buncis dan kacang polong. Konsumsi setidaknya setengah dari semua biji-bijian sebagai biji-bijian.
·         Kebutuhan gizi harus dipenuhi terutama melalui mengkonsumsi makanan. Jika diperlukan, masakan yang diperkaya dan embel-embel diet mungkin mempunyai kegunaan dalam memperlihatkan satu atau lebih zat gizi yang mungkin dikonsumsi dalam waktu kurang dari jumlah yang direkomendasikan. Makanan yang dikonsumsi diperkaya dengan vitamin B12, ibarat sereal, atau embel-embel diet. Dua teladan makan yang bermanfaat ialah penyesuaian vegetarian dan DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) Eating Plan.
·         Pola makan sehat akan mencegah keracunan makanan. Empat prinsip dasar keamanan pangan (Clean, Separate, Cook and Chill) semua harus dilakukan untuk mengurangi risiko keracunan makanan. Selain itu, beberapa masakan ibarat susu, keju, dan jus yang belum dipasteurisasi, mempunyai bawaan yag menjadikan keracunan masakan dan harus dihindari.
           Konsumsi alkohol. Alkohol dikonsumsi dalam jumlah sedang, satu gelas per hari untuk perempuan dan dua gelas per hari untuk laki-laki dan hanya boleh untuk orang cukup umur dengan usia yang diperbolehkan oleh pemerintah.

Kesimpulan
Asupan nutrisi pada usia lanjut ialah masakan yang sehat dengan mengkonsumsi masakan dan minuman padat gizi. Sebagai sumber protein dan kalsium ialah susu bebas lemak atau rendah lemak dan produk susu, dan kacang-kacangan dan biji-bijian. Pilihan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan produk susu biar mendapat lebih banyak kalium, serat, kalsium, dan vitamin D sebagai nutrisi yang dibutuhkan. Usulan untuk mengkonsumsi masakan yang berasal dari banyak sekali sayuran, terutama sayuran hijau tua, merah, dan oranye, buncis dan kacang polong.

DAFTAR PUSTAKA
Bauer JM, et al: The Mini Nutritional Assessment – its history, today’s practice, and future perspective, Nutr Clin Pract 23: 388, 2008.
Chernoff R: Protein and older 4dukts, J Am Coll Nutr 23:627S-630S, 2004.
He W, et al: U.S. Census Bureau, Current Population Report, P23-203, 65+ in the United States: 2005, Washington, DC, 2005, U.S. Government Printing Office. Accessed 1 June 2010 from
Juan WY, et al: Diet Quality of older Americans in 1994-96 and 2001-02 as measured by the healthy eating index-2005, Nutrition Insight 41, Washington, DC, 2008, U.S. Department of Agriculture, Center for Nutrition Policy and Promotion. Accessed 1 June 2010 from
Kamp B, et al: Position statement of the American Dietetic Association, American Society for Nutrition programs for community residing older 4dukt, J Am Diet Assoc 110: 463, 2010.
Kaiser MJ, et al: Validation of the mini nutritional assessment short-form (MNA®-SF): a practical tool for identification of nutritional status, J Nutr Health Aging 13:782, 2009.
Kuczmarski MF, Weddle DO: American Dietetic Association position statement: nutrition across the spectrum of aging, J Am Diet Assoc 105:616, 2005. Accesed 1 june 2010 from
Morley JE: Update on nutritional assessment strategies. In Bales CW, Riccihie CS, editors: Handbook of Clinical Nutrition and Aging, ed 2, Totowa, N.J, 2009, Human Press.
Symons TB, et al: A moderate serving of high-quality protein maximally stimulates skeletal muscle protein synthesis in young and elderly subjects, J Am Diet Assoc 109:1582, 2009.
U. S. Administration on Aging (USAA): Profile of older Americans 2010. Accesed 1 June 2010 from
U. S. Departement of Health and Human Services, U. S. Department of Agriculture: Dietary Guidelines for Americans, 2010, ed 7, Washington, DC, 2010, U. S. Government Printing Office.
Villareal DT, et al: Obesity in older Adults: position statement of the American Society for Nutrition and The Obesity Society, Am J Clin Nutr 82: 923, 2005.
Wellman NS: Aging at Home: more research on nutrition and independence, plese, Am J Clin Nutr 91: 1151, 2010.

Sumber http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)