Komputer yaitu salah satu inovasi yang paling mengangumkan di periode ke-20. Namun pengguna komputer menghadapi dilema gres di daerah kerja dan sistem sekolah. Dengan waktu bekerja yang usang di depan monitor komputer, tanda-tanda sistemik dan kelainan pada mata sanggup terjadi.1,2
Menurut United States Bureau of Labor Statistics, komputer digunakan di United States, oleh 100 juta orang dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Menurut National Center pada Education Statistics, 95% dari sekolah-sekolah dan 62% dari semua kelas di United States memiliki komputer semenjak tahun 1999.2 Pada penelitian, keluhan penglihatan dilaporkan 75% pada pengguna komputer yang bekerja 6-9 jam di depan layar komputer dan 50% pada pekerja lainnya.1
Kebutuhan akan penggunaan komputer di perusahaan atau keperluan pribadi menciptakan seseorang harus berlama-lama di depan komputer. Kebiasaan berlama-lama di depan komputer lambat laun akan mengganggu kesehatan sehingga sering kali muncul keluhan-keluhan mulai dari pusing, mata berair, leher dan punggung kaku. Banyak yang mengira hal ini disebabkan lantaran rasa tegang dan stres akhir pekerjaannya dan hal ini dianggap wajar. Padahal, keluhan tersebut bisa saja diakibatkan lantaran penggunaan komputer yang terlalu usang dan jikalau dibiarkan akan mengganggu kesehatan.3
Gangguan pada mata sering juga disebut sebagai computer vision syndrome. Gejala yang timbul pada gangguan ini ibarat nyeri atau sakit kepala, dry eye, iritasi, dan mata lelah.1-5 Gangguan ini sanggup menjadikan kemampuan fokus mata menjadi lemah, penglihatan kabur, pandangan ganda, dan disorientasi warna.3
Riwayat dan investigasi sanggup menyatakan kekerabatan antara pengguna komputer dan keluhan atau kelainan pada mata. Terapi terbaik yaitu dengan pendekatan multi-directional termasuk modifikasi pada pekerja ergonomik, koreksi kacamata, cahaya, faktor-faktor lingkungan dan jam istirahat dari video screen. Selanjutnya kita lebih mengerti perihal sindroma ini, kita harus lebih lanjut melindungi kesehatan mata kita dan dengan demikian sanggup mencegah insiden ini pada periode ke- 21.1
Definisi Computer vision syndrome (CVS) adalah gejala-gejala kelainan pada mata yang terjadi di antara para pengguna komputer. Gejala pada mata berkaitan dengan sindroma termasuk penurunan penglihatan, mata lelah, rasa terbakar, perih, dan silau.1-5
Frekuensi
Keluhan mata pada para pengguna komputer memiliki persentase yang besar, ini diketahui dari investigasi mata. Menurut Thompson, prevalensi tanda-tanda okular pada pengguna komputer, sebagian mengalami computer vision syndrome, rata-rata 25-93%.1,4,5
Penelitian oleh Sheedy dan kawan-kawan menunjukkan 1 dari 6 pasien memerlukan investigasi matanya memiliki dilema yang bekerjasama dengan komputer. Biaya investigasi mata dan menciptakan kacamata yang digunakan pada ketika memakai komputer mendekati 2 milyar, walaupun belum tentu secara eksklusif mengakibatkan computer vision syndrome.2
Hales dan kawan-kawan melaporkan bahwa kira-kira 22% dari pengguna komputer memiliki dilema ibarat dilema pada leher, dilema bahu, dan atau carpal tunnel syndrome 2,6
Etiologi
Penyebab computer vision syndrome (CVS) yaitu multi faktor. Beberapa pendapat menyebutkan pengguna komputer ini sebagai sindroma. Faktor-faktor yang merupakan penyebab antara lain lingkungan, personal atau kombinasi dari keduanya.2
Faktor lingkungan
Para pengguna komputer melihat monitor pada sudut pandang tertentu. Terdapat banyak variasi sudut pada penempatan posisi kerja dan meja komputer. Selain itu, cahaya dan sumber pencahayaan di daerah kerja jarang diperhatikan.
Faktor personal
Kelainan refraksi yang tidak dikoreksi sanggup mengakibatkan CVS yang bekerjasama dengan kelelahan lantaran penglihatan. Pengguna komputer yang telah mengalami presbiopia pada usia pertengahan dan tua, presbiopianya akan bertambah parah ketika melihat erat dan jarak tertentu, hal ini membutuhkan jarak kerja yang bervariasi pada para pengguna komputer.
Bekerja dalam waktu usang melihat monitor komputer menjadi faktor resiko yang bisa juga mengakibatkan pengguna komputer memiliki keluhan pada mata. Seorang akuntan atau sekretaris bisa duduk sedikitnya 6 jam setiap harinya di depan komputer. Seorang desainer atau programer mungkin tidak cukup 6-8 jam untuk menuntaskan pekerjaan bahkan sehari penuh atau hingga malam hari. Demikian juga seorang anak yang sedang asyik dengan game-nya. Selain itu, pasien dengan dry eye memiliki tanda-tanda eksaserbasi pada ketika memakai komputer.
Faktor kombinasi
Pengguna komputer dengan presbiopia atau dry eye (faktor personal) dan pengguna komputer dengan posisi leher ekstensi ( faktor lingkungan ) sanggup memiliki tanda-tanda dari sindroma ini.
Gambaran Klinis
Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh komputer secara garis besar dibagi menjadi 3 penggalan yaitu gangguan pada penggalan mata dan kepala, gangguan pada lengan dan tangan, serta gangguan pada leher, pundak dan punggung. Gangguan pada mata sering juga disebut sebagai computer vision syndrome.
Gejala yang timbul pada gangguan ini ibarat nyeri atau sakit kepala, dry eye, iritasi, mata lelah, rasa terbakar, dan mata terasa perih. Gangguan ini sanggup menjadikan kemampuan fokus mata menjadi lemah, penglihatan kabur, pandangan ganda, dan disorientasi warna.
Beberapa individu yang memiliki gangguan penglihatan ringan, ibarat kesulitan fasilitas atau dilema penglihatan binokular tidak menimbulkan keluhan bila melaksanakan pekerjaan yang tidak memerlukan keseriusan penglihatan. Namun penggunaan komputer dalam waktu usang sanggup mengakibatkan berkurangnya daya akomodasi, penggeseran titik erat konvergensi dan foria pada penglihatan dekat. Hal inilah yang menimbulkan kelemahan fungsi visual.
Gejala yang berkaitan dengan permukaan mata
Keluhan yang selalu dirasakan para pengguna komputer yaitu dry eye, rasa terbakar, berpasir, atau mata terasa berat. Mata yang digunakan bisa berair sebagai perjuangan untuk mengembalikan keseimbangan kimia dan sebagai lubrikasi serta membasahi kembali permukaan mata. Dry eye sanggup mengakibatkan mata lelah, sebagaimana digambarkan oleh pengguna komputer yang mengalami penurunan jumlah berkedip dan paparan permukaan mata yang berlangsung usang mengakibatkan mata kering. Suatu pendapat menyatakan rata-rata kedipan berkurang lebih lanjut pada daerah yang gelap, yang menimbulkan kesulitan untuk membaca dan mempercepat timbulnya dry eye sehingga mata menjadi lelah. Adapun faktor-faktor yang sanggup mempengaruhi permukaan mata menjadi kering yaitu 1,2,4,5,8
1. Faktor lingkungan
Kornea sangat sensitif terhadap lingkungan dengan udara kering, ventilasi, debu, kontaminasi bangunan, dan lain-lain
2. Berkurangnya jumlah kedipan
Orang normal berkedip antara 10-15 x/menit. Penelitian menunjukkan bahwa pada pengguna komputer rata-rata berkedip di bawah normal. Penurunan rata-rata berkedip pada komputer menurunkan kualitas tear film dan stress kornea sementara yang sanggup mengakibatkan tanda-tanda dry eye.
3. Meningkatnya paparan
Membaca teks goresan pena pada kertas normal dilakukan dengan melihat ke bawah. Hal ini mengakibatkan kelopak mata menutupi sebagian besar permukaan mata, sehingga mengurangi evaporasi air mata. Hal yang berlawanan terjadi pada pengguna komputer dimana biasanya melihat pada arah horizontal. Hal ini mengakibatkan lebar fissura palpebra dan meluasnya permukaan mata yang terpapar yang kuat evaporasi.
4. Jenis kelamin
Prevalensi mata kering sedikit lebih tinggi pada perempuan daripada pria
5. Usia
Produksi air mata menurun seiiring usia. Walaupun mata kering sanggup terjadi pada banyak sekali usia baik perempuan maupun pria, perempuan yang sudah menopause paling banyak dipengaruhi oleh dry eye.
6. Penyakit-penyakit sistemik dan penyakit sindroma yang berkaitan dengan dry eye. Dry eye berkaitan dengan variasi penyakit sistemik. Sjogren syndrome, lisan kering, rheumatoid arthritis dan beberapa penyakit autoimun yang bekerjasama dengan dry eye.
7. Obat-obat sistemik
Beberapa obat-obat sistemik sanggup mengakibatkan dry eye ibarat diurerik, anti-histamin, psikotropik dan anti hipertensi
8. Penggunaan lensa kontak
Beberapa individu yang memakai lensa kontak banyak menderita ketidaknyamanan pada mata. Kenyamanan lensa kontak tergantung lubrikasi pada mata
9. Kondisi mata
Disfungsi kelenjar, yang menghasilkan tear film sanggup juga berperan dalam terjadinya dry eye. Kelainan yang paling sering, blefaritis anterior mengenai kelenjar meibom yang menghasilkan lapisan lipid dari permukaan mata. Berkurangnya lapisan lipid secara adekuat mempercepat evaporasi tear film yang menimbulkan ketidaknyamanan.
10. Kosmetik
Pemakaian kosmetik yang salah sanggup menyumbat sekresi minyak dari kelenjar meibom. Hal ini mempercepat evaporasi tear film dan mengakibatkan ketidaknyamanan.
Sumber http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com
EmoticonEmoticon