Kamis, 28 Juni 2018

Skripsi Bagaimana Imbas Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kota X

(Kode ILMU-KOM-0004) : Skripsi Bagaimana Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kota X

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi insan terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Dalam kehidupannya insan sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.
Organisasi yaitu sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya terang terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang berlaku. Proses dalam organisasi yaitu salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Salah satu proses yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun yaitu proses komunikasi. Melalui organisasi terjadi pertukaran informasi, gagasan, dan pengalaman. Mengingat kiprahnya yang penting dalam menunjang kelancaran berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk mengelola komunikasi dalam organisasi. Proses komunikasi yang begitu dinamik sanggup mengakibatkan banyak sekali duduk kasus yang mempengaruhi pencapaian sebuah organisasi terutama dengan timbulnya salah faham dan konflik
Komunikasi memelihara motivasi dengan menunjukkan klarifikasi kepada para pegawai ihwal apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang sanggup dilakukan untuk meningkatkan kinerja kalau sedang berada di bawah standar.
Aktivitas komunikasi di perkantoran senantiasa disertai dengan tujuan yang ingin dicapai. sesama dalam kelompok dan masyarakat. Budaya komunikasi dalam konteks komunikasi organisasi harus dilihat dari banyak sekali sisi. Sisi pertama yaitu komunikasi antara atasan kepada bawahan. Sisi kedua antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lain. Sisi ketiga yaitu antara pegawai kepada atasan. Masing-masing komunikasi tersebut memiliki polanya masing-masing.
Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diharapkan adanya kolaborasi yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik harapan pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara banyak sekali subsistem dalam perkantoran. Menurut Kohler ada dua model komunikasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perkantoran ini. Pertama, komunikasi koordinatif, yaitu proses komunikasi yang berfungsi untuk menyatukan bagian-bagian (subsistem) perkantoran. Kedua, komunikasi interaktif, ialah proses pertukaran isu yang berjalan secara berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang digunakan sebagai dasar adaptasi di antara sub-sub sistem dalam perkantoran, maupun antara perkantoran dengan kawan kerja. Frekuensi dan intensitas komunikasi yang dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu proses komunikasi tersebut.
Dalam hal komunikasi yang terjadi antar pegawai, kompetensi komunikasi yang baik akan bisa memperoleh dan menyebarkan kiprah yang diembannya, sehingga tingkat kinerja suatu organisasi (perkantoran) menjadi semakin baik. Dan sebaliknya, apabila terjadi komunikasi yang jelek akhir tidak terjalinnya korelasi yang baik, sikap yang adikara atau acuh, perbedaan pendapat atau konflik yang berkepanjangan, dan sebagainya, sanggup berdampak pada hasil kerja yang tidak maksimal.
Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya insan secara keseluruhan dan menunjukkan feed back yang sempurna terhadap perubahan perilaku, yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota X merupakan salah satu organisasi formal di lingkungan aparatur pemerintah yang menunjukkan bantuan yang cukup besar dalam pembangunan khususnya kota X. Program-program kerja yang dirancang bertujuan untuk menmpromosikan dan melindungi bidang kepariwisataan yang merupakan aset negara yang sangat penting sehingga sangat diharapkan kinerja yang optimal yang sanggup diwujudkan melalui peranan komunikasi yang efektif semoga sanggup memenuhi kiprah dan fungsinya sebagai pegawanegeri pemerintah yang mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara ini.
Melihat efek yang sangat penting antara proses komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi khususnya komunikasi interpersonal antar pegawai dengan tingkat kinerja pegawai maka penulis tertarik mengambil judul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota X.”

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka sanggup diidentifikasi permasalahan-permasalahan berikut :
1. Masih kurangnya komunikasi interpersonal yang terjadi antar pegawai.
2. Masih banyak ditemukan hambatan atau hambatan-hambatan dalam melaksanakan komunikasi interpersonal.
3. Kurang optimalnya kinerja pegawai akhir buruknya proses komunikasi interpersonal yang terjadi.
Berdasarkan identifikasi duduk kasus tersebut di atas sanggup dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana efek komunikasi interpersonal terhadap kinerja pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota X ?”.

1.3 Pembatasan Masalah
1. Penelitian dibatasi pada permasalahan komunikasi interpersonal yang terjadi pada pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota X.
2. Hanya terbatas pada pegawai di lingkungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota X.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui proses komunikasi interpersonal antar pegawai.
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang terjadi selama proses komunikasi interpersonal.
3. Untuk mengetahui tingkat kinerja pegawai akhir efek proses komunikasi interpersonal.

1.5 Kegunaan Penelitian
1. Sebagai masukan atau santunan aliran dan sumber isu bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota X dalam hal peningkatan kinerja pegawai.
2. Dapat menjadi materi bagi peneliti selanjutnya mengenai komunikasi interpersonal dalam sebuah organisasi.
3. Sebagai salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana Negara Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu Komunikasi X.

1.6 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, komunikasi memiliki efek yang sangat penting terhadap kinerja pegawai. Menurut defenisi Carl I. Hovland “Komunikasi yaitu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) memberikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah sikap orang lain (komunikan)”.
Salah satu jenis komunikasi yang sangat penting yaitu komunikasi interpersonal atau komunikasi yang terjadi secara tatap muka antara beberapa pribadi yang memungkinkan respon lisan maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Dalam operasionalnya, komunikasi berlangsung secara timbal balik dan menghasilkan feed back secara eksklusif dalam menanggapi suatu pesan. Komunikasi yang dilakukan dengan dua arah dan feed back secara eksklusif akan sangat memungkinkan untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Onong U. Effendy yang menyampaikan bahwa, “Efektifitas komunikasi antar pribadi itu ialah alasannya yaitu adanya arus balik langsung”.
Di dalam suatu organisasi khususnya perkantoran, proses komunikasi yaitu proses yang niscaya dan selalu terjadi. Komunikasi yaitu sarana untuk mengadakan koordinasi antara banyak sekali subsistem dalam perkantoran. Perkantoran yang berfungsi baik, ditandai oleh adanya kerjasama secara sinergis dan serasi dari banyak sekali komponen. Suatu perkantoran dikonstruksi dan dipelihara dengan komunikasi. Artinya, dikala proses komunikasi antar komponen tersebut sanggup diselenggarakan secara harmonis, maka perkantoran tersebut semakin kokoh dan kinerja perkantoran akan meningkat.
Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya insan secara keseluruhan dan menunjukkan feed back yang sempurna terhadap perubahan perilaku, yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas. Kaprikornus sanggup dikatakan bahwa keberhasilan suatu organisasi sangat didukung dari tingkat kinerja pegawai yang sangat dipengaruhi oleh proses komunikasi yang terjadi antar pegawai.

1.7 Hipotesis
Berdasarkan dari kerangka teori penelitian maka sanggup ditarik suatu hipotesis sebagai suatu kesimpulan sementara yaitu sebagai berikut : “Terdapat efek yang konkret antara proses komunikasi interpersonal antar pegawai terhadap kinerja pegawai.”
Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com


EmoticonEmoticon