Pengertian Perencanaan

Perencanaan (Planning) adalah persiapan yang terarah dan sistematis semoga tujuan sanggup dicapai secara efektif dan efisien.

Kegiatan perencanaan selalu menempel pada acara hidup kita sehari-hari, baik disadari maupun tidak.
Sebuah planning akan sangat mempengaruhi sukses dan tidaknya suatu pekerjaan. Karena itu pekerjaan yang baik ialah yang direncanakan dan sebaiknya kita melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang telah direncanakan. Karena semakin majunya perkembangan zaman maka diharapkan sistem perencanaan yang bekerjasama dengan pengambilan keputusan, penyusunan perencanaan, pengawasan, evaluasi, serta perumusan kebijakan dalam perencanaan suatu program. 

Perencanaan intinya merupakan cara, teknik atau metode untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara tepat, terarah, dan efisien sesuai dengan sumber daya yang tersedia.

Pengertian Perencanaan berdasarkan Beberapa Ahli diantaranya yaitu : 

1. C. Brobowski (1964) : Perencanaan ialah suatu himpunan dari keputusan akhir, keputusan awal dan proyeksi ke depan yang konsisten dan meliputi beberapa periode waktu, dan tujuan utamanya ialah untuk mempengaruhi seluruh perekonomian di suatu negara. 
2. Waterston (1965) : Perencanaan ialah perjuangan sadar, terorganisasi dan terus menerus guna menentukan alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk mencapai tujuan tertentu. 
3. Conyers dan Hills (1984) : Perencanaan ialah proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari banyak sekali cara untuk memakai sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu di masa mendatang.
4. Jhingan : Perencanaan ialah teknik/cara untuk mencapai tujuan, untuk mewujudkan maksud dan sasaran tertentu yang telah ditentukan sebelumnya dan telah dirumuskan dengan baik oleh Badan Perencanaan Pusat. Tujuan tersebut mungkin untuk mencapai sasaran sosial, politik atau lainnya. 

Berbagai pendapat diatas menyiratkan bahwa perencanaan merupakan proses yang berisi kegiatan-kegiatan berupa pemikiran, perhitungan, pemilihan, dan penentuan. Semuanya dilakukan dalam rangka tercapainya tujuan tertentu. Pada hakekatnya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternative atau pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan tiba guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. 

Istilah perencanaan strategis yang diambil dari penerjemah strategic planning biasanya setara dengan penerjemah strategic formulation. Dari banyak sekali pemahaman perihal perencanaan strategis, salah satu yang cukup dikenal dan diikuti ialah pemahaman dari Bryson (1995), khususnya sebab karyanya secara khusus berfokus pada perencanaan strategis. Menurut Bryson, perencanaan strategis ialah sebuah disiplin yang berupaya menghasilkan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan mendasar, yang membentuk dan membimbing organisasi untuk memahami dirinya sendiri (what an organitation is), apa yang dikerjakannya (what it does), dan kenapa organisasi mengerjakannya (what it doesit). Bryson juga mengemukakan bahwa ada beberapa langkah dalam menciptakan perencanaan strategi, yang secara berurutan adalah: 

1. Membangun inisiatif dan janji terhadap dilakukannya proses perencanaan strategis. Pada tahap ini dilakukan perundingan dan janji antara pengambil keputusan kunci dan pemuka-pemuka pendapat, khususnya yang berada dalam organisasi. 
2. Mengidentifikasi mandat organisasi, termasuk mandat dari tim perumus planning strategis. 
3. Mengidentifikasi misi dan nilai organisasi. Misi lebih dari sekedar pembenaran (justify) keberadaan organisasi, misi memperlihatkan batas arena dikala organisasi bekerja. Nilai organisasi ditentukan oleh kepuasan dari pihak yang berkepentingan (stakeholders). 
4. Melakukan penilaian lingkungan internal dan eksternal organisasi dengan memakai metode SWOT untuk menemukan “key succes factor” yang harus dipenuhi semoga memenuhi kriteria keberhasilan yang dilekatkan pada organisasi. 
5. Mengidentifikasi isu-isu strategis yaitu informasi yang bila tidak ditangani akan mempengaruhi mandat, nilai, dan misi organisasi. Pernyataan informasi strategis memiliki tiga syarat, yaitu dirumuskan secara singkat, yaitu dalam satu paragraf, mencantumkan faktor-faktor yang mengakibatkan menjadi isu, dan mengemukakan konsekuensi bila informasi tersebut tidak/gagal ditangani. 

Beberapa Elemen Perencanaan yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan bekerjasama dengan masa yang akan datang, implikasi: perencanaan sangat berkaitan dengan: proyeksi/prediksi, penjadwalan kegiatan, monitoring dan evaluasi. 
2. Merencanakan berarti memilih: menentukan banyak sekali alternatif tujuan semoga tercapai kondisi yang lebih baik, dan menentukan cara/kegiatan untuk mencapai tujuan/sasaran dari acara tersebut 
3. Perencanaan sebagai alat untuk mengalokasikan SDA, SDM, Modal: Sumber daya terbatas sehingga perlu dilakukan pengalokasian sumber daya sebaik mungkin, dan konsekuensi : pengumpulan dan analisis data dan informasi mengenai ketersediaan sumber daya yang ada menjadi sangat penting. 

Proses perumusan perencanaan sendiri dikembangkan secara generik oleh Hunger dan Wheelen sebagai berikut : 

1. Merumuskan misi 

2. Merumuskan tujuan 

3. Merumuskan strategi 

4. Merumuskan kebijakan 

Proses yang disebut sebagai perencanaan strategis tersebut dilanjutkan dengan pelaksanaan seni administrasi yang terdiri atas urutan berikut : 

1. Pengembangan program-program 

2. Penyiapan anggaran 

3. Perumusan prosedur-prosedur

terimakasih telah membaca Pengertian Perencanaan ini semoga bermanfaat.

Sumber http://tugasakhiramik.blogspot.com/