Kamis, 01 Februari 2018

Asset Keuangan

Asset Keuangan
a. Asset
Asset yaitu segala sesuatu yang mempunyai nilai artinya sanggup kita jual dan mendapatkan uang. Asset dibagi menjadi dua yaitu :

1. Asset berwujud
Asset berwujud yaitu asset yang nilainya sesuai dengan wujudnya, contohnya bangunan, mesin yang harganya sesuai dengan ongkos pembuatannya (walaupun tanah tidak ada ongkos pembuatannya namun tanah termasuk asset berwujud).

2. Asset tidak berwujud
Asset tidak berwujud yaitu asset yang nilainya tidak sebanding dengan wujud fisiknya contohnya surat berharga saham yang wujud fisiknya hanya secarik kertas yang ongkos pembuatannya relatif murah dan tidak sama dengan nilai atau harga jikalau secarik kertas tersebut kita jual.

b. Asset Keuangan
Aset Keuangan yaitu asset yang tidak berwujud. Nilai dari asset ini tergantung dari nilai arus kas/uang yang akan kita terima dimasa yang akan datang, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima dimasa yang akan tiba maka semakin tinggi nilai dari asset keuangan tersebut. Pihak yang oke untuk melaksanakan pembayaran kas/ klaim atas asset keuangan tersebut disebut emiten atau issuer sedangkan akseptor klaim disebut sebagai investor.

Berikut yaitu teladan dari asset keuangan tersebut:
  • Pinjaman / kredit yang diberikan oleh bank Niaga kepada bapak Abdullah untuk renovasi rumahnya
  • ORI atau Obligasi Ritel Republik Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang sanggup dimiliki oleh setiap warga Indonesia
  • Obligasi yang dikeluarkan oleh PT. Anugrah Cipta
  • Saham biasa yang diterbitkan oleh PT. Telkomsel
  • Saham preferen yang diterbitkan oleh IBM
Makara hutang bank, obligasi (baik yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan), saham (baik saham biasa atau preferen) yang masing-masing mempunyai cara-cara pembayaran klaim yang berbeda yaitu asset keuangan.

Klaim yaitu hak yang harus diterima oleh pemegang asset keuangan tersebut.
1. Hutang bank : Untuk hutang yang dikeluarkan oleh bank, dalam hal ini bank yaitu pihak pemberi pertolongan sehingga pihak peminjam uang harus membayar bunga beserta cicilan pokok pertolongan setiap kali pembayaran (bulanan atau tahunan ) selama waktu yang telah disepakati (3 tahun , 5 tahun dsb) kepada bank.

2. Obligasi baik pemerintah atau perusahaan : Adalah surat berharga yang membuktikan legalisasi atas hutang. Pihak yang mengeluarkan obligasi dalam hal ini pemerintah atau perusahaan yaitu pihak yang berhutang sehingga sanggup disebut sebagai emiten atau issuer atau penerbit sedangkan pihak yang memegang obligasi tersebut (tentu saja sanggup memegang obligasi tersebut berarti memperolehnya dengan cara membeli ) disebut investor. Hak yang diperoleh investor yaitu bunga yang besarnya tetap yang akan diterima setiap periode tertentu ( bulanan atau tahunan ) selama usia dari obligasi tersebut, selain itu investor juga akan mendapatkan pelunasan hutang diakhir usia obligasi tersebut ( ini yang membedakan klaim hutang bank dan obligasi )

3. Saham . Adalah surat berharga yang membuktikan kepemilikan artinya bahwa pemegang saham tersebut mempunyai perusahaan yang besarnya tergantung dari besarnya potongan saham yang dimilikinya. Semakin besar potongan saham yang dimiliki semakin besar pula penguasaannya terhadap perusahaan tersebut.
Resiko aset keuangan dibagi 3 yaitu :
1. Resiko daya beli ( purchasing power risk ), resiko ini ditimbulkan lantaran adanya inflasi, sehingga resiko ini disebut juga inflation risk.

2. Resiko ketidak mampuan emiten atau peminjam untuk membayar kewajibannya yang disebut dengan resiko kredit ( credit risk ) atau resiko kelalaian (default risk)

3. Resiko nilai tukar ( Foreign Exchange risk ), resiko ini timbul jikalau berinvestasi pada mata uang asing. Hal ini disebabkan lantaran adanya perbedaan nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lain. Jika nilai tukar berubah kearah negative maka kita akan mendapatkan uang yang lebih sedikit. Misalnya investasi pada asset yang mata uangnya dolar, maka jikalau rupiah menguat maka kita akan mendapatkan rupiah yang jumlahnya lebih sedikit.

Perbedaan asset keuangan dengan asset berwujud Aset Berwujud dan Tidak Berwujud
Asset berwujud yaitu asset yang nilainya sesuai dengan wujudnya contohnya bangunan, mesin yang harganya sesuai dengan ongkos pembuatannya (walaupun tanah tidak ada ongkos pembuatannya namun tanah termasuk asset berwujud)

Asset tidak berwujud yaitu asset yang nilainya tidak sebanding dengan wujud fisiknya contohnya surat berharga saham yang wujud fisiknya hanya secarik kertas yang ongkos pembuatannya relatif murah dan tidak sama dengan nilai atau harga jikalau secarik kertas tersebut kita jual.

2. Aset Keuangan
Aset Keuangan yaitu asset yang tidak berwujud. Nilai dari asset ini tergantung dari nilai arus kas/uang yang akan kita terima dimasa yang akan datang, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima dimasa yang akan tiba maka semakin tinggi nilai dari asset keuangan tersebut. Pihak yang oke untuk melaksanakan pembayaran kas/ klaim atas asset keuangan tersebut disebut emiten atau issuer sedangkan akseptor klaim disebut sebagai investor.

Contoh: Pinjaman / kredit, ORI atau Obligasi Ritel Republik Indonesia, Obligasi, Saham Biasa, Saham Preferen.
Perbedaan Aset Keuangan dengan Aset Berujud
Aset Keuangan dan asset berwujud secara fisik memang berbeda, pada asset berwujud, bentuk fisiknya sanggup pribadi dinilai dengan uang sedangkan asset keuangan wujud fisiknya tidak sanggup mencerminkan nilai dari asset keuangan tersebut. Namun demikian ada satu hal yang sama-sama dimiliki oleh kedua jenis asset tersebut yaitu arus kas yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.

Untuk asset berwujud contohnya kepemilikan atas kapal pesiar maka arus kas yang akan kita peroleh dimasa yang akan tiba yaitu pendapatan yang akan kita peroleh dari penumpang. Pendapatan ini lalu nantinya akan dipakai untuk pembayaran biaya operasional dan utang, jikalau ada kelebihannya (laba) maka akan dibagikan kepada para pemegang saham. Sehingga pada risikonya arus kas yang akan diperoleh dari asset keuangan dihasilkan dari asset berwujud.

Sumber http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com


EmoticonEmoticon