Isi Artikel
Contoh Jurnal Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan
Artikel sebelumnya membahas perihal pengertian pajak pertambahan nilai.
Perlakuan PPN atas pembelian bagi pembeli sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) ialah Pajak masukan, tapi bagi pembeli yang bukan Pengusaha Kena Pajak (Non PKP) nilai PPN tersebut ditambahkan ke dalam harga beli barang.
Contoh Pembeli Bukan Pengusaha Kena Pajak (Non PKP)
Toko Elektronik “Sido Terang” yang berstatus Non PKP membeli 10 Unit TV LG 20 inc dari Toko“ Surya” dengan rincian sebagai berikut:
Harga 10 Unit TV @ 5.000.000 | Rp 50.000.000 |
PPN 10% | Rp 5.000.000 |
Jumlah Nota Kontan | Rp 55.000.000 |
Jurnal Sistem Periodik | Jurnal Sistem Periodik | ||||
Pembelian | Rp 55.000.000 | Persediaan Barang Dagang | Rp 55.000.000 | ||
Kas | Rp 55.000.000 | Kas | Rp 55.000.000 |
Contoh Pembeli Adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Toko elektronik CV Advance yang berstatus PKP membeli 10 Unit Komputer Toshiba dari Pengusaha Kena Pajak PT. Sony dengan rincian sebagai berikut:
Harga 10 Unit Komputer @ 5.000.000 | Rp 50.000.000 |
PPN 10% | Rp 5.000.000 |
Jumlah Nota Kontan | Rp 55.000.000 |
Jurnal Sistem Periodik | Jurnal Sistem Perpetual | ||||
Pembelian | Rp. 55.000.000 | Persediaan Barang Dagang | Rp 50.000.000 | ||
PPN Masukan | Rp 5.000.000 | PPN Masukan | Rp 5.000.000 | ||
Hutang Dagang | Rp 55.000.000 | Hutang Dagang | Rp 55.000.000 |
Nota Retur
Retur atau pengembalian Sebagian Barang Kena Pajak kepada penjualan disebut dengan retur pembelian. Bukti transaksi ini kalau di dalam akuntansi dibuatkan Nota Debet, namun dalam akuntansi pajak dibuatkan Nota Retur yang fungsinya mencatat retur pembelian dan mengkredit PPN Masukan sebesar 10% dari nilai barang yang dikembalikan.
Contoh 3
Berdasarkan referensi 2 diatas, kalau CV Advance mengembalikan 2 komputer yang dibeli kepada PT. Sony, maka perhitungan yang dibentuk CV Advance ialah sebagai berikut:
Nilai BKP (Barang Kena Pajak) yang dikembalikan adalah:
2 Unit Komputer @ Rp 5.000.000 | Rp 10.000.000 |
PPN Masukan 10% X Rp 10.000.000 | Rp 1.000.000 |
Jumlah Nota Retur | Rp 11.000.000 |
Jurnal Sistem Periodik | D | K | Jurnal Sistem Perpetual | D | K |
Hutang Dagang | Rp. 11.000.000 | Hutang Dagang | Rp. 11.000.000 | ||
Retur Pembelian | Rp 10.000.000 | Persediaan barang dagang | Rp 10.000.000 | ||
PPN Masukan | Rp 1.000.000 | PPN Masukan | Rp 1.000.000 |
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM)
Jika yang dibeli ialah barang dagang dengan kategori barang glamor (peraturan perpajakan) maka selain dikenakan PPN juga dikenakan PPnBM sesuai dengan tarif barang glamor pada peraturan perpajakan. Nilai PPnBM tersebut digunakan untuk menambah nilai harga pokok barang tersebut jadi dihentikan dicatat sebagai PPnBM masukan.
Contoh:
PT. Subur Jaya membeli 1000 krat minuman ringan sirup ABC dari PT. ABC. Dengan rincian berikut ini:
Harga 1000 krat sirup @ 200 | Rp 200.000 |
PPN 10% = 10% X Rp 200.000 | Rp 20.000 |
PPn-BM 20% | Rp 40.000 |
Jumlah Invoice | Rp 260.000 |
Catatan: peraturan perpajakan menetapkan bahwa minuman ringan masuk dalam kategori barang glamor dan dikenakan tarif 20%.
Jurnal Sistem Periodik | D | K | Jurnal Sistem Perpetual | ||
Pembelian | Rp 240.000 | Persediaan Barang Dagang | Rp 240.000 | ||
PPN Masukan | Rp 20.000 | PPN Masukan | Rp 20.000 | ||
Hutang Dagang | Rp 260.000 | Hutang Dagang
| Rp 260.000 |
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran Dan PPn-BM
Untuk PPN Keluaran pada selesai bulan dikenakan kompensasi dengan PPN Masukan atas pembelian Barang Kena Pajak (BKP). Ada istilah untuk selisih kalau jumlah PPN Keluaran lebih besar dari PPN Masukan maka disebut PPN kurang bayar (PPN-KB). Tetapi kalau jumlah PPN Keluaran lebih kecil dari PPN Masukan maka selisihnya disebut PPN lebih bayar (PPN-LB).
Contoh Penjualan Tunai dan Kredit
Pengusaha Kena Pajak PT. Surya menjual barang kepada PT. Cendana dengan rincian sebagai berikut:
100 krat kecap ABC | Rp 5.000.000 |
200 krat sambal ABC | Rp 6.000.000 + |
Jumlah harga jual | Rp 11.000.000 |
PPN 10% X Rp 11.000.000 | Rp 1.100.000 + |
Total Faktur | Rp 12.100.000 |
Jurnal Penjualan Tunai | D | K | Jurnal Penjualan Kredit | D | K |
Kas | Rp 12.100.000 | Piutang Dagang | Rp 12.100.000 | ||
Penjualan | Rp 11.000.000 | Penjualan | Rp 11.000.000 | ||
PPN Keluaran | Rp 1.100.000 | PPN Keluaran | Rp 1.100.000 |
Contoh Penjualan dengan Pembayaran Sebagian
Pengusaha Kena Pajak PT. Surya menjual barang kepada PT. Cendana dengan rincian sebagai berikut:
100 krat kecap ABC | Rp 5.000.000 |
200 krat sambal ABC | Rp 6.000.000 |
Jumlah harga jual | Rp 11.000.000 |
PPN 10% X Rp 11.000.000 | Rp 1.100.000 |
Total Faktur | Rp 12.100.000 |
Dibayar tunai | Rp 4.000.000 |
Sisa tagihan | Rp 8.100.000 |
Jurnal Pembayaran sebagian: | D | K |
Kas | Rp 4.000.000 | |
Piutang Dagang | Rp 8.100.000 | |
Penjualan | Rp 11.000.000 | |
PPN Keluaran |
Contoh Penjualan atas Barang Mewah
PKP PT. Abadi menjual barang dagang kepada PT. MATAHARI sebagai berikut:
100 krat kecap ABC | Rp 5.000.000 |
200 krat sambal ABC | Rp 6.000.000 |
Jumlah harga jual | Rp 11.000.000 |
PPN 10% X Rp 11.000.000 | Rp 1.100.000 |
PPn-BM 20% X Rp 11.000.000 | Rp 2.200.000 |
Total Faktur | Rp 14.300.000 |
Jurnal Penjualan Kredit: | D | K |
Piutang Dagang | Rp 14.300.000 | |
Penjualan | Rp 11.000.000 | |
PPn Keluaran | Rp 1.100.000 | |
Hutang PPn-BM | Rp 2.200.000 |
Transaksi Pemakaian Sendiri Atau Pemberian Cuma-Cuma
Barang Kena Pajak yang digunakan sendiri oleh pemilik perusahaan dapat juga digunakan untuk keperluan karyawan yang diberikan secara Cuma-Cuma, maka transaksi itu hanya boleh diakui sebagai biaya atau prive sebesar harga pokok ditambah PPN atau PPn-BM atas barang tersebut tidak termasuk keuntungan kotor yang diharapkan.
Contoh 22
PT. Tirto memperlihatkan 2.000 galon air mineral 19 liter kepada warga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilingkungan perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
Harga jual 2000 galon @ Rp.5.000 | Rp. 10.000.000 |
Tambahan keuntungan 20% dari harga jual | (Rp. 2.000.000) |
Harga Pokok | Rp. 8.000.000 |
PPN 10% x Rp. 8.000.000 | Rp. 800.000 + |
Biaya Promosi/Prive/Lain-lain | Rp. 8.800.000 |
Jurnal | D | K |
Biaya promosi/Lain-lain/Prive | Rp 8.800.000 | |
Persediaan Barang Dagang/Penjualan | Rp 8.000.000 | |
PPn Keluaran | Rp 800.000 |
Itulah tadi contoh Jurnal Pajak Pertambahan NIlai (PPN) Masukan dan Keluaran. Meskipun banyak angka-angka agar tetap dapat dipahami dengan baik. Semoga bermanfaat dan terimakasih banyak atas kunjungannya. 🙂
Kunjungi Juga Artikel Lainnya:
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
EmoticonEmoticon