Niobium (Nb), unsur kimia, logam tahan api dari Grup 5 (Vb) dari tabel periodik, yang dipakai dalam paduan, alat dan pewarna, dan magnet superkonduktif. Niobium sangat bersahabat kaitannya dengan tantalum dalam bijih dan sifatnya.
Karena kesamaan kimia niobium dan tantalum, penentian identitas individual kedua unsur ini sangat sulit. Niobium pertama kali ditemukan (1801) dalam sampel bijih dari Connecticut oleh kimiawan Inggris Charles Hatchett, yang disebut elemen columbium untuk menghormati negara asalnya, Columbia sinonim untuk Amerika Serikat. Pada tahun 1844 spesialis kimia Jerman, Heinrich Rose, menemukan apa yang dianggap sebagai elemen gres yang terjadi bersama dengan tantalum dan menamakannya niobium berasal dari kata Niobe, dewi mitologi yang merupakan putri Tantalus. Setelah terjadi kontroversi, diputuskan bahwa columbium dan niobium yaitu unsur yang sama. Akhirnya janji internasional (sekitar tahun 1950) dicapai untuk memakai nama niobium, meskipun nama columbium bertahan dalam industri metalurgi AS.
Niobium kira-kira 10 kali lebih banyak di kerak bumi daripada tantalum. Niobium, lebih banyak daripada timbal dan lebih sedikit dari tembaga dalam kerak bumi. Mineral Niobium, seri kolumbit-tantalite, di mana kolumbit (FeNb2O6) dan tantalite (FeTa2O6) terjadi pada rasio sangat bervariasi, yang merupakan sumber komersial utama Niobium. Piroklor, kalsium natrium niobate, juga merupakan sumber komersial utama. Niobium alami terjadi sepenuhnya sebagai isotop stabil niobium-93.
Prosedur produksi untuk niobium merupakan proses yang kompleks, duduk perkara utama proses ini yaitu proses pemisahan dari tantalum. Pemisahan dari tantalum dipengaruhi oleh ekstraksi pelarut dalam proses cair-cair; niobium ini kemudian diendapkan dan dipanggang untuk menghasilkan niobium pentoksida, yang direduksi menjadi debu niobium melalui proses metallothermic dan hidridisasi. Serbuk dikonsolidasikan dan dimurnikan lebih lanjut dengan elektron-beam leleh. Vacuum sintering serbuk juga dipakai untuk konsolidasi. Niobium juga sanggup diperoleh dengan baik melalui elektrolisis garam menyatu atau reduksi kompleks fluoro dengan logam yang sangat reaktif ibarat natrium. (Untuk informasi perihal pertambangan, pemulihan, dan aplikasi dari niobium, lihat proses niobium.)
Logam murni lembut dan ulet; ibarat baja atau, jikalau dipoles, ibarat platinum. Meskipun mempunyai ketahanan korosi yang sangat baik, niobium rentan terhadap oksidasi di atas sekitar 400 ° C (750 ° F). Niobium sanggup dilarutkan dalam gabungan asam nitrat dan asam fluorida. Benar-benar larut dengan zat besi, Niobium akan ditambahkan dalam bentuk ferroniobium pada beberapa baja tahan karat untuk memperlihatkan stabilitas dikala dilakukan proses las atau pemanasan. Niobium dipakai sebagai unsur paduan utama dalam superalloy berbasis nikel dan sebagai aditif kecil tapi penting untuk kekuatan baja tinggi, paduan rendah baja. Karena kompatibilitas dengan uranium, ketahanan terhadap korosi oleh cairan pendingin alkali-logam, dan penampang termal-neutron yang rendah, telah dipakai sendiri atau dicampur dengan zirkonium dalam kelongsong untuk inti reaktor nuklir. Karbida disemen dipakai sebagai alat pres panas dan pemotong dibentuk lebih keras dan lebih tahan terhadap shock dan abrasi oleh adanya niobium. Niobium berkhasiat dalam pembangunan perangkat elektronik kriogenik (suhu rendah) dengan konsumsi daya yang rendah. Niobium-timah (Nb3Sn) yaitu superkonduktor di bawah suhu 18.45 kelvin (K), dan logam niobium itu sendiri, di bawah suhu 9.15 K.
Senyawa niobium yang penting relatif kecil. Mereka ditemukan di alam mempunyai keadaan oksidasi +5, tetapi senyawa oksidasi yang lebih rendah (2-4) telah disusun. Quadruply niobium, misalnya, dalam bentuk karbida, NbC, dipakai untuk menciptakan karbida disemen.
Properti elemen | |
nomor atom | 41 |
berat atom | 92,906 |
titik leleh | 2.468 ° C (4474 ° F) |
Titik didih | 4927 ° C (8901 ° F) |
berat jenis | 8.57 (20 ° C) |
oksidasi | +2, +3, +4, +5 |
elektron konfigurasi | [Kr]4d45s1 |
EmoticonEmoticon