Variabel Ekonomi Terhadap Sistem Perekonomian Indonesia Ilmu Ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari sikap individu dan masyarakat membuat pilihan (dengan atau tanpa uang) memakai sumber-sumber yang terbatas, dengan cara atau alternatif terbaik untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan insan yang (relatif) tidak terbatas.
Barang dan jasa yang dihasilkan kemudian didistribusikan untuk kebutuhan konsumsi kini dan di masa yang akan tiba kepada aneka macam individu dan kelompok masyarakat.
Ekonomi yaitu salah satu bidang pengkajian yang mencoba manyelesaikan problem keperluan asas kehidupan insan melalui pemanfaatan segala sumber daya ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip dan teori tertentu dalam suatu ekonomi yang di anggap efektif dan efisien (Abraham Maslow).
Variabel Ekonomi Terhadap Sistem Perekonomian Indonesia |
Pada dasarnya ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari perihal bagaimana insan bisa untuk sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya, jadi permasalahan di dalam ekonomi sudah menjadi hak mutlak setiap manusia, dari sisi lain ekonomi yaitu permasalahan yang paling banyak di bicarakan baik itu di kalangan masarakat, media masa dan pemerintahan,
Indonesia mempunyai pertumbuhan ekonomi yang cukup baik belakangan ini. Disebutkan dalam sebuah artikel ekonomi di Metro Tv News bahwa perekonomian mencapai 5,9% selama 5 tahun terakhir. Berdasarkan data BPS, pada kuartal I/2012, perekonomian Indonesia tumbuh 6,3 persen, kemudian naik menjadi 6,37 persen pada kuartal II/2012, dan melambat ke level 6,17 persen pada kuartal III/2012,lalu kuartal IV/2012 kembali melemah menjadi 6,11 persen. Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia ditahun 2013 akan mencapai sampai 6,8 persen. Indonesia disebut Agus salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya positif.
Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2012 yang mencapai 6,23 persen itu masih didominasi oleh pengeluaran rumah tangga yang tumbuh 5,28 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 1,25 persen, pembentukan modal tetap bruto 9,81 persen, ekspor 2,01 persen, dan impor 6,65 persen. Hal-hal yang mendominasi tersebut adalam variabel ekonomi makro dimana semua variabel tersebut saling terkait.
Ekonomi makro yaitu bab dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari prosedur bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Hubungan yang dipelajari yaitu kekerabatan secara kausal dan fungsional antara variabel-variabel yang agregatif. Adapun variabel-variabel yang dimaksud yaitu :
a. Konsumsi Rumah Tangga.
b. Investasi nasional (swasta/pemerintah).
c. Belanja Pemerintah.
d. Neraca Pembayaran (Eksport dam Import)
Dalam artikel ini akan dijelaskan dampak keempat variabel diatas terhadap perekonomian Indonesia.
Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi yaitu suatu acara yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim perkembangan kondisi ekonomi konsumen (ITK) secara nasional pada triwulan III-2012 meningkat 111,12 dibanding kondisi ekonomi konsumen triwulan sebelumnya sebesar 108,77. Peningkatan ini berdampak baik bagi kondisi ekonomi Indonesia. Membaiknya kondisi ini didorong oleh peningkatan pendapatan, rendahnya dampak inflasi terhadap konsumsi kuliner sehari-hari, dan peningkatan konsumsi beberapa komoditi kuliner dan bukan makanan.
Penyumbang peningkatan kondisi ekonomi konsumen terbanyak pada peningkatan pendapatan rumah tangga sebesar 111,06, rendahnya dampak inflasi terhadap konsumsi kuliner sehari-hari sebesar 114,51, dan peningkatan konsumsi kuliner dan bukan kuliner sebesar 107,02. Menurut Ketua Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, nilai ITK nasional pada triwulan IV-2012 diperkirakan sebesar 109,28 artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik. Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2012 didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga dan rencana pembelian barang tahan lama.
Investasi
Menurut Unariyah (2003:4) Investasi yaitu penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu usang dengan impian mendapat laba di masa-masa yang akan datang. Sedangkan berdasarkan Boediono Investasi yaitu pengeluaran oleh sektor produsen untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang dipakai atau untuk ekspansi pabrik. Sehingga sanggup disimpulkan bahwa investasi itu yaitu sebuah keputusan untuk menunda konsumsi sumber daya atau bab penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) dimasa mendatang.
Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan undangan agregat, pendapatan nasional dan kesempatan kerja. Pertambahan barang modal sebagai akhir investasi akan menambah kapasitas produksi dan Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.
Dengan kata lain, investasi dalam negeri ataupun luar negeri sanggup meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Adanya investasi didalam dan diluar sanggup meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja dimana berkurangnya pengangguran.
Belanja Pemerintah
Pada dasarnya belanja pemerintah sentra maupun kawasan yaitu untuk mengembahkan wilayahnya masing-masing. Contohnya saja pengeluaran pemerintah kawasan dibidang pendidikan. Pemerintah kawasan dengan dana yang telah dikeluarkan sanggup memperbaiki sekolah yang rusak. Ini merupakan cara untuk meningkatkan kemudahan daerah. Begitu pula dengan pemerintah sentra yang mengeluarkan dana untuk perbaikan kemudahan ataupun untuk membayar hutang negara.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Asri (2010) bahwa dampak pengeluaran pembangunan pemerintah kawasan kelompok sektor primer, perdagangan dan transportasi, pendidikan dan kebudayaan, pembangunan regional dan lingkungan, dan aparatur dan pengawasan besar lengan berkuasa kasatmata terhadap pertumbuhan ekonomi.
Walaupun disebut sebagai pengeluaran, belanja pemerintah ini sanggup meningkatkan perekonomian Indonesia. Caranya bukan dari dana yang mereka kucurkan, melainkan dari hasil dana yang telah dikeluarkan. Seperti pola diatas bahwa dana yang dikeluarkan memang untuk memperbaiki kemudahan umum. Intinya dengan adanya pengeluaran tersebut, pemerintah sentra dan kawasan sanggup memperbaiki wilayahnya masing-masing.
Neraca Pembayaran (Ekspor dan Impor)
Ekspor yaitu acara perseorangan atau tubuh aturan yang menjual barang ke luar negeri. Sedangkan, impor yaitu acara perseorangan atau tubuh aturan yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual kembali didalam luar negeri.
Ekspor yaitu salah satu cara memperkenalkan produk Indonesia pada dunia. Kegiatan ini akan meningkatkan perekonomian Indonesia dimana produsen Indonesia sanggup menjual barangnya ke luar negeri. Globalisasi mempermudah produsen dalam negeri dalam memperkenalkan produk dalam negeri. Kegiatan ini sanggup meningkatkan perekonomian dalam negeri dimana sanggup meningkatkan neraca pembayaran Indonesia.
Impor merupakan acara yang membuat Indonesia menjadi negara konsumtif. Seperti yang telah kita ketahui bahwa perkara bawang beberapa waktu kemudian memperlihatkan bahwa Indonesia sangat tergantung dengan bawang impor. Impor memang bisa meningkatkan perekonomian Indonesia. Impor barang sanggup mendorong produsen dalam negeri bersaing dengan produk luar negeri. Dengan adanya acara ini pun sanggup meningkatkan devisa negara.
Ekspor dan impor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi, melihat SDA yang kita miliki sangat melimpah. Investasi dalam aneka macam bentuknya menawarkan banyak dampak kepada perekonomian alasannya yaitu terciptanya investasi akan membawa pada acara ekonomi tertentu. Untuk meningktakan ekspor dan impor maka pemerintah dan masyarakat harus menaruh perhatian penuh pada potensi-potensi kawasan untuk kemajuan ekspor dan barang-barang komoditi ekspor maupun impor. Sehingga pertumbuhan ekonomi sanggup ditunjang oleh sektor ekspor-impor yang signifikan.
15 pola variabel variabel ekonom:
- Pendapatan nasional,
- kesempatan kerja
- tingkat pengangguran,
- jumlah uang beredar,
- laju inflasi,
- pertumbuhan ekonomi,
- pertumbuhan neraca
- pembayaran internasional.
- Pendapatan rumah tangga
- Kekayaan rumah tangga
- Jumlah barang konsumsi tahan lama
- Tingkat bunga
- Perkiraan dalam masa depan
- Kebijakan pemerintah yang mensugesti distribusi pendapatan.
- Jumlah penduduk
- Komposisi penduduk
- Sosial budaya masyarakat
Referensi :
- Wie Thee Kian. 1981. Pemerataan Kemiskinan Ketimpangan. Jakarta: Sinar Harapan,
- Putong.Iskandar, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro: Ghalia Indonesia, 2003,
- giletules.blogspot.com/search?q=ilmu-ekonomi
- giletules.blogspot.com/search?q=ilmu-ekonomi
- Rahardja,Prathama, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Universitas Indonesia, 1999.
- Salvatore,Dominic, Teori Mikro Ekonomi, Erlangga, 1992,
- Sicat,Gerardo P., Economics.Manila:National Book Store,1983,
- Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Ekonomi, Rajawali Pers, 2002,
- Sukirno, Sadono, Makro Ekonomi Teori Pengantar, Rajawali Pers, 1994
EmoticonEmoticon