Sedulurtani.com Mari Simak Cara Budidaya Bawang Merah Supaya Berproduksi Maksimal
Budidaya bawang merah merupakan salah satu perjuangan yang mempunyai prospek cukup baik.
Pasalnya bawang merah merupakan kebutuhan utama masyarakat, yang terutama untuk memenuhi kebutuhan bumbu dapur. Dengan begitu kebutuhan akan bawang merah dipasaran cukup tinggi.
Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang termasuk sayuran rempah yang berguna sebagai bumbu untuk menambah cita rasa dan kenikmatan pada masakan.
Selain dipakai sebagai bumbu masakan bawang merah ini juga berguna sebagai obat tradisional, contohnya obat demam, masuk angin, diabetes melitus, disentri dan tanggapan gigitan serangga.
Bawang merah juga mempunyai kandungan gizi yang setingkat dengan sayuran lainya. Bawang merah merupakan sumber pridoksin, vitamin A, Vitamin C, besi, mangan, dan tembaga yang potensial didalam memenuhi kebutuhan harian.
Dengan mengetahui manfaat dan prospek budidaya bawang merah yang baik, maka banyak petani yang ingin membudidayakan bawang merah.
Pada kesempatan ini Sedulurtani.com ingin menawarkan warta terkait cara budidaya bawang merah supaya berproduksi secara maksimal. Untuk itu Mari Simak Cara Budidaya Bawang Merah Supaya Berproduksi Maksimal.
Berikut ini yaitu tahapan cara budidaya bawang merah supaya berproduksi maksimal.
1. Syarat tumbuh
Budidaya bawang merah akan berproduksi dengan baik apabila kita mengusahakanya pada lingkungan yang cocok sesuai dengan syarat tumbuhya.
Untuk itu kita perlu tahu faktor lingkungan yang cocok menyerupai tanah dan iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh bawang merah.
Dengan kita mengetahui faktor tersebut, maka kita akan paham sehingga bisa untuk memaksimalkan produksi bawang merah yang kita budidayakan.
Budidaya bawang merah baik dilakukan pada tanah gambut, berpasir, atau lempung yang subur dan gembur serta drainasenya baik.
Sebaiknya hindari penanaman bawang merah pada lahan yang jenis tanahnya liat berat atau berpasir kasar. Karena jenis tanah tersebut akan menghambat pembentukan umbi, sehingga umbi tidak akan tumbuh maksimal.
Bawang merah akan tumbuh dengan baik pada pH tanah 5,6-6,5. Apabila pH tanah kurang dari 5 atau melebihi 7, menimbulkan pembentukan umbi terganggu, sehingga umbi akan tumbuh dengan kecil.
Selain itu, menjaga kelembaban tanah merupakan hal yang penting pada budidaya bawang merah. Dimana kelembaban berperan penting dalam pertumbuhan akar adventif yang baru.
Jika kondisi tanah kering maka akar-akar adventif tidak akan mau tumbuh. Akan tetapi kondisikan supaya bedengan tidak tergenang air dalam waktu yang lama.
Hal tersebut akan mengakibatkan munculnya banyak sekali penyakit pada bawang merah. Pada daerah-daerah yang mempunyai genangan air harus dibuatkan drainase yang baik.
Bawang merah merupakan tumbuhan yang berasal dari iklim sedang, dan bisa menyesuaikan diri dengan baik pada dataran rendah maupun dataran tinggi.
Bawang merah sanggup tumbuh pada ketinggian 0-1000 mdpl. Akan tetapi ketinggian optimum untuk budidaya bawang merah, yaitu 0-400 mdpl.
Pada ketinggian tersebut bawang merah akan berproduksi dengan baik, yaitu sanggup menghasilkan umbi yang berukuran besar dan berkualitas baik.
Jika ingin mendapat hasil yang tinggi, bawang merah menghendaki suhu yang lebih rendah selama awal pertumbuhan sebelum pembentukan umbi.
Suhu optimum untuk pertumbuhan bibit bawang merah antara 20-25oC, sedangkan kelembabanya, yaitu 50-70%.
Pertumbuhan bawang merah akan terhamabat apabila suhu diatas 27oC, meskipun intinya tumbuhan bawang merah masih toleran hingga suhu 32oC.
Sedangkan untuk pembentukan umbi tumbuhan ini menghendaki suhu minimum 22oC. Apabila suhu dibawah 22 oC, maka sanggup mempengaruhi pembentukan umbi, sehingga umbi tidak akan terbentuk secara sempurna.
Umbi bawang merah akan terbentuk dengan baik apabila fotoperiodesitas panjang, yaitu lebih dari 12 jam. Sedangkan untuk intensitas cahaya minimum 70%.
2. Perbanyakan tanaman
Perbanyakan bawang merah sanggup dilakukan memakai biji secara ditanam eksklusif ataupun memakai umbi sabagai bibit.
Bawang merah mempunyai varietas benih cukup banyak, mulai dari benih lokal maupun bibit unggul import. Benih bawang merah ada yang berupa biji ataupun umbi.
Dalam melaksanakan perkecambahan biji, bawang merah menghendaki suhu antara 0-30oC.
Suhu optimum didalam melaksanakan perkecambahan biji, yaitu 21-27oC dimana pada suhu tersebut bawang merah hanya memerlukan 3-4 hari untuk perkecambahan.
Apabila anda ingin menanam dengan memakai perbanyakan biji, sebaiknya ditanam pada bendengan dengan jarak tanam 35-45 cm dalam sistem barisan tunggal.
Atau sanggup juga dengan jarak 35-45 cm dalam barisan dan 70-90 cm antar barisan pada sistem barisan ganda.
Benih yang dibutuhkan untuk menanam dengan luasan 1 ha kurang lebih sekitar 3 kg. Benih ditanam dengan kedalaman antara 8-12 mm dengan kondisi tanah yang dipertahankan kelembabanya.
Sementara itu, kalau anda ingin melaksanakan perbanyakan memakai umbi maka hendaknya umbi berasal dari tumbuhan yang dipanen tua.
Umur tumbuhan tersebut, yaitu 80 hari pada dataran rendah dan 100 hari pada dataran tinggi.
Umbi yang dipakai untuk keperluan bibit hendaknya segar, sehat, bernas, berwarna cerah, dan telah disimpan selama 2-4 bulan sesudah panen.
Menurut (Stallen dan Hilman, 1991), Berdasarkan ukuranya umbi untuk bibit digolongkan menjadi: (1) umbi besar, dengan diameter > 1,8 cm atau bobot > 10 gram, dan 3 umbi kecil, dengan diameter 1,5-1,8 cm atau bobot 5-10 gram, dan (3) umbi kecil, dengan diameter < 1,5 cm atau bobot < 5 gram. Umbi yang dianjurkan untuk dijadikan bibit yaitu yang berukuran sedang.
Umbi yang berukuran besar rata-rata mempunyai tiga siung, sedangkan yang berukuran sedang terdapat dua siung. Dan yang terahir, umbi yang berukuran kecil pada umumnya mempunyai satu siung saja.
Kebutuhan benih dalam budidaya bawang merah tergantung dari berat umbi dan jarak tanamnya.
Misalkan untuk jarak tanam 20×20 cm dengan dengan luasan 1 ha, maka diharapkan 250.000 umbi bawang merah. Apabila bobot umbi rata-rata 10 gram, hanya tinggal mengkalikan 250.000 umbi x 10 gram = 2.500.000 gram (2.5 ton).
3. Persiapan lahan
Budidaya bawang merah menghendaki tanah yang subur dan gembur, drainase baik, permukaan rata, dan bebas dari gulma. Untuk itu diharapkan pengolahan lahan sebelum dilakukan penanaman bawang merah.
Langkah awal, yaitu cangkul tanah dengan kedalaman kurang lebih 20 cm hingga gembur. Kemudian tanah dibentuk bedengan dengan ukuran lebar 1,2 m, tinggi 25 cm, dan panjangnya menyesuakian lahan atau sesuai kebutuhan.
Buat jarak bedengan sekitar 50 cm dan upayakan supaya mengikuti arah pergerakan matahari, yakni timur ke barat.
Jika tanah bereaksi masam (pH <5,6), maka perlu penambahan kapur dengan menawarkan dolomit sebanyak 1-11/2 ton/ ha.
Pemberian dilakukan bersamaan dengan pengolahan lahan 2 ahad sebelum tanam. Pemberian dolomit bertujuan untuk meningkatkan ketersedian unsur Ca dan Mg.
Tambahkan juga pupuk dasar organik bersamaan dengan pengolahan lahan (2 ahad sebelum tanam). Setelah itu tambahkan pupuk SP36 seminggu sebelum tanam. (Pemberian pupuk dasar akan dibahas pada tahapan pemupukan).
4. Penanaman
Penanaman bawang merah pada ketika animo kemarau sebaiknya memakai jarak tanam 15×15 cm. Sedangkan pada ketika animo hujan dibentuk dengan jarak tanam 20×20 cm.
Benih ditanam dengan cara membenamkan umbi bawang merah ke dalam tanah.
Umbi bawang merah ditanam dengan kedalaman kira-kira 3/4 bagian hingga setinggi umbi. Sebaiknya hindari penanaman umbi yang terlalu dalam kaena sanggup menimbulkan pembusukan umbi.
Selanjutnya sesudah penanaman selesai, lakukan penyiraman memakai semprotan yang halus supaya tidak merubah posisi umbi yang telah di tanam.
5. Pemupukan
Pemupukan yang pertama dalam budidaya bawang merah, yaitu pemupukan dasar.
Pemupukan dasar dilakukan bersamaan dengan pengolahan lahan dengan cara menawarkan pupuk organik berupa kotoran ayam dengan takaran 5 ton/ha-1. Atau sanggup kita berikan pupuk kompos dengan takaran 4 ton/ ha-1 .
Selanjutnya kita tambahkan juga pupuk (P) SP-36 dengan takaran 180 kg/ha-1 yang disebarkan dipermukaan tanah kemudian diaduk merata. Pemeberian pupuk dasar P tersebut dilakukan pada ketika pembuatan bedeng 1 ahad sebelum tanam.
Selain pupuk organik dan P tumbuhan bawang merah memerlukan pupuk N dan K, yang diberikan umur 10-15 hari sesudah tanam.
Kemudian pupuk susulan kedua diberikan sesudah tumbuhan beusia 1 bulan dengan takaran masing-masing dari pupuk pertama dan kedua 1/2 takaran yang dianjurkan.
Adapun takaran tersebut, yaitu 150-200kg ha-1 N dan 10- 100kg ha-1 K2O. Pupuk N dan K diberikan secara bersamaan secara melajur dengan dibenamkan dalam tanah. Usakan derma jangan hingga tepat pada akar bawang merah.
6. Pemeliharaan
Bawang merah membutuhkan air dalam jumlah yang cukup, terutama pada ketika pembentukan umbi. Jika suplay air pada ketika pembentukan kurang, maka akan mengakibatkan penurunan produksi bawang merah.
Penyiraman ketika animo kemarau dilakukan 2 kali sehari pada waktu pagi dan sore. Jika ketika animo hujan lakukan penyiraman 1 kali sehari saja, atau tidak usah dilakukan penyiraman tergantung dari kondisi tempat tumbuhnya.
Selain penyiraman, pemeliharaan yang lain, yaitu penyiangan dari tumbuhan penggangu/gulma. Secara umum bawang merah yang berumur kurang lebih 2 ahad sudah terdapat banyak gulma yang bermunculan.
Maka dari itu lakukan penyingan secara manual supaya tumbuhan sanggup tumbuh maksimal tanpa tersaingi gulma untuk mendapat nutrisi dalam tanah.
Mari Simak Cara Budidaya Bawang Merah Supaya Berproduksi Maksimal
Budidaya bawang merah merupakan salah satu jenis perjuangan yang mempunyai prospek bagus. Akan tetapi diharapkan pengetahuan secara lebih didalam melaksanakan budidaya bawang merah.
Hal tersebut bertujuan supaya tidak terjadi kerugian dalam proses budidaya bawang merah. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya bawang merah. Hal tersebut, atara lain syarat tumbuh, perbanyakan tanaman, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka budidaya bawang merah akan mendapat hasil yang maksimal.
Demikian artikel ihwal Mari Simak Cara Budidaya Bawang Merah Supaya Berproduksi Maksimal, agar bwermanfaat bagi anda. Salam sedulurtani.com.
Follow juga facebook saya di Facebook.
Baca juga :
- Klasifikasi dan Morfologi Lengkap Bawang Merah (Allium cepa L.)
- Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Dalam Pot|Sedulur Tani
- Cara Budidaya Tomat Meliputi Syarat Tumbuh Sampai Dengan Tekniknya
- Faktor-Faktor Penting dalam Pemeliharaan Tanaman Kentang
- 7 Teknik Penting Cara Budidaya Cabai Supaya Berbuah Lebat
Sumber https://www.sedulurtani.com
EmoticonEmoticon