Senin, 31 Juli 2017

Pengertian Model Pakem

Pengertian Model PAKEM Model pembelajaran merupakan rancangan atau contoh yang dipakai dalam menyusun kurikulum, kegiatan pembelajaran, mengatur materi yang diajarkan, dan memberi petunjuk kepada guru dalam setting pengajaran. Model dan taktik pembelajaran matematika perlu dipilah dan dikembangkan sesuai dengan tujuan dan karakteristik anak.

PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pembelajaran PAKEM, dibutuhkan berkembangnya banyak sekali macam penemuan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Pembelajaran aktif yang dimaksud yaitu pendidik harus membuat pembelajaran yang dinamis penuh aktivitas, sehingga penerima didik aktif untuk belajar, menyerupai bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Belajar merupakan proses aktif dari penerima didik dalam membangun pengetahuan dan keterampilannya, dalam hal ini penerima didik bukanlah gelas kosong yang pasif dalam mendapatkan informasi atau pegetahuan terhadap penggunaan metode ceramah, namun penerima didik yaitu orang yang mendapatkan sentuhan dengan pendekatan yang variatif menjadikannya belajar. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan pendidik semoga penerima didik aktif yaitu penerima didik diberi kiprah mengamati, membandingkan, menggambar dan mendeskripsikan objek yang akan dipelajari serta penerima didik bisa memperentasikan hasi yang dibuatnya baik itu kelompok maupun induvidu. Pembelajaran aktif disini yang diinginkan yaitu pengutamaan aktif mental dari pada aktif fisik.

Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk sanggup memotivasi dan memunculkan kretivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Pembelajaran kreatif menuntut guru bisa membuat kegiatan yang bermacam-macam serta bisa mengadakan media sederhana yang mempermudahkan pemahaman penerima didik. Pada dasarnya anak mempunyai sifat rasa ingin tahu atau berimajinasi, kedua sifat ini merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap/berfikir kritis dan kreatif pada anak. Kritis disini yaitu untuk menganalisis problem dan kreatif untuk melahirkan alternative pemecahan masalah, artinya berfikir keritis pada penerima didik harus dikembangkan dalam proses pembelajaran semoga terbiasa untuk membuatkan krestivitasnya.

Pembelajaran yang efektif dan bermakna membawa efek dan makna tertentu bagi penerima didik, oleh lantaran itu perencanaan pembelajaran yang telah dirancang pendidik harus dilaksanakan dengan sempurna dan sanggup mencapai hasil mencar ilmu yang telah ditetapkan ditetapkan. Artinya dalam pembelajaran yang efektif dan bermakna sanggup mewujudkan keterampilan, yaitu penerima didik menguasai kompetensi serta keterampilan yang diharapkan. Pembelajaran yang efektif yaitu pembelajaran yang mempertimbangkan karekteristik siswa, bagaimana kemampuannya, metode apa yang cocok divunakan, media apa yang pas diterapkan serta penilaian berdasakan kemampuan siswa.

Menurut Mulyasa, pembelajaran menyenangkan merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohensi yang berpengaruh antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan.
Menyenangkan yaitu suasana belajar-mengajar yang jauh dari rasa bosan dan takut sehingga siswa sanggup memusatkan perhatiannya secara penuh pada pembelajaran sehingga waktu curah perhatiannya pada pembelajaran akan meningkat.

Menurut Bobbi DePorter “Bagi banyak siswa, sekolah yang mereka anggap membosankan itu akan tampak lain. Bagi mereka, sudah terlalu usang mencar ilmu menjadi hal yang membosankan”.

Pendapat DePorter sangat jelas, oleh alasannya itu sebagai seorang pendidik harus melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan semoga anak tidak merasa bosan dan pendidik harus bisa memasuki dunia anak, lantaran ini merupakan sebagai langkah awal dalam mengajar untuk bisa memimpin, menuntun dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas.

Dapat disimpulkan bahwa pakem merupakan sebuah pendekatan yang memungkinkan siswa sanggup mengerjakan bermacam-macam kegiatan untuk membuatkan keterampilan, sikap, dan pemahamannya dengan tuntutan mencar ilmu sambilan bekerja. Sementara, guru dituntut untuk membuaat pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan dan efektif.

Langkah-langkah Model PAKEM
Ade Dwi Utami, dkk memperlihatkan klarifikasi bahwa langkah-langkah yang sanggup ditempuh dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui model PAKEM, antara lain :
  1. Kegiatan diawali dengan pengantar singkat dari guru ihwal planning kegiatan dan kompetensi yang akan dicapai
  2. Pemodelan. Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan dikerjakan sesuai materi asuh yang telah dipersiapkan bersama siswa
  3. Diskusi kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi dan kesannya dicatat pada format yang telah disusun oleh guru sehingga mempunyai data hasil diskusi ihwal pokok bahasan yang sama.
  4. Berbagi hasil diskusi. Masing-masing kelompok saling bertukar informasi ihwal hal-hal yang telah ditemukan oleh internal kelompoknya.
  5. Presentasi kelas. Presentasi memakai multimedia dan/ataau video,LCD, maupun print aut.
  6. Menarik kesimpulan. Simpulan dibicarakan secara klasikal sebagai final dari kegiatan pembelajaran hari itu.
  7. Review oleh guru. Guru memaparkan atau mempresentasikan rekam jejak yang diperoleh siswa dan memperlihatkan rekomendasi sebagai pebguatan terhadap proses dan hasil mencar ilmu siswa.
Kelebihan dan Kekurangan Model PAKEM
Kelebihan dari model pakem adalah:
  1. Siswa dituntut untuk berperan aktif, artinya siswa juga mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan gagasan-gagasannya dan sanggup menggembaangkan keterampilannya
  2. Pakem merupakan pembelajaran yang membuatkan kecakapan hidup
  3. Dalam pakem siswa mencar ilmu bekerja sama
  4. Pakem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif
  5. Pakem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses
  6. Pakem menghargai potensi semua siswa
  7. Dalam pembelajaran pakem siswa menjadi tidak jenuh, lantaran pembelajaran ini dibentuk menjadi menyenangkan
Kekurangan model pakem pembelajaran ini adalah:
  1. Guru harus berperan aktif, proaktif, dan kreatif dalam mencari dan merancang media/bahan asuh alternatif yang mudah, murah dan sederhana, namun tetap relevan dengan tema pelajaran yang sedang dipelajari.
  2. Guru harus mempunyai daya kreasi yang tinggi. Apabila tidak mempunyai daya kreasi yang tinggi maka tidak akan bisa melaksanakan metode pembelajaran dengan baik di dalam kelas.
Referensi
  • Rusman, (2011), Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 324.
  • Bobbi DePorter, (2010), Quantum Teaching Mempraktik Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Bandung: Kaifa, hal. 59.
  • Johni Dimyanti, (2016), Pembelajaran Terpadu untuk TK Raudatul Athfal dan Sekolah Dasar, Jakarta: Prenadamedia Group, hal. 101.
  • Jamal Ma’mur Asmani, (2012), 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajarn Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, Jogjakarta: DIVA Press, hal. 120-121.

Sumber http://tugasakhiramik.blogspot.com/


EmoticonEmoticon