Teori Produksi Proses produksi yaitu suatu aktivitas perbaikan terus-menerus (continuos improvment), yang dimulai dari sederet siklus semenjak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, hingga distribusi kepada konsumen (V. Gaspersz, 2004).
Ilmu ekonomi yaitu suatu telaah mengenai individu-individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan memakai sumberdaya yang terbatas sebagai konsekuensi dari adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan insan sanggup dipenuhi sehingga memaksa insan untuk membuat pilihan. Dengan melaksanakan pilihan, pemenuhan atas suatu kebutuhan tertentu mempunyai implikasi mengorbankan kebutuhan lain.
Teori ekonomi memberikan citra umum yang disederhanakan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dan sifat-sifat kekerabatan ekonomi disertai dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi mikro. Ekonomi mikro menangani sikap satuan-satuan ekonomi meliputi konsumen, pekerja, para penanam modal, pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan dalam fungsi perekonomian.
Teori Produksi (Theory of Production) |
A. Pengertian Produksi
Produksi merupakan salah satu aktivitas ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara terentu. Dimana aktivitas produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, aktivitas produksi selalu didorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi biar keseluruhan aktivitas itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga sanggup menghasilkan suatu arang dan jasa secara optimal.
Teori Produksi |
Secara garis besar, produksi yaitu aktivitas yang berkenaan dengan perjuangan meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa. Secara mudah, arti produksi memanglah pembuatan. Pembuatan sepatu, mebel, minyak goreng, radio dan sebagainya akan lebih gampang dipahami oleh setiap orang bahwa semua itu sanggup disebut sebagai produksi sepatu, produksi mebel, produksi minyak goreng, produksi radio dan sebaginya.
Bagi kebanyakan orang produksi diartikan sebagai kegiatan-kegiatan di dalam pabrik-pabrik atau barangkali juga kegiatan-kegiatan di lapangan pertanian. Akan tetapi pendefinisian menyerupai itu bekerjsama terlampau sempit. Bacalah apa yang dituliskan oleh Richard Ruggles beserta istrinya Nancy D. Ruggles sebagai berikut :
“In broader terms any process that creates value or adds value to already axisting goods is production”. Secara lebih luas, setiap proses yang membuat nilai atau memperbesar nilai sesuatu barang yaitu produksi.
Atau dengan gampang kita sebut bahwa produksi yaitu setiap perjuangan yang membuat atau memperbesar daya guna barang. Produksi merupakan salah satu aktivitas ekonomi dalam masyarakat atau suatu negara yang dihitung dalam waktu tertentu. Dimana aktivitas produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan suatu negara. Dalam aspek ekonomi, aktivitas produksi selalu di dorong oleh motif ekonomi dan prinsip ekonomi biar keseluruhan aktivitas itu tidak percuma, ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga sanggup menghasilkan sesuatu barang dan jasa secara optimal.
Secara garis besar, produksi yaitu aktivitas yang berkenaan dengan perjuangan meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa langkah pertama aktivitas produksi itu yaitu menghimpun faktor produksi yang berasal dari masyarakat melalui aktivitas distribusi sehabis terhimpun maka produksi itu diolah dan dikelola menjadi hasil produksi.
1. Ciri-ciri Produksi
Ciri-ciri suatu produksi yaitu :
- Adanya aktivitas perusahaan membuat barang yang akan di produksi;
- Adanya menghasilkan barang dan jasa yang di produksi; dan
- Meningkatkan nilai guna barang dan jasa.
2. Fungsi Produksi
Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai kekerabatan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu :
- Berapa output yang harus diproduksi; dan
- Berapa input yang akan dipergunakan.
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi yaitu kekerabatan fungsional atau alasannya yaitu jawaban antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan kekerabatan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn, secara matematis sanggup dituliskan sebagai berikut :
Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input
Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut :
Q = f (C, L, R, T)
Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau jawaban dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada output.
Dalam ilmu ekonomi, Teori produksi dibedakan menjadi teori Produksi dengan Satu Input Variabel dan teori produksi dua input variable.
3. Faktor-faktor Produksi
Produksi juga yaitu suatu aktivitas untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill. Produksi atau memproduksi yaitu menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memperlihatkan manfaat gres atau lebih dari bentuk semula.
Fungsi produksi yaitu kekerabatan teknis antara input dan output. Produksi merupakan perjuangan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan daerah (place utility), dan menyimpan (store utility). Hubungan teknis yang dimaksud yaitu bahwa produksi hanya bisa dilakukan dengan memakai faktor produksi yang dimaksud. Untuk memproduksi dibutuhkan faktor-faktor produksi yaitu alat atau sarana untuk melaksanakan proses produksi. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam rumus, yaitu menyerupai berikut :
Q= f(K,L,R,T)
Faktor-faktor produksi antara lain yaitu :
- Tenaga kerja insan (Labour) atau Sumber Daya Manusia ( Human Resources) = TK;
- Modal ( Capital, uang atau alat modal menyerupai mesin = M);
- Sumber Daya Alam ( SDA (Natural Resources ) ) (tanah (Land)= T); dan
- Skill atau suatu keahliah ataupu Kecakapan tata laksana ( Managerial Skill )(teknologi =T).
Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal dan insan disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam, sedangkan produksi yang dilakukan dengan memakai modal, teknologi dan insan disebut produksi rekayasa.
Produksi alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya tidak sanggup dikontrol oleh manusia, sehingga kelebihan atau kekurangan yaitu merupakan hal yang harus diterima oleh pemakai. Namun produksi yang paling utama yaitu insan dan tanah (SDA).
Kebutuhan produsen yaitu bagaimana menghasilkan barang dengan memakai biaya yang relatife kecil untuk mendapat output yang relatife besar (memuaskan).
B. Teori Produksi
Secara umum, produksi sanggup diartikan sebagai aktivitas optimalisasi dari faktor-faktor produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, aktivitas produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output.
Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai perjuangan insan untuk membuat atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Contoh produksi yaitu menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan beras, dan menjual nasi dan makanan. Contoh yang lebih modern yaitu produksi pembuatan benang, produksi pembuatan kain, produksi pembuatan baju, memperdagangkan baju, produksi pembuatan kendaraan bermotor, dan produksi pembuatan computer dan sebagainya.
Teori produksi yaitu teori yang membuktikan sifat kekerabatan antara tingkat produksi yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal dalam teori ini yaitu memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.
Hukum Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Return)
Teori Produksi |
Merupakan aturan yang dicetuskan oleh David Richardo. Hukum ini menyatakan bahwa penambahan faktor produksi tidak selalu memperlihatkan peningkatan hasil yang sebanding, pada titik tertentu, penambahan hasil akan semakin berkurang meskipun faktor produksi terus ditambah. Hal ini dikarenakan penambahan iput secara terus menerus akan berakibat pada jumlah input yang melebihi kapasitas produksi sehingga produktivitas tidak lagi maksimal.
Seperti yang sanggup kita lihat pada gambar di samping, sanggup kita lihat terdapat kurva produksi total, serta kurva rata-rata produksi dan kurva produksi marginal. Dapat kita lihat bahwa penambahan satu orang tenaga kerja sebagai input akan meningkatkan jumlah output total yang dihasilkan, begitu juga penambahan tenaga kerja kedua masih akan menambah jumlah produksi total yang dihasilakn (lihat gambar pada kurva produksi total). Akan tetapi, embel-embel produksi yang diberikan oleh pekerja akan semakin berkurang. Penambahan pekerja pertama masih memperlihatkan embel-embel hasil yang tinggi, akan tetapi penambahan pekerja kedua, ketiga dan seterusnya akan memperlihatkan embel-embel hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan embel-embel pekerja pertama (lihat kurva produksi marginal).
C. Jangka Waktu Produksi
Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan memilih kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melaksanakan aktivitas produksi sanggup dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap aktivitas produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak sanggup menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap contohnya modal menyerupai mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi sanggup mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi sanggup ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang perusahaan sanggup melaksanakan adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang yaitu periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.
Jangka Waktu Produksi sanggup dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu saat input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak sanggup disesuaikan; dan
- Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabelmaupun tetap yang dipakai perusahaan sanggup diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.
C.1. Produksi Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan mempunyai input tetap dan memilih berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya yaitu tenaga kerja dan input tetapnya yaitu modal.
Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
- Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel
Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang sanggup berubah, maka fungsi produksinya sanggup ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja untuk mendapat tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang sanggup berubah dan mensugesti tingkat produksi yaitu hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya sanggup menambah jumlah tenaga kerja.
Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku aturan pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin usang akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, contohnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.
Berikut gambarannya :
Kurva Produksi Total, Marginal & Rata-rata |
Yang sanggup disimpulkan :
- Tahap I memperlihatkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
- Tahap II Produksi total terus meningkat hingga produksi optimum sedang produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun hingga titik nol.
- Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif.
a. Produksi Marginal
Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.
MP = Produksi Marginal
DTP = Pertambahan Produksi Total
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja
b. Produksi rata-rata
Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
DP = Produksi rata-rata
TP = Produksi Total
L = Tenaga kerja
- Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel
Jika factor produksi yang sanggup berubah yaitu jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi sanggup dinyatakan sebagai berikut :
Q = f(L, C)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi sanggup berubah dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua alternative kalau berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan sanggup meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.
Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, Taman Kanak-kanak dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak gampang harus diubah, lantaran memerlukan waktu yang relative usang lama). Yang paling gampang dikombinasikan yaitu antara faktor produksi Taman Kanak-kanak dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana memakai faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh lantaran itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut.
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang dipakai dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).
a. Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant yaitu kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi antara input tersebut akan memperlihatkan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan sanggup juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting yaitu bahwa isoquant tidak berupa garis lurus vertical maupun horizontal, lantaran lazimnya mustahil untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan memakai jumlah faktor produksi terbatas.
Oleh lantaran itu dalam kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.
Isoquant (Kurva Produksi Sama) |
Ciri-ciri isoquant :
- Mempunyai kemiringan negatif;
- Semakin ke kanan kedudukan isoquant memperlihatkan semakin tinggi jumlah output;
- Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya; dan
- Isoquant cembung ke titik origin.
b. Isoqost (Garis Ongkos Sama)
Isoqost yaitu suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan memakai beberapa faktor input tertentu. Isoqost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang sanggup diperoleh. Sebaliknya, semakinmkecil isoqost semakin kecil hasilnya.
Isoqost (Garis Ongkos Sama) |
Kurva isoqost sanggup berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahansatu unit input akan mengakibatkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan mengakibatkan input yang ssatunya akan bertambah.
Kemudian kuva isoqost sanggup berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien, lantaran bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
C.2. Produksi Dalam Jangka Panjang
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, contohnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi yaitu jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
- Garis Perluasan Produksi
Garis ekspansi produksi yaitu isocline yang memperlihatkan tingkat output yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis ekspansi produksi memperlihatkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap.
Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melaksanakan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus memilih dua macam keputusan :
- Berapa output yang harus diproduksikan; dan
- Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa aktivitas produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Produksi yaitu suatu proses untuk mengubah barang input menjadi barang output. Dapat pula dikatakan bahwa produksi yaitu rangkaian proses yang meliputi semua aktivitas yang sanggup menambah atau membuat nilai guna dari barang dan jasa.
Produksi sanggup dibagi menjadi lima kategori, yaitu :
- Bidang ekstraktif, yaitu semua perjuangan yang dilakukan dengan cara mengambil hasil alam secara langsung. Contoh: pertambangan, perikanan.
- Bidang agraris, yaitu setiap perjuangan dengan mengolah alam biar memperoleh hasil yang dibutuhkan. Contoh: pertanian, perkebunan.
- Bidang industri, yaitu setiap perjuangan yang dilakukan dengan cara mengolah materi mentah hingga menjadi barang jadi. Contoh: industri tekstil, industri makanan.
- Bidang perdagangan, yaitu setiap perjuangan yang dilakukan dengan cara membeli dan menjual kembali tanpa merubah bentuk barang yang dijual tersebut. Contoh: industri ritel.
- Bidang jasa, yaitu setiap perjuangan yang dilakukan dengan cara memperlihatkan jasa pelayanan kepada masyarakat. Contoh: asuransi, perbankan, pengangkutan.
E. Tahapan Produksi
Selain sanggup dibagi menjadi beberapa bidang, produksi sanggup dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :
- Sektor produksi primer: meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris;
- Sektor produksi sekunder: meliputi bidang industri dan bidang perdagangan; dan
- Sektor produksi tersier: meliputi bidang jasa.
F. Produktivitas
Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara yang sanggup dipakai untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :
- Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah faktor produksi yang digunakan;
- Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor produksi yang telah ada;
- Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi produksi, teridir dari :
- Mekanisasi : mengganti sifatpadat karya menjadi padat modal dengan memakai mesin-mesin modern,
- Spesialisasi: melaksanakan pembagian kerja sehingga satu orang bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja,
- Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot, dan detail lainnya dari suatu produk.
Referensi :
- Soeharno.TS.,Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007),
- Nopirin, Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro, BPFE, UGM, Yogyakarta, 2000,
- Kusnadi, Kusdi Raharjo, Rudi Zaedah, Ekonomi Mikro pendekatan akuntansi, Univ. Brawijaya, Malang, 1997,
- giletules.blogspot.com/search?q=pengertian-ciri-fungsi-dan-faktor
- giletules.blogspot.com/search?q=pengertian-ciri-fungsi-dan-faktor
- giletules.blogspot.com/search?q=pengertian-ciri-fungsi-dan-faktor
- Farid Wijaya, Pengantar ekonomi makro, BPFE. UGM, Yogyakarta 2000,
- Suparmoko, Pengantar ekonomi makro, BPFE UGM, Yogyakarta 2000,
- Sugiarto dkk, Ekonomi Mikri sebuah kajian komprehensip.,(PT Sun : Jakarta 2005),
- Catur Sugiyanto.,Ekonomi Mikro.,(BPFE : Yogyakarta 2002),
- giletules.blogspot.com/search?q=pengertian-ciri-fungsi-dan-faktor
- giletules.blogspot.com/search?q=pengertian-ciri-fungsi-dan-faktor
EmoticonEmoticon