Melanjutkan postingan terdahulu wacana system AC, kali ini saya posting kembali yang berkaitan dengan system AC khusus wacana kerusakan yang sering terjadi pada system ac mobil.
Seperti kita ketahui bahwa Sistem AC kendaraan beroda empat terdiri atas beberapa kepingan dan komponen (parts) yang saling berafiliasi antara satu dengan lainnya. Oleh lantaran itu, jikalau salah satu kepingan ada yang rusak, maka akan besar lengan berkuasa pada kepingan yang lain. Misalnya, ketika kita mengendarai kendaraan beroda empat dan menyalakan AC, hembusan angin dari blower dirasakan cukup kencang dan settingan temperatur pada posisi paling dingin, tetapi masih terasa panas dan gerah atau terdengar bunyi berisik dari dalam mesin. Dari masalah tersebut, kemungkinan besar ada duduk kasus pada sistem AC mobil. Nah, untuk itu perlu dilakukan pengecekan pada komponen dan bagian-bagian sisem AC.
Sebelum melaksanakan pengecekan pada sistem AC mobil, pastikan kondisi mesin kendaraan beroda empat dalam keadaan prima atau normal. Sebab, bisa saja duduk kasus yang terjadi bukan pada sistem AC, tetapi disebabkan kondisi kendaraan beroda empat itu sendiri. Misalnya ketika menyalakan AC, sehabis beberapa usang mengendarainya tiba-tiba jarum indikator suhu mesin melonjak naik dan mesin menjadi sangat panas sampai terjadi overheating. Namun sehabis AC dimatikan, suhu mesin kembali turun. Nah, dengan masalah tersebut, yang pertama perlu diperiksa yaitu kondisi pendinginan mesin (radiator), apakah salurannya ada yang mampet atau air pendingin radiator berkurang lantaran ada kebocoran.
A. Kerusakan Umum
1. Switch A/C ON, tetapi Blower Tidak BekerjaJika anda menemukan masalah menyerupai ini, lakukan langkah-langkah berikut.
a. Periksa komponen motor blower evaporator . Jika motor blower tidak bekerja, segera perbaiki atau ganti motor blower.
b. Periksa pedoman listrik yang menuju blower evaporator. Segera perbaiki jikalau terdapat kabel putus, switch blower yang rusak, socket kendor, atau relay rusak.
c. Jika switch A/C ON dan switch blower diposisikan pada salah satu tingkat kecepatan (low,med, hi atau 1,2,3), sanggup dipastikan kondisi switch blower rusak.
d. Periksa sekering pada motor blower memakai multitester . Perbaiki kepingan sekring yang putus atau ganti dengan yang baru.
e. Periksa relay motor blower memakai multitester pada kepingan terminalnya. Ganti relay jikalau rusak.
2. AC Bekerja, tetapi Tidak Dingin
Seringkali kita menemukan masalah AC kendaraan beroda empat yang tidak dingin, padahal system AC bekerja. AC yang tidak masbodoh sanggup disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya kerusakan pada sekring, kompresor, evaporator, magnetic cluth, dan tersumbatnya filter dryer. Untuk mengatasinya, lakukan langkah-langkah berikut.
a. Periksa sekring (fuse)
b. Periksa tekanan refrigerant , apakah ada kebocoran refrigerant. Cari lokasi kebocoran dan perbaiki. Setelah itu, lakukan vacuum, tambah oli pelumas, dan isi kembali dengan refrigerant baru.
c. Periksa kompresor. Perbaiki atau ganti kompresor jikalau rusak.
d. Bersihkan evaporator dari kotoran, lantaran sanggup mengakibatkan pembekuan pada evaporator. Setelah itu, periksa kondisi thermostat dan thermistor. Ganti thermostat dan thermistor jikalau rusak.
e. Periksa kondisi magnetic cluth. Kerusakan magnetic cluth sanggup mengakibatkan AC tidak dingin. Perbaiki atau ganti jikalau rusak.
f. Filter Dryer tersumbat. Caranya, bersihkan dengan cara meniupnya. Ganti filter dryer dengan yang baru.
g. Pressure switch tidak normal. Periksa kondisi pressure switch apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Segera ganti jikalau rusak.
h. Blower tidak berputar, sehingga sirkulasi udara kabin dari evaporator tidak sempurna. Periksa kondisi motor blower, apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Perbaiki jikalau rusak.
B. AC Mobil Kurang Dingin
AC kendaraan beroda empat yang kurang masbodoh disebabkan oleh beberapa hal, menyerupai duduk kasus pada thermostat, evaporator, kondensor, dan adanya kebocoran. Berikut langkah-langkah pengecekan pada AC kendaraan beroda empat yang kurang dingin.1. Periksa stelan dan kondisi thermistor atau thermostat. Apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Jika tidak, lakukan penggantian.
2. Bersihkan evaporator dari kotoran yang menenmpel.
3. Kondensor tertutup benda lain, contohnya plastik yang melekat di permukaannya, sehingga kondensor tidak bisa melepaskan panas refrigerant dari kompresor. Bersihkan kotoran dan benda lain yang menempel. Jika diperlukan, beri kipas komplemen untuk proses pendinginan.
4. Terdapat celah dan kerusakan isolasi di sekitar kabin, sehingga udara dari luar ikut masuk dan bercampur dengan udara masbodoh dalam kabin.
1. Angin Tidak Berembus dari Grill Kabin
Pada ketika AC dinyalakan, AC kendaraan beroda empat yang normal akan mengembuskan udara masbodoh dari grill kabin. Jika tidak, berarti terdapat duduk kasus pada beberapa komponen, menyerupai blower, sistem kelistrikan, dan relay motor blower. Berikut langkah-langkah pengecekanya :.
a. Saat mesin mati, periksa kelancaran putaran blower dengan memakai tangan. Jika putaran tidak lancar, segera periksa kondisi bearing motor blower dan ganti jikalau rusak.
b. Periksa kabel-kabel, sekring, socket kabel, dan konektor kelistrikan blower. Perbaiki jikalau ada yang kendor, rusak, dan putus.
c. Periksa switch blower. Ganti jikalau relay sudah rusak.
d. Jika langkah diatas sudah dilakukan dan masih dalam kondisi baik, segera periksa kondisi motor blower. Perbaiki atau ganti jikalau perlu.
2. Kecepatan Putaran Blower Tidak sanggup Diubah
Untuk mendapat kenyamanan, terkadang kita perlu mengatur kecepatan putaran blower (Low, Medium, High). Namun, jikalau putaran blower tidak sanggup di ubah, berarti terdapat duduk kasus pada beberapa komponen, terutama pada switch blower dan sistem kelistrikan. Berikut langkah-langkah pemeriksaannya.
a. Periksa switch blower satu per satu dengan cara memindahkan switch pada tingkatan yang berbeda(blower off) atau kecepatan embusan angin tidak berubah, segera ganti switch blower.
b. Cek kabel-kabel, sekering, socket kabel , dan konektor kelistrikan blower . Perbaiki jikalau ada yang kendor, rusak, atau terputus.
3. Kipas Kondensor (Ekstra Fan) Tidak bekerja
Jika kondensor yang tidak bekerja sanggup menjadikan sistem AC tidak normal atau dingin. Sebab, panas yang dilepaskan kondensor dengan dukungan extra fan menjadi tidak maksimal. Terlebih jikalau kendaraan berhenti atau ketika terjebak kemacetan, meskipun ketika melaju, kondensor mendapat sirkulasi angin dari depan. Oleh lantaran itu, supaya sistem AC sanggup bekerja maksimal perlu kipas kondensor yang baik. Berikut penanganan kipas kondensor yang tidak bekerja.
a. Saat mesin mati, periksa kelancaran putaran kipas memakai tangan. Jika dirasakan tidak lancar atau seret, langkah selanjutnya yaitu menyidik kondisi bearing motor kipas. Ganti jikalau sudah rusak.
b. Periksa kabel-kabel, sekring, socket kabel, dan konektor kelistrikan blower. Perbaiki jikalau ada yang kendor, rusak, atau putus.
c. Periksa relay motor kipas, ganti jikalau relay sudah rusak.
d. Jika semua investigasi telah dilakukan, langkah terakhir yaitu mengecek kondisi motor kipas.
4. Air Menetes dari Bagian Bawah Kendaraan
Saat kita menemukan tetesan air pada lantai, ini merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Air tetesan ini merupakan indikator bahwa AC kendaraan beroda empat bekerja dengan baik. Air yang menetes terjadi dari pengembunan udara dalam kabin kendaraan beroda empat ketika melewati evaporator. Pada kepingan evaporator inilah udara menjadi embun lama-kelamaan semakin banyak. Oleh lantaran itu, dibagian bawah evaporator dibentuk kolam penampung air. Karena air makin usang makin banyak, dibutuhkan susukan pembuangan air, sehingga jangan heran jikalau ada air yang menetes dari bawah kendaraan ketika AC kendaraan beroda empat dihidupkan.
5. Air Menetes dari Bawah Dashboard
Seperti telah disebutkan sebelumnya, air yang menetes dari kepingan bawah kendaraan yaitu hal yang normal akhir proses pengembunan. Namun, berbeda jikalau air yang menetes berasal dari kepingan bawah dashboard. Ini merupakan duduk kasus serius, lantaran akan mengganggu kenyaman pengendara .
Berikut langkah-langkah investigasi dan cara perbaikannya.
a. Periksa susukan pembuangan air dari kolam evaporator (mungkin lepas, putus, terimpit, atau melintir). Sebab, air hasil pengembunan evaporator tidak sanggup dibuang keluar, sehingga akan meluber ke dalam kendaraan.
b. Periksa dan bersihkan kepingan kolam penampung dan susukan pembuangan air. Debu dan kotoran yang berkumpul pada kepingan evaporator sanggup menjadikan penyumbatan.
c. Periksa kepingan keluarnya air. Ujung susukan air ini bisa tersumbat oleh lumpur, lantaran ujungnya berada di kolong mobil. Segera bersihkan jikalau ada kotoran yang menyumbat.
6. Bau Menyengat di Dalam Kabin
Kenyaman pengendara niscaya sangat terganggu jikalau mencium amis menyengat ketika AC dinyalakan. Biasanya amis tersebut terjadi alhasil adanya bakteri, micro-organisme, dan jamur yang menumpuk di bagain evaporator atau filter AC. Selain itu, sanggup juga terdapat pada grill di dashboard dan sekitar susukan masuk dan keluarnya udara. Untuk menghilangkan amis yang mengganggu ini, bersihkan kepingan evaporator, filter, grill, blower, atau sepanjang susukan masuk dan keluarnya udara. Jika perlu, bersihkan dengan memakai anti bactercial treatments.
C. Kerusakan pada Komponen
1. KompresorSeperti telah disebutkan sebelumnya, alat ini berfungsi menekan refrigerant ke kondensor, layaknya jantung pada manusia. Refrigerant yang seharusnya dipompakan ke semua komponen AC tiba-tiba bermasalah. Kerusakan pada kompresor ditandai dengan munculnya bunyi berisik ketika AC dalam kondisi ON. Biasanya, kerusakan pada kompresor akan menimbulkan beberapa duduk kasus sebagai berikut.
a. Gangguan pada magnetic clutch. Saat Ac tidak bekerja, otomatis kompresor juga tidak sanggup bekerja, lantaran daya dari mesin yang melalui pulley dan belt tidak sanggup diteruskan ke kompresor. Jika yang terjadi sebaliknya, perlu dilakukan investigasi tegangan baterai (bisa tegangannya kurang), stelan amplifier kurang tepat, masa (ground) yang kurang baik. Jika semua gangguan tersebut tidak terjadi, sanggup dipastikan magnetic clutch yang rusak.
b. Suara dari sekitar kompresor tidak normal (timbul bunyi berisik). Periksa buat pengikat kompresor pada bracketnya atau baut pengikat bracket dengan mesin(bisa kendor), bearing idle pulley dn bearing idle pulley dan bearing magnetic clutch aus, dan baut-baut pengikat crank shaft puli kendor.
c. Suara dari dalam kompresor tidak normal atau berisik. Ini sanggup disebabkan bearing-bearing dalam kompresor aus, minyak pelumas kurang, atau cleareance dari kepingan yang bergerak melampaui batas standarnya. Perbaiki kompresor dan bagian-bagiannya, jikalau perlu lakukan overhaul kompresor
d. Gasket dan seal kompresor rusak, sehingga menjadikan kebocoran refrigerant dan minyak pelumas. Jika ini terjadi, akanmenyebabkan kompresor cepat panas dan menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
2. Kondensor
Kondensor merupakan alat pelepas panas pada sistem AC mobil, jikalau kondensor bermasalah sanggup dipastikan proses pelepasan panas refrigerant dari kompresor akan terhambat, sehingga kerja AC tidak maksimal. Adapun duduk kasus yang umum terjadi pada kepingan kondensor sebagai berikut.
a. Permukaan kondensor tertutup debu, sehingga proses pendinginan refrigerant pada kondensor dengan air dan disikat dengan sikat halus, tetapi perlu hati-hati supaya tidak merusak kondensor.
b. Adanya kebocoran refrigerant pada kepingan pipa sambungan diakibatkan oleh karat dan kotoran yang menempel. Bersihkan secara terencana dan perhatikan jikalau ada kebocoran pada sambungan pipa dan kepingan lainnya.
c. Motor kipas kondensor tidak berputar atau putarannya tidak normal. Lakukan perbaikan motor kipas sampai putarannya kembali normal.
3. Katup Ekspansi
Dilihat dari fungsinya, katup perluasan merupakan alat pengkabut cairan refrigerant dari kondensor. Dengan tekanan yang sangat tinggi refrigerant disemprotkan oleh katup perluasan sehingga menurunkan tekanan dan temperatur refrigerant pun menjadi dingin. Banyaknya cairan refrigerant yang dikabutkan oleh katup perluasan tergantung dari sensor(bulb) yang berada di dalam evaporator, sehingga cairan yang dikabutkan selalu dalam kondisi standar sesuai kebutuhan pendinginan evaporator. Adapun masalah-masalah yang sering terjadi pada katup perluasan sebagai berikut.
a. Sensor(bulb) terlepas dari dudukannya, sehingga kerja katup perluasan tidak normal. kemampuan pendinginan AC mobil.
b. Lubang penyemprotan katup perluasan terlalu renggang, sehingga cairan refrigerant yang dikabutkan terlalu banyak dan menjadikan tekanan refrigerant pada evaporator terlalu tinggi. Akibatnya kemampuan pendinginan AC kendaraan beroda empat menjadi berkurang. Untuk mengatasinya, sebaiknya ganti katup ekspansi.
c. Gas pada pipa sensor(capillary bulb) katup perluasan bocor, sehingga sensor tidak sanggup bekerja. Hal ini sanggup menjadikan refrigerant yang dikabutkan ke evaporator menjadi berkurang, tekanan refrigerant di evaporator menjadi sangat rendah, dan mengakibatkan kemampuan pendinginan AC kendaraan beroda empat berkurang. Agar kembali normal, sebaiknya ganti katup ekspansi.
d. Lubang penyemprotan katup perluasan yang berfungsi mengkabutkan refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant yang berhasil di kabutkan hanya sedikit. Ini akan besar lengan berkuasa terhadap kemampuan pendinginan. Selain itu, sanggup menimbulkan bunga es (frozen) pada pipa cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator. Untuk mengatasinya, bersihkan katup ekspansi.
4. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap panas dari ruang kabin kendaraan beroda empat yang melewatinya, sehingga udara yang keluar dari evaporator terasa dingin. Jika evaporator bermasalah, kabin kendaraan beroda empat tentu akan terasa panas atau tidak terasa sejuk. Berikut kerusakan yang sering terjadi pada kepingan evaporator.
a. Filter udara pada evaporator tersumbat oleh debu dan kotoran sehingga udara yang melewati evaporator tidak sanggup bersikulasi dengan baik. Anda perlu membersihkan filter udara supaya sirkulasi udara menjadi lancar.
b. Sirip-sirip pipa evaporator terhalang oleh debu dan kotoran, sehingga proses absorpsi panas terganggu dan menjadikan udara panas yang melewatinya tidak sanggup diserap dengan baik. Bersihkan sirip-sirip pipa evaporator memakai angin dari kompresor .
c. Terjadinya kebocoran pada pipa evaporator . Hal ini disebabkan kotoran yang menumpuk pada permukaannya, sehingga mengakibatkan karat dan menimbulkan kebocoran. Untuk mengatasinya, lakukan penambalan pada kepingan yang bocor. Jika kebocoran sudah terlalu besar sebaiknya evaporator diganti.
5. Receiver(Filter Dryer)
Receiver merupakan alat untuk memisahkan kadar air dan menyaring kotoran yang terbawa bersama refrigerant. Dapat dibayangkan jikalau receiver sudah terlampau kotor. Receiver akan tersumbat sehingga akan menghambat laju sirkulasi refrigerant. Ibarat darah yang tidak bersikulasi, akan sangat berbahaya bagi tubuh. Umumnya duduk kasus yang terjadi pada receiver dalah sebagai berikut.
a. Receiver tersumbat kotoran, indikasinya sanggup diketahui dengan memegang pipa masuk dan keluar receiver. Rasakan suhu yang terdapat pada pipa masuk dan keluar receiver, apakah ada perbedaan suhu atau tidak. Jika ada perbedaan suhu, sanggup dipastikan receiver sudah kotor, sehingga receiver(filter dryer) perlu diganti.
b. Batu silica receiver terlepas dari tempatnya, sehingga menutup susukan refrigerant dan menghambat pedoman refrigerant. Batu silika pada receiver terbungkus dan berfungsi menyaring kotoran. Jika bungkus kerikil silica tersebut mengalami kebocoran, maka kerikil silika akan masuk kekomponen-komponen AC lainnya.
6. Oli Kompresor
Oli kompresor merupakan cairan pelumas yang berfungsi melindungi bagian-bagian dalam kompresor, sehingga tidak cepat aus akhir gesekan. Dalam waktu tertentu, oli kompresor akan jenuh dan kehilangan sifat pelumasannya, sehingga perlu diganti dengan yang digunakan. Biasanya tiap-tiap kendaraan memakai jenis kompresor yang berbeda. Untuk mengetahuinya, sanggup dilihat pada halaman lampiran. Namun,penggantian oli kompresor juga sanggup disebabkan hal-hal berikut.
a. Saat melaksanakan service besar(pemeliharaan rutin).
b. Saat perbaikan salah satu komponen AC mobil, menyerupai kompresor, kondensor, dan evaporator.
7. Magnetic Clutch
Magnetic clutch merupakan alat yang berfungsi meneruskan tenaga dari mesin. Tanpa adanya magnetic clutch atau kondisi magnetic clutch yang rusak, kompresor tidak sanggup bekerja. Berikut beberapa duduk kasus yang sering terjadi pada magnetic clutch dan cara mengatasinya.
a. Saat AC dihidupkan, magnetic clutch terkadang slip, sehingga tidak bisa memutar kompresor. Periksa permukaan pressure plate-nya, apakah terdapat minyak atau benda lain yang menempel. Sebaiknya bersihkan permukaan pressure plate. Selain itu sanggup juga disebabkan tegangan dari baterai ke magnetic clutch kurang. Periksa kabel-kabel dan susukan listrik dari baterai ke magnetic clutch. Charge baterai atau perbaiki sistem kelistrikannya.
b. Saat AC dihidupkan, pressure plate tidak mau menempel. Periksa kondisi stator coil, apakah putus atau terbakar. Perbaiki atau ganti stator coil jikalau rusak atau terbakar. Periksa juga susukan kabel dari batterai yang menuju ke magnetic clutch apakah terdapat gangguan atau tidak. Selain itu periksa juga kepingan switch ON/OFF dan thermostat AC. Langkah terakhir, periksa jarak atau kerenggangan antara rotor dan pressure plate. Perbaiki jikalau jaraknya terlalu renggang.
8. Mengetahui Kerusakan Melalui Charging Manifold
Ibarat dokter yang memakai stetoskop untuk mendeteksi detak jantung, begitupula dengan teknisi Ac yang memakai charging manifold untuk mendeteksi tekanan refrigerant,sehingga sanggup diketahui kondisi yang terjadi dalam sistem AC mobil. Sebelum melaksanakan pengecekan dengan charging manifold, panaskan mesin kendaraan beroda empat terlebih dahulu, kemudian kondisikan mesin dan Ac sebagai berikut.
· Putaran Mesin : 1.500-2.000 rpm
· Suhu Masuk Bblower Evaporator : 30OC-35OC
· Kecepatan Blower Evaporator : Maksimum (Hi)
· Temperature Control : Maximum Cool
a. Kondisi Normal
AC kendaraan beroda empat sanggup dikatakan dalam kondisi normal jikalau bisa menyejukkan ruangan(kabin) dan semua fiturnya sanggup bekerja dengan baik. Kondisi AC yang normal sanggup diketahui dengan memakai charging manifold, baik ketika AC dalam keadaan ON maupun OFF.
1. Tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON, sebagai berikut.
· Tekanan Rendah : 21-35 Psi
· Tekanan Tinggi : 196-224 Psi
2. Tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat OFF, sebagai berikut.
· Tekanan Rendah : 70-112 psi
· Tekanan tinggi : 70-112 Psi
b. Refrigerant Kurang
Kurangnya refrigerant sanggup disebabkan terjadinya kebocoran. Jika refrigerant kurang, kemampuan pendinginan AC pun menjadi berkurang. Berikut tekanan pada charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON.
· Tekanan Rendah : 7-35 Psi atau mendekati 0 Psi.
· Tekanan Tinggi : 196-224 Psi
Setelah diketahui tekanannya melalui charging manifold, lakukan investigasi pada sight glass receiver, apakah terlihat gelembung-gelembung. Jika tidak, cari lokasi kebocoran refrigerant,lalu tambah refrigerant sampai tekanannya kembali normal.
c. Sirkulasi refrigerant Tersumbat
Sirkulasi refrigerant yang tersumbat sanggup mengakibatkan sistem AC kendaraan beroda empat menjadi tidak masbodoh sama sekali. Berikut tekanan pada charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON ketika sirkulasi refrigerant tersumbat.
· Tekanan Rendah : Di bawah 0 Psi (vacuum)
· Tekanan Tinggi : 70-84 Psi
Jika sirkulasi tersumbat sebagian, tekanan refrigerant pada tekanan rendah (low) akan sangat rendah. Jika sirkulasi refrigerant betul-betul tersumbat, tekanan refrigerant pada tekanan rendah akan di bawah 0 Psi atau vacuum. Tersumbatnya sirkulasi refrigerant disebabkan serbuk atau dessicant pada receiver dryer yang hancur lantaran jenuh. Agar sirkulasinya berjalan dengan normal kembali, lakukan juga investigasi pada receiver dryer, expansion valve, dan evaporator Pressure Regulator(EPR). Untuk memastikan kepingan yang tersumbat, lakukan investigasi dengan tangan , sehingga akan terasa perbedaan suhu antara pipa yang masuk dan keluar pada kepingan AC tersebut. Lakukan proses vacuum sehabis mengganti atau memperbaiki kepingan komponen AC yang bermasalah.
d. Terdapat Uap Air Pada Sirkulasi
Masalah uap air yang terdapat pada sirkulasi menjadikan kinerja AC kendaraan beroda empat tidak stabil (kadang masbodoh dan kadang tidak). Penyebabnya yaitu uap air yang bermetamorfosis es sampai ke expansion valve. Cara mengatasinya, periksa expansion valve, kemudian ganti receiver dryer. Langkah terakhir adalan lakukan proses vacuum supaya tidak terdapat udara dalam sistem AC mobil. Berikut tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON ketika terdapat uap air pada sirkulasi.
· Tekanan Rendah : tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)
· Tekanan Tinggi : tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)
e. Kompresi Kompresor Lemah
Kemampuan kompresi kompresor yang lemah atau rusak sanggup mengakibatkan kemampuan pendinginan AC menjadi berkurang, bahkan tidak masbodoh sama sekali. Ini sanggup dilihat sehabis AC dimatikan, tekanan rendah dan tekanan tinggi menjadi balance. Untuk menyakinkan adanya kerusakan, sentuh kompresor sehabis dinyalakan. Jika tidak terasa panas, lakukan investigasi dan perbaiki kerusakan kompresor. Berikut tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON ketika kompresi kompresor lemah.
· Tekanan Rendah : 56-84 Psi
· Tekanan Tinggi : 98-140 Psi
f. Refrigerant Terlalu Banyak atau Kondensor Kurang Pendinginan
Pengisian refrigerant yang terlalu banyak dan kondensor kurang pendinginan sanggup mengakibatkan kemampuan pendinginan AC kendaraan beroda empat menjadi berkurang. Jumlah refrigerant yang berlebihan sanggup menjadikan kompresor bersuara cukup keras. Jumlah refrigerant yang terlalu banyak atau kondensor kurang pendinginan, sanggup diketahui dari tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON sebagai berikut.
· Tekanan Rendah : 35-49 Psi
· Tekanan Tinggi : 280-350 Psi
Sebenarnya kondisi menyerupai ini sanggup berlangsung dirasakan , yaitu kabin kendaraan beroda empat ketika AC dinyalakan terasa kurang dingin. Setelah menyidik tekanan dengan charging manifold, lakukan juga investigasi pada sight glass receiver (biasanya tidak terlihat gelembung). Penyebabnya lantaran pengisian refrigerant terlalu banyak atau kondensor tidak sanggup pendinginan yang cukup. Untuk mengatasinya, periksa dibersihkan sirip-sirip kondensor dari kotoran. Periksa juga sistem pendinginan kondensor, menyerupai kipas dan motor kipas,lakukan perbaikan jikalau ada yang rusak. Langkah terakhir, periksa kembali jumlah refrigerant, buang refrigerant jikalau terlalu banyak sampai mencapai tekanan standar.
g. Udara Masuk ke Bagian Sirkulasi
Udara yang masuk ke kepingan sirkulasi akan mengakibatkan kemampuan pendinginan AC kendaraan beroda empat menjadi berkurang. Tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON terlalu tinggi, sebagai berikut.
· Tekanan Rendah : 35-49 Psi
· Tekanan Tinggi : 280-350 Psi
Setelah melaksanakan investigasi tekanan, lakukan investigasi visual pada sight glass receiver (biasanyaa terlihat gelembung). Setelah itu sentuh pipa tekanan rendah (pipa besar). Jika terasa panas, berarti ada udara yang masuk ke kepingan sirkulasi. Penyebabnya yaitu proses vacuum yang tidak sempurna. Untuk mengatasinya, keluarkan isi kembali refrigerant sampai tekanannya kembali normal. Untuk meyakinkan, lakukan investigasi kebocoran pada seluruh sistem AC.
h. Katup Ekspansi Bermasalah
Katup perluasan (ekspansion valve) yang bermasalah sanggup mengakibatkan kemampuan pendinginan AC kendaraan beroda empat menjadi kurang. Tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON terlau tinggi.
· Tekanan Rendah : 35-49 Psi
· Tekanan Tinggi : 280-350 Psi
Lakukan juga investigasi pada pipa tekanan rendah, apakah terdapat air pada permukaannya(frost). Biasanya duduk kasus menyerupai ini terjadi sehabis penggantian katup ekspansi, menyerupai pemasangan yang salah atau terjadi kerusakan pada expansion valve. Untuk mengatasinya, lakukan investigasi pada sensor panas expansion valve. Setelah itu periksa juga pemasangan expansion valve, apakah sudah benar atau tidak.
Demikian yang sanggup saya jelaskan wacana beberapa keusakan yang sering terjadi pada system AC mobil, semoga sanggup bermanfaat.
Sumber http://viarohidinthea.blogspot.com
EmoticonEmoticon