Senin, 06 Agustus 2018

Sistem Akuntansi Berdasarkan Para Andal : Unsur Dan Tujuan

Sistem Akuntansi Menurut Para Ahli 

AkuntansiLengkap.com – Sistem akuntansi menurut beberapa jago diartikan sebagai metode dan mekanisme yang dilakukan dalam mencatat dan melaporkan info keuangan entitas bisnis / perusahaan.

Menurut Warren, Reeve, Fees yang diterjemahkan oleh Aria Farahwati dalam Accounting (2005: 234) sistem akuntansi merupakan metode dan mekanisme untuk mengumpulkan, mengklarifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan info acara perjuangan (operasional) dan keuangan sebuah perusahaan.

Sedangkan berdasarkan Mulyadi sistem akuntansi yaitu organisasi formulir, catatan, dan hasil lporan yang di koordinasi sedemiikian rupa guna menyediakan info keuangan yang memudahkan administrasi dalam pengelolaan perusahaan.

Menurut Thesaurus sistem akuntansi yaitu daftar kronologis pemegang buku untuk debit dan mengkredit dari bisnis yang merupakan bab dari buku rekening.

Dari uraian diatas sanggup disimpulkan bahwa sistem akuntansi dipakai guna menyediakan info keuangan yang diharapkan oleh para pemakai info menyerupai administrasi perusahaan untuk memudahkan pengelolaan perusahaan.

Baca juga: 

  1. Pengertian pendapatan “Revenue” dan Definisi Dalam Akuntansi Menurut Para Ahli
  2. Cari Tahu Pengertian Siklus Akuntansi dan Tahapan Lengkap Disini
  3.  6 Komponen Sistem Informasi Akuntansi Lengkap

Unsur-Unsur Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi yang teratur sangat diharapkan semoga sanggup mendorong seoptimal mungkin semoga sanggup menghasilkan banyak sekali info akuntansi yang tepat, akurat, dan sanggup dipercaya.

Terdapat beberapa unsur-unsur pokok di dalam sistem akuntansi, Mulyadi menyatakan unsur-unsur sistem akuntansi sebagai berikut:

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang dipakai untuk mencatat/merekam tragedi transaksi. Di dalam formulir terdapat data transaksi dan ini dijadikan dasar dalam pencatatan. Selengkapnya perihal 12 macam dokumen transaksi perusahaan.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi yang dilakukan untuk mencatat, mengkelompokkan transaksi sejenis dan meringkas data keuangan lainya. Hasil dari peringkasan data lalu di lakukan posting ke rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.

Bentuk Jurnal khusus sendiri yang biasa dipakai sebagai berikut:

  • Jurnal Pembelian yaitu jurnal yang dipakai untuk mencatat pembelian secara kredit. Pembelian secara tunai masuk kedalam jurnal pengeluaran kas.
  • Jurnal Penjualan merupakan jurnal yang disediakan khusus untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit. Penjualan secara tunai dimasukkan dalam jurnal penerimaan kas.
  • Jurnal Umum disediakan khusus untuk mencatat pembiasaan pembukuan, koreksi transaksi dan hal lain yang tidak sanggup dicatat dalam jurnal khusus.

3. Buku Besar (General Ledger)

Buku besar terdiri dari kumpulan rekening-rekening yang berfungsi untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar diaanggap juga sebagai wadah penggolongan data keuangan untuk penyajian laporan keuangan. Selengkapnya tentang Pengertian, Fungsi, Bentuk dan Contoh Buku Besar Akuntansi.

4. Buku Pembantu (Subsidiary Ledger)

Buku pembantu berisi rekening-rekening pembantu dalam merinci data keuangan, misalnya seperti  mengelompokkan jenis transaksi yang terjadi di suatu perusahaan satu dengan yang lainya. Selengkapnya tentang Pengertian Buku Besar Pembantu Beserta Jenis dan Manfaatnya.

5. Laporan

Laporan yaitu hasil simpulan dari proses akuntansi, berupa neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan modal, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok produksi, laporan harga pokok penjualan, daftar hutang, daftar saldo persediaan,

Tujuan Sistem Akuntansi

Dalam mewujudkan sistem akuntansi yang baik dan sempurna guna semestinya mengetahui perihal pembangunan sistem akuntansi itu sendiri, bagaimana hubungan kerjasama dengan sumberdaya insan dan yang lainya dalam suatu perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

Tujuan sistem akuntansi dikemukakan oleh Mulyadi adalah

1. Menyediakan info bagi pengelolaan acara usaha/bisnis yang baru.

2. Meningkatkan info yang dihasikan oleh sitem terdahulu, baik mengenai mutu, keakuratan penyajian maupun struktur info yang terkandung.

3. Memperbaiki pengendalian akuntansi internal perusahaan untuk memperbaiki tingkat keandalan (reibility) informasi akuntansi untuk menyediakan catatan lengkap perihal pertanggungjawaban dan santunan terhadap kekayaan (asset) perusahaan.

4. Mengurangi biaya klerikal dalam penyusunan catatan akuntansi.

Demikian artikel mengenai sistem akuntansi semoga sanggup bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih 🙂

Jangan Lupa Mampir:

 


Sumber http://www.akuntansilengkap.com


EmoticonEmoticon