Kutu daun – Pada perjuangan budidaya kentang hama menjadi salah satu faktor yang memilih hasil produksi atau panen. Serangan hama bisa menurunkan kualitas serta kuantitas hasil panen. Selain itu serangan hama juga sanggup menurunkan daya saing kentang dipasar global maupun domestik. Hama tidak hanya menyerang kentang pada waktu masih ditanam saja, akan tetapi sanggup menyerang kentang pada masa pengangkutan dan penyimpanan. Salah satu jenis hama yang sering menyerang tumbuhan kentang ialah hama kutu daun (Aphid).
Kutu daun ini hampir selalu ditemukan pada tumbuhan kentang yang di tanam di lahan persawahan, ladang maupun kebun. Ukuran kutu daun sangat kecil hanya sekitar 1-2 mm. Umumnya kutu daun mempunyai warna hijau dan lunak. Kutu daun ini menyerang tumbuhan kentang dengan cara menghisap cairan sehingga tumbuhan kentang menjadi lemah. Kutu daun aphid ini juga mengeluarkan cairan semacam gula yang sangat membantu pertumbuhan bagi cendawan hitam pada daun.
artikel terkait kentang: Cara Menanam Kentang Ini Membuat Panen Anda Berlimpah
Kutu daun (Aphid) merupakan suatu serangga vektor yang berperan penting dalam berbagi penyakit akhir virus tanaman. Hal ini dikarenakan sifat aphid yang berpindah-pindah dari tumbuhan satu ke tumbuhan lainnya. Aphid ini terbagi menjadi dua jenis yaitu aphid tidak bersayap dan aphid bersayap. Perbedaan diantara keduanya muncul akhir adanya kompetisi dalam mencari makanan. Jika dalam suatu tumbuhan kentang terdapat aneka macam kutu daun atau aphid maka kutu tersebut akan tumbuh sayap untuk membantu aphid migrasi ke tumbuhan lainnya.
Perbedaan yang lebih mencolok ialah kemampuan bermigrasi. Aphid tidak bersayap bisa bermigrasi sejauh 5 meter/ hari, sedangkan aphid bersayap sanggup terbang bermigrasi sejauh 5 km / hari. Aphid bersayap bahkan bisa terbang sejauh 200 km / hari kalau di bantu dengan hembusan angin.
Berikut ini beberapa akhir serangan kutu daun (Aphid) diataranya sebagai berikut:
- Daun berkeriput
- Daun menguning
- Daun mengggulung atau terpuntir
- Daun layu kemudian mati
Karena sifatnya yang berpindah-pindah, secara tidak eksklusif hama Aphid ini telah menjadi vektor dari beberapa jenis penyakit virus. Di Indonesia, Aphid terbagi menjadi beberapa empat kelas diantaranya;
- Aphis gossypii :
Aphis gossypii ialah salah satu hama lebih banyak didominasi yang menyerang pertanaman cabe di wilayah Indonesia, khususnya wilayah dataran rendah yang hangat dan lembab. Ciri kutu ini ialah bentuk kepala agak rata, bentuk tubuh lingkaran besar dibandingkan hama kuu daun lainnya, antena lebih pendek, bentuk ekor melebar, larva yang dilahirkan bisa berkisar 7 – 14 ekor.
- Myzus persicae :
Myzus persicae berasal dari bangsa: animalia, phylum: arthropoda, kelas: insekta, ordo: hemiptera, family: Aphididae, genus: myzus, spesies: M. Persicae. Biasanya menyerang tumbuhan cabai. Ciri hama ini ialah bentuk kepala ibarat membentuk aksara W, bentuk corniclenya sedikit menggelembung pada kepingan bawahnya, bentuk ekor rucing dan melebar, hinggap pada semua kepingan daun dan virus yang sering ditularkan salah satunya ialah Potato leaf roll virus.
- Mecrosiphum euphorbiae:
Lebih sering menyerang tumbuhan strawberi. Termasuk juga dalam family Aphididae. Dalam ukuran cukup umur hama kutu daun ini hijau kekuningan atau kemerah – merahan. Mempunyai antena yang panjang berbentuk silinder, tipis memanjang dan berujung gelap. Sering terdapat pada kepingan pucuk tumbuhan dan akan pindah ke daun kepingan bawah bila akan berkembang biak.
- Acyrthosiphon solani:
Hama ini sangat banyak ditemukan pada demam isu penghujan. Pada demam isu kemarau hama ini sangat jarang ditemui. Ciri hama ini hampir sama dengan Mecrosiphum euphorbiae hanya saja kepingan corniclenya tidak berbulu.
Perbedaan dari keempat kelas pada achid ini sanggup dilihat dari ukuran dan bentuk badan, kepala,bentuk cornicle, panjang antena, panjang cornnicle dan bentuk ekor atau caudal.
Adapun beberapa cara pengendalian yang sanggup dilakukan ialah sebagai berikut:
- Penanaman kentang sanggup dilakukan memakai sistem tumpang sari dengan tumbuhan daun bawang. Hal ini sanggup menghadang datangnya serangan dari kutu daun (aphid).
- Pasang kelambu (shading nett) pada ketika pembibitan dan pada tumbuhan bukan inang virus (terutama bukan famili dari Solanaceae)
- Sanitasi lingkungan Anda semoga sanggup memusnahkan gulma berdaun lebar. Seperti Ageratum conyzoides atau sering disebut babadutan dan juga gulma berdaun lebar Physalis agulata L atau dekat disebut ciplukan. Karena kedua tumbuhan tersebut sanggup menjadi tumbuhan inang virus
- Sejak tumbuhan berusia dua minggu, gunakanlah perangkap likat yang mempunyai warna kuning. Gunakan perangkap sebanyak 40 buah/ ha. Pemasangan perangkap likat ini sebaiknya berada di tengah-tengah tumbuhan dan dipasang setinggi 50 cm (sedikit lebih tinggi dari tajuk tanaman). Pemasangan kelambu dipakai untuk pembibitan dan tumbuhan barrier di lahan.
- Potong daun yang terindikasi terseinfeksi virus kemudian bisa Anda bakar untuk mengurangi penyebaran hama kutu daun. Anda sanggup juga memakai insektisida yang mempunyai materi aktif Deltametrin 25 gram/liter, bensuptap 50%, serta dimepho 450 gram/liter.
artikel kentang lainnya: Budidaya Kentang Dengan Varietas Ini Tahan Serangan Busuk Daun
sumber gambar: saungsumberjambe, insectimage
Sumber https://www.infoagribisnis.com
EmoticonEmoticon