Kamis, 26 April 2018

Sakit Kurang Darah

PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Masalah
       Pentingnya berkomunikasi dalam proses keperawatan dan juga antara perawat dan k lien. Tanpa adanya komunikasi yang terjalin antara perawat dengan klien akan terjadi kesalahpahaman dan seorang perawat akan sukar mendapat data yang diinginkan secara akurat dari klien.
I.2  Maksud dan Tujuan penulisan
Maksud dari pembuatan dan penyusunan makalah ini yakni untuk menerapkan komunikasi terapeutik terhadap klien. Sedangkan tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
·         Mengetahui apa pengertian komunikasi terapeutik
·         Mendefinisi suatu penyakit anemia
·         Mengambil kesimpulan obrolan kasus
·         Memenuhi salah satu kiprah mata kuliah KDK
I.3  Metode Penulisan
Metode yang dipakai penulis dalam pembuatan makalah ini menurut teori
I.4  Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini penulis menciptakan sistematika penulisan yang terdiri dari:
BAB 1  PENDAHULUAN
Berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, maksud dan tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II  PEMBAHASAN
Berisi pembahasan yang meliputi tinjauan teoritis dan definisi penyakit anemia
BAB III PENUTUP
Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.


PEMBAHASAN


2.1  Tinjauan Teoritis
Komunikasi terapeutik yakni kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien dalam menyesuaikan diri terhadap stress. Gangguan psikologis, dan berguru bagaimana bekerjasama dengan orang lain (Northous 1998. hal 12 )
Komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien dalam hal ini perwat dank lien memperoleh pengalaman  belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien ( Struat G.W 1998 )
Dari beberapa pengertian diatas sanggup dipahami bahwa komunikasi terapeutik yakni komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi.

2.2 Tujuan Komunikasi
      Komunikasi terapeutik bertujuan untuk menyebarkan eksklusif klien kea rah yang lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan klien yang meliputi :
Realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan penghormatan diri
Kemampuan hubungan interpersonal yang tidak superficial
Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan yang realistis.
Rasa identitas personal yang terang dan peningkatan integrasi diri

2.3 Macam-Macam Tehnik Komunikasi Terapeutik Pada Penyakit Anemia
a.  Memulai kata pembuka ( open endeed question )
b. Pertanyaan terbuka ( broad opening )
c. Mendengarkan ( active listening )
d. humor
e. Mengarahkan pembicaran ( focusing )
f. Berbagi Persepsi ( shering perception )
g. Diam (silence )
h. Informing
i. Repleksi
j. Saran

2.4 Hambatan komunikasi terapeutik pada penyakit anemia
a. Memberi pesan yang tersirat atau cara pemecahan problem yang pertanda bahwa pasien seolah-olah tidak bisa melaksanakan
b. menetram hati perawat memeberikan informasi tidak menurut fakta tetapi lebih memperlihatkan perasaan senang.
c. menciptakan penilaian dilakukan penilaian terhadap prilaku pasien.
d. Mengalihkan pembicaraan
e. Prilaku yang berfokus pada diri perawat
f. Memberi pengarahan
g. Pertanyaan yang berlebihan

2.5 Anemia
      Anemia yakni keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.
 Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh belahan tubuh.
 Anemia menimbulkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak sanggup mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang dibutuhkan tubuh.

2.6 Gejala
Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhanini, bervariasi.
Anemia bisa menimbulkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menimbulkan stroke atau serangan jantung. Dan Anemia sukar dikesan bagi kebanyakan orang, dan simptomnya kabur. Biasanya, perasaan lemah atau keletihan dilapurkan. Sesak nafas dilapurkan dalam kes teruk. Aneamia amat teruk memerlukan tindakbalas pengimbal di mana output jantung meningkat dengan jelas, membawa kepada palpitasi dan berpeluh; proses ini boleh menjadikan kegagalan jantung di kalangan orang berumur.Kulit dan selapus hingus mukosal yang pucat sahaja menjadi tanda utama bagi aneamia berat, dengan itu bukanlah merupakan tanda yang pasti.

2.7 Penyebab
Penyebab umum dari anemia:
1.      Perdarahan hebat
·         Akut (mendadak)
-          Kecelakaan
-          Pembedahan
-          Persalinan
-          Pecah pembuluh darah
·         Kronik (menahun)
-          Perdarahan hidung
-          Wasir (hemoroid)
-          Kanker atau polip di susukan pencernaan
-          Tumor ginjal atau kandung kemih
-          Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
Berkurangnya pembentukan sel darah merah
-          Kekurangan zat besi
-          Kekurangan vitamin B12
-          Kekurangan asam folat
-          Kekurangan vitamin C
-          Penyakit kronik
Meningkatnya penghancuran sel darah merah
-          Pembesaran limpa
-          Kerusakan mekanik pada sel darah merah
-          Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
-          Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
-          Sferositosis herediter
-          Elliptositosis herediter
-          Kekurangan G6PD
-          Penyakit sel sabit
-          Penyakit hemoglobin C
-          Penyakit hemoglobin S-C

2.8 Diagnosis
Pemeriksaan darah sederhana bisa memilih adanya anemia. Persentase rel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu pola darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan belahan dari hitung jenis darah komplit (CBC).

2.9 Pengobatan
Kekurangan zat besi akhir kekurangan kuliner amat jarang bagi cukup umur tidak haid (lelaki dan perempuan putus haid). Diagnosis kekurangan zat besi menyatakan pencarian bagi potensi punca kehilangan sebegitu ibarat pendarahan perut (gastrointestinal) akhir ulcer atau barah kolon. Anemia kekurangan zat besi ringan hingga serdahana dirawat dengan komplemen zat besi memakai ferous sulfat atau ferrous gluconate. Vitamin C mungkin membantu keupayaan badan bagi menyerap zat besi.
Vitamin komplemen diberikan secara oral (asid folik) atau suntikan (vitamin B-12) akan menggantikan kekurangan khusus.
Bagi penyakit anemia kronik, anemia dikaitkan dengan kimoterapi (chemotherapy), atau anemia dikaitkan dengan penyakit ginjal, sesetengah pakar klinikal prescribe recombinanterythropoietin, epoetin alfa, bagi menggalakkan penghasilan sel darah merah.

2.9 Dialog Kasus (Komunikasi terapeutik)
      Disebuah RSU dr. slamet tepatnya diruangan cempaka,terdapat seorang pasien perempuan berusia 30 tahun berjulukan Ny. Fitri rahayu dia sudah satu ahad dirawat dirumah sakit dengan keluhan pusing  dan cepat lelah.
     Tepat pada pukul 08.00 wib seorang perawat tiba ke ruangan tersebut
Perawat        :  “Assalammualaikum”
Klien             :  ”Waalaikumsalam”
Perawat        :  Selamat pagi ibu,,,gimana tidurnya semalam????
Klien             :  Pagi,,,, Alhmdullillah nyenyak…..
Perawat        :  Perkenalkan ibu nama saya irwan subagjadinata mahasiswa dari AKPER PEMDA GARUT, kebetulan saya sedang dinas diruangan ini dari jam 07.00 pagi hingga jam 14.00 siang. Sebelumnya saya boleh tahu nama ibu siapa??? (BHSP)
Klien             :  oh iya tentu,,,nama saya fitri!!!!!!!
Perawat        :  oh ibu fitri,namanya manis ibarat orangnya (humor)
Klien             :  “ ah pak bisa aja.
Perawat        : sebelumnya ibu mau di panggil apa ibu atau apa?
Klien           : Panggil saya ibu saja
Perawat        :  oh…oh iya boleh saya duduk bu??
Klien             :  oh…”silahkan pak”
Perawat        :  Bagaimana keadaan ibu sekarang???(open endeed question)
Klien             :  “Alhmdullillah pa agak sedikit membaik”
Perawat        :  Kalau boleh tahu  ibu tinggal dimana???
Klien             :  “Saya dari karangpawitan pa”.
Perawat        :oh iya bu,apakah ibu bisa jelaskan bagaimana keadaan ibu,???(broad opening)
Klien             :  Begini pa, saya sering mencicipi pusing pa.
Perawa          :merasa pusing gimana bu.(focusing)
Klien             :begini pa,sering cepat lelah, jikalau bangkit tidur suka pusing, dan jikalau sudah mau berdiri suka pusing
Perawat        : perawat membisu mendengarkan klarifikasi dari klien     (active listening dan sailen)
Perawat        :  oh….Kalau begitu, bagaimana jikalau nanti siang sekitar pukul 10.00 saya tiba untuk mengusut keadaan ibu,,bagaimana bu???
Klien             :  “iya boleh pa”
Perawat        :  Kalau begitu saya ke ruangan lain dulu ya bu!! Asallamualiakum..
Klien             :  oh iya pa …waalaikumsalam

(Lalu perawat meninggalkan ruangan tersebut)
Setelah jam  10:00 perwat tiba untuk mengusut klien
Perawat        :  “Assalamualaikum”
Klien             :  “Waalaikumsalam”
Perawat        :  Ibu wajahnya kelihatannya berseri-seri , niscaya ibu sedang besar hati ya??(sharing perseption dan repleksi)
Klien             :  ah pa bisa saja,,,iya katanya nanti sore suami saya akan datang
Perawat        :  oh…ibu kini ibu diperiksa dulu ya,,,
Klien             :  oh iya pa!!!
Perawat        :iya bu,sebelumnya sebaiknya ibu jangan banyak begadang,minum kopi,tidak boleh telat makan,dan harus banyak makan sayur-sayuran contohnya daun papaya, daun singkong supaya tekanan darah ibu tidak kurang bu,(saran)
klien              :  pa gimana hasilnya????
perawat         :  allhmdulillah ya bu kini  tekanan darah ibu lebih membaik dari kemarin. Ibu harus lebih rajin minum obat nanti kalao ibu sudah pulang kerumah ibu jangan lupa makan obat yang d berikan dokter supaya mempercepat dan menambah darah. (Informing)
Klien             :  oh… begitu ya pak
Perawat        :  iya bu…oh iya bu sebentar lagi waktunya ibu minum obat, jikalau begitu saya akan kembali lagi membawa makan dan obat buat ibu.
Perawat        :  “Assalammualaikum”
Klien             :  ”Walaikumsalam”
(Beberapa menit kemudian perawat pun tiba membawa obat dan makanannya)
Perawat        :  “Assalammualaikum”
Klien             :  ”Walaikumsalam”
Perawat        :  Ibu kini ibu makan siang dulu ya bu, kemudian minum obatnya!!!
Klien             :  “iya pa”
Perawat        :  Ibu mau makan sendiri atau mau saya suapin???
Klien             :  Disuapin saja pak!!!
(Lalu klien pun makan dan meminum obatnya)
Perawat        :  Sekarang ibu harus jaga kesehatan ya bu,,!!!
Klien             :  Iya pak..!!
Perawat        :  Sebelumnya apakah ibu masih ingat apa yang saya sudah sampaikan tadi????
Klien             :  oh iya pak..saya masih ingat..kalau saya harus minum obat teratur, jaga kesehatan, banyak makan sayuran.
Perawat        :  Aduh…Ibu berakal ya masih ingat apa yang saya sampaikan,(evaluasi)
Klien           : ah pak bisa saja”
Perawat         : jikalau begitu ibu kini istirahat saja,saya permisi dulu ya bu jikalau ada apa apa panggail saya atau parawat lain “assalamualaikum”
Klien             : oh ya silahkan pa…“Walaikumsalam”
(dengan keluarnya perawat maka berakhirlah role play perihal klian dengan penyakit anemia)


PENUTUP



3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pernyataan diatas sanggup disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik yakni kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien untuk menyesuaikan diri terhadap stress. Dan pengertian dari penyakit anemia yakni Anemia yakni keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh belahan tubuh. Anemia menimbulkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak sanggup mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang dibutuhkan tubuh.
Dan seorang perawat harus bisa memakai komunikasi terapeutik terhadap setiap pasien yang ditanganinya, terutama pada pasien yang mengidap penyakit anemia.

3.2 Saran
Untuk semua perawat dituntut supaya bisa menguasai komunikasi terapeutik dengan baik, lantaran dengan berkomunikasi semuanya akan berjalan dengan lancer. Selain itu juga dengan berkomunikasi seorang perawat akan sanggup data yang diinginkan dari klien secara akurat.
Sumber http://makalahtugasmu.blogspot.com


EmoticonEmoticon