Bahasa Indonesia : Esai, Bagian Esai, Jenis Esai, dan Contohnya
Kesimpulan sebagai Titik Mula Sebuah Esai
Warburton (hal.35) –sebuah esai harus dimulai dari :
- Apa yang menjadi kesimpulan ?
- Argumen atau pembuktian apa yang akan dipergunakan untuk hingga ke kesimpulan ?
- Apakah ada argumen lain yang sanggup dipergunakan untuk menyangkal atau menyerang alur argumentasi esai ?
Memilih Kesimpulan
Warburton (hal.36) –kesimpulan didapatkan dengan cara menganalisis pertanyaan. Kesimpulan yang sesuai yaitu yang menjawab pertanyaan dengan tepat. Dengan demikian, kesalahan menginterpretasi pertanyaan yaitu awal dari kesalahan sebuah esai.
Tiga Bagian Besar Esai
Warburton (hal.41-43) –ada tiga cuilan utama dalam sebuah esai: awal, tengah, dan akhir.
McMillan dan Weyers (hal.43) –esai terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup. Namun demikian, tidak berarti masing-masing cuilan harus terdiri dari satu paragraf saja.
McMillan dan Weyers (ibid.) mengajukan model lima paragraf sebagai model paling dasar, namun itu tidak berarti bahwa cuilan pembukaan dan epilog hanya terdiri dari satu paragraf saja.
Bagian Awal/Pembukaan
Warburton (ibid.): jangan pernah memulai sebuah esai dengan definisi kamus –leksikal di kalimat pertama, alasannya yaitu sebuah definisi leksikal:
- tidak pernah benar-benar menjawab pertanyaan akademik dan
- definisi yang terdapat di dalam sebuah kamus akan mempersulit alur pengembangan sebuah esai.
Esai harus dimulai dengan balasan yang paling singkat dan padat dari pertanyaan akademik.
Contoh Paragraf 1
Manusia mungkin memang unik, alasannya yaitu tubuh insan selalu baru. Lewat disiplin ilmu biologi kita tahu bahwa setiap kali seseorang merayakan ulang tahun di angka kelipatan tujuh, tubuh yang merayakannya gres dan raga yang dirayakannya sudah basi. Semua sel-sel dalam tubuh kita sudah beregenerasi; sehingga ibarat sebuah kendaraan beroda empat atau sepeda motor antik yang setiap suku cadangnya sudah diganti –bahkan hingga ke mur dan bautnya –kita tidak lagi menempati tubuh yang sama. Sederhananya, sehabis empat-puluh-sembilan tahun kita sudah tujuh kali membongkar dan memasang “bahan baku” yang menopang keberadaan konstruksi biologis. Tubuh insan –dengan demikian –adalah tubuh yang tidak pernah berhenti untuk terus mengubah dan menyusun ulang strukturnya sendiri.
Nukilan dari “Manusia Baru, Masyarakat Lama”, Mardohar B.B. Simanjuntak, Majalah Parahyangan Edisi 2018 Kuartal III/Juli-September Vol V No.3
Perhatikan teladan diatas, inti topik yang bercetak tebal.
Bagian pertama dari sebuah esai yaitu upaya paling awal dari seorang penulis untuk mempertahankan posisinya (Warburton,hal.47).
Seorang akademisi dalam esainya dikategorikan gagal bila:
- Ia tidak sanggup mempertahankan pernyataan utamanya
- Ia tidak sanggup menawarkan perbedaan antara gagasannya dengan gagasan akademisi lain –”mengambang”
Contoh Paragraf 2
Lebih penting lagi, tidak ada relasi kausal yang sifatnya pasti antara kekuatan fisik seseorang dan dampak sosialnya dalam relasi antar manusia. Mereka yang berusia lanjut biasanya memakai kekuasaan mereka untuk mengendalikan mereka yang masih muda. Para pemilik lahan pertanian di Alabama Amerika Serikat di pertengahan periode ke-19 sanggup dengan gampang ditaklukkan dalam hitungan detik oleh budak manapun yang bekerja di ladang flora kapasnya. Pertarungan fisik jarang dan sulit menjadi cara untuk menentukan pemimpin-pemimpin masyarakat atau komunitas. Di dalam masyarakat pengumpul dan peramu, misalnya, dominasi politik biasanya berada di tangan mereka yang mempunyai kemampuan interpersonal dan bukan di tangan mereka yang mempunyai tubuh yang jauh lebih kekar. Di dalam sebuah organisasi kriminal, sang penjahat yang paling ditakuti tidak selalu harus orang yang paling kuat. Ia bahkan biasanya yaitu orang yang lebih renta yang jarang menggerakkan kepalan tanganya alasannya yaitu ia mempunyai algojo muda yang lebih siap dan tangkas melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kotornya. Seseorang yang masih berpikir bahwa untuk mengambil alih sebuah sindikat organisasi yaitu dengan menghabisi sang pimpinan secara pribadi dan berdarah biasanya akan segera menemui janjkematian tidak usang sehabis ia mendapat kekuasaan secara paksa. Bahkan di antara kawanan simpanse sekalipun, pejantan alfa melanggengkan kekuasaan dengan cara membangun koalisi yang kokoh antara para pejantan dan betina lainnya dan bukan lewat jalan kekerasan.
Diterjemahkan dan disadur oleh Mardohar B.B. Simanjuntak dari Sapiens, A Brief History of Humankind, Yuval Noah Harari (Vintage, London: 2011, hal.172-173).
Bagian Tengah/Isi
Dalam cuilan ini, setiap paragraf mempunyai dua kiprah utama :
- Hadir sebagai sebuah elemen yang relevan dari topik esai (subject-matter)
- Menyediakan MINIMAL :
- bukti,
- kutipan,
- argumen
- Contoh yang sanggup memperkuat kalimat utama.
Jika cuilan tengah tersebut tidak memuat salah satu dari unsur yang dibutuhkan, maka paragraf tersebut menjadi paragraf kosong atau rancu.
Bagian Akhir/Penutup
Hindari memakai ajakan dan pertanyaan retoris atau memasukkan hal yang bersifat diktatorial penuh karena ajakan akan memaksakan argumen (menutup ruang debat) dan pertanyaan retoris membuka terlalu banyak ruang untuk pertanyaan (mengaburkan ruang debat).
Hindari juga menjelaskan ulang pemaparan yang telah diberikan di cuilan awal/pendahuluan secara detail. Penjelasan ulang hanya diperbolehkan dengan catatan hanya menjelaskan secara umum dan memakai argumen penulis secara umum.
Contoh Paragraf 3
Bertolak dari apa yang telah penulis paparkan, untuk memanusiakan insan dan mengakibatkan planet ketiga dari matahari ini menjadi rumah bagi semua kita bisa mulai dari titik mula yang sangat sederhana –bukan dari teknologi berbiaya tinggi atau dari sebuah revolusi –apalagi yang berdarah dan memakan korban. Yang kita perlukan kini sebagai insan yang manusiawi yaitu mengamini kemanusiaan yang menolak untuk membisu dan bersikap pasif –bahwa secara biologis tubuh insan sudah selalu baru, dan tidak aneh jika saya dan Anda terus merasa ketagihan akan kebaruan dalam bentuk apapun. Siapapun bisa mulai mengamininya dengan cara menyegarkan kembali hidangan ideologi yang sudah selalu menjadi sajian keseharian hidup sang mahluk politik (zoon politicon). Sudah ribuan tahun insan memasukkan roti dalam daftar sajian masakan sehari-hari, namun roti yang benar-benar sehat, lembut, sangat bergizi dan sekaligus yummy tiada tara–mungkin akan selalu menjadi inovasi terbaru.
Nukilan dari “Manusia Baru, Masyarakat Lama”, Mardohar B.B. Simanjuntak, Majalah Parahyangan Edisi 2018 Kuartal III/Juli-September Vol V No.3
Perhatikan teladan di atas. Tulisan yang bercetak tebal yaitu topik yang diambil dari paragraf pembuka kemudian dituliskan ulang secara umum.
Struktur Strategis Paling Umum dalam Penulisan Esai
Macmillan dan Weyers (hal.96) menyampaikan bahwa intinya ada tujuh seni administrasi struktural yang paling umum dalam menulis esai:
EmoticonEmoticon