Rabu, 02 Agustus 2017

Menjaga Izzah Dan Iffah


Rasa aib itu mirip mahkota bagi para muslimah. Muslimah yang mempunyai rasa aib cenderung lebih bisa menjaga izzah dan 'iffahnya. Tentang rasa aib ini, para muslimah perlu mencar ilmu banyak dari Maryam & Fatimah.

Maryam pernah diuji dengan penampakan malaikat Jibril yang tampan lagi gagah, hingga dalam Al Qur'an dikiaskan sebagai “manusia yang sempurna” saking mempesonanya (lihat QS. Maryam ayat 17). Sedangkan Fatimah, pernah diuji dengan perasaan cintanya kepada Ali yang tumbuh sebelum waktunya.

Bagaimana Maryam dan Fatimah menyikapi ujian yang Allah datangkan tersebut ? 
Apakah ujian itu lalu menciptakan Maryam dan Fatimah jadi baperan ?

Nope, jawabannya tentu saja tidak. 

Lantas apa yang dilakukan Maryam?
Maryam kala itu, menentukan untuk bersikap elegan. Ditundukkannya pandangan dengan penuh rasa aib sekaligus takut kepada Allah. Lalu Maryam mengumpulkan segenap keberaniannya dan dengan tegas berkata: “Sungguh saya berlindung kepada Allah yang Maha Pengasih kepadamu, kalau engkau orang yang bertaqwa” (lihat QS. Maryam ayat 18).



Apakah Maryam sama sekali tidak kagum dengan penampakan malaikat Jibril yang terlihat begitu tampan dan gagah ? Tentu, Maryam kagum, namanya juga insan biasa, yang niscaya mempunyai fitrah menyukai hal-hal yang indah. Tapi kekaguman Maryam hanya sekedarnya saja. Tidak menjadikannya lantas bersikap 'berlebihan' hingga merendahkan harga dirinya sebagai perempuan.

Lalu bagaimana dengan Fatimah? 
Fatimah menentukan untuk menjaga kesucian hatinya dengan tidak mengumbar rasa sukanya. Makara kalau diibaratkan zaman now nih ya, Fatimah itu gak caper dan gampang baper.  Nge-fans nya Fatimah sama Ali gak mengakibatkan Fatimah itu stalking-in Ali terus atau komen-komen di postingan Ali. Apalagi hingga curcol di medsos, trus nge-tag Ali kasih aba-aba semoga Ali tau gimana perasaannya. Fatimah mah kalem aja. Dan ya, jangankan Ali, setan aja gak diberikan kesempatan tuh untuk tau bahwa ia sedang jatuh cinta. Mashaa Allah.

Begitulah, muslimah yang shalihah itu layaknya Maryam dan Fatimah. Besar sekali rasa malunya. Tidak gampang baperan dan tidak juga caperan. Mereka benar-benar menjaga rasa malunya alasannya yakni kuatnya keimanan mereka kepada Allah. Oleh kesudahannya tidak heran kalau lalu Maryam dan Fatimah dijamin masuk surga.

Lantas bagaimana dengan kita, ukhti fillah ? 
Susah ? iya, niscaya mah itu. Gak ada yang gampang kalo jaminannya sesuatu yang besar kan yaa, hehe.

Kuy lah, kita jadikan mereka panutan dan teladan. 
Semoga kita diistiqomahkan dalam taat, senantiasa meluruskan niat alasannya yakni Allah, dan kelak menjadi bab dari hamba-hamba Allah yang dirindukan syurga. Aamiin. 

Semangat berjuang dan istiqomah, ya ! :) 

Sumber http://ismimiitsme.blogspot.com


EmoticonEmoticon