Kamis, 10 Mei 2018

Makalah: Acara Penduduk Dalam Suatu Wilayah

Aktivitas Penduduk dalam Suatu Wilayah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak/Ibu Dosen serta teman-teman yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh lantaran itu dengan tangan terbuka kami mendapatkan segala saran dan kritik dari pembaca supaya kami sanggup memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah wacana "Aktivitas Penduduk Dalam Suatu Wilayah" ini sanggup mengatakan manfaat maupun pandangan gres terhadap pembaca

DAFTAR ISI
Kata Pengantar 
Daftar Isi 
Bab I Pendahuluan 
1.1 LatarBelakang 
1.2 RumusanMasalah 
1.3 Tujuan 
1.4 Manfaat 

Bab II Pembahasan 
2.1 Faktor Perubahan Aktivitas Manusia 
2.1.1 Faktor Dari Alam 
2.1.2 Faktor Dari Manusia 
2.2 Aktivitas Penduduk Indonesia 
2.2.1 Aktivitas Penduduk Indonesia DataranTinggi 
2.2.2 Aktivitas Penduduk Indonesia DataranRendah 
2.2.3 Aktivitas Penduduk Indonesia di Daerah Pantai 

Bab III Penutup 
3.1 Kesimpulan 
3.2 Saran 

DaftarPustaka

BAB I PENDAHULUAN 
1.1 LatarBelakang 
Bumi mempunyai bentuk yang berbeda-beda disetiap belahan dunia.Kondisi bumi yang berbeda-beda menciptakan kegiatan insan juga berbeda-beda disetiap wilayah didunia. Kondisi ini menciptakan insan pada dasarny amemiliki korelasi timbal balik. Hubungan inilah yang menimbulkan insan mempunyai karakteristik berbeda-beda disetiap daerahnya tidak terkecuali dalam pemenuhan kebutuhan ekonominya. 

Dalam pemenuhan kebutuhan ekonominya, insan memanfaatkan alam yang insan telah mengikuti keadaan terhadap lingkungan yang ditinggalinya dan muncul aneka macam kegiatan yang bermacam-macam disetiap wilayah yang berbeda-beda dari segi ekonomi, social dan budaya. Aktivitas penduduk disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut mencakup kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan. 

Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal insan dengan segala aktivitasnya dalam memenuhi kebutuhannya yang memanfaatkan alam sesuai daerah yang ditinggalinya menyerupai daerah dataran tinggi, dataran rendah, daerah pantai dan daerah pegunungan. 

1.2 RumusanMasalah 
Adapun rumusan dilema yang dikemukakan penulis antaralain : 
  1. Apa saja factor perubahan aktivita spenduduk ? 
  2. Apa saja kegiatan penduduk Indonesia ? 
1.3 Tujuan 
Adapun tujan dari penulisan makalah ini antaralain : 
  1. Agar para pembaca sanggup mengetahui perbedaan kegiatan insan dibelahan bumi yang berbeda-beda setiap wilayah 
  2. Agar para pembaca mengetahui kegiatan penduduk di Indonesia 
1.4 Manfaat 
Makalah ini disusun untuk menginformasikan kepada pembaca, baik mahasiswa ataupun pelajar mengenai kegiatan penduduk pada suatu wilayah baik di Indonesia maupun belahan bumi yang lainnya. 

BAB II PEMBAHASAN 

2.1 Faktor Perubahan Akivitas Manusia 
2.1.1 Faktor Dari Alam 

A. Konektivitas Antar Ruang Dan Waktu 
Setiap tragedi atau tragedi sanggup dilihat dan dikaji dari aneka macam sudut pandang atau aspek, baik ruang, waktu, kebutuhan, kemasyarakatan, dan budaya. Di dalam memahami keadaan alam dan kegiatan penduduk kita awali dengan memahami konsep keterkaitan (konektivitas) antar-ruang dan waktu. Ruang yaitu tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981). 

Misal ruang kelas yang kita tempati. Ruang kelas merupakan satu kesatuan antara komponen lantai, udara, langit-langit/plafon ruangan, dan lain-lain. Demikian halnya dengan ruang permukaan bumi, yang tidak hanya sebatas tanah yang kita injak, tetapi ada udara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain-lain. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui tragedi masa kemudian dan perkembangannya hingga ketika ini. 

Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau Waktu yang ada dimanfaatkan oleh insan untuk berin-teraksi dengan sesama dan lingkungan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena jumlah kebutuhannya lebih banyak dari alat dan jasa untuk memenuhinya, maka timbul dilema ekonomi atau kelangkaan. Kelangkaan juga disebabkan oleh tidak meratanya persebaran sumber daya alam di muka bumi. Muka bumi sangatlah dinamis, sehingga selalu mengalami perubahan bentuk (relief), baik yang ada di dasar maritim maupun di daratan. 

Menunjukkan perkembangan wilayah daratan dan perairan di muka bumi dimana insan melaksanakan kegiatan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Perkembangan wilayah muka bumi ini kuat terhadap perkembangan bentuk muka bumi, perkembangan bentuk wilayah suatu negara, muncul tenggelamnya suatu pulau dan fenomena-fenomena alam lainnya, termasuk bagaimana proses terbentuknya kepulauan Indonesia. 

B. Letak Wilayah Dan Pengaruhnya Bagi Aktivitas Manusia 
1. Letak Astronomis 
Letak astronomis yaitu letak suatu tempat menurut garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang yaitu garis khayal yang melintang melingkari bumi. Garis bujur yaitu garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Secara astronomis, Indonesia terletak antara 95o BT – 141o BT dan 6o LU – 11o LS. Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5o LU dan 23,5o LS. 

2. Letak Geografis 
Letak geografis yaitu letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Benua yang mengapit Indonesia yaitu Benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan Benua Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia. Samudra yang mengapit Indonesia yaitu Samudra Pasifik disebelah timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia. Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batas-batas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya yaitu menyerupai berikut : 
  • Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina dan Laut China Selatan. 
  • Di sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan Samudra Hindia. 
  • Di sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia. 
  • Di sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik. 
Letak geografis Indonesia sangat strategis lantaran menjadi jalur kemudian lintas perdagangan dunia antara negara-negara dari Asia Timur dengan negara-negara di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan India. Letak geografis memberi efek bagi Indonesia, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya. Karena menjadi jalur kemudian lintas pelayaran dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia telah usang menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain. 

Interaksi sosial melalui perdagangan tersebut kemudian menjadi jalan bagi masuknya aneka macam agama ke Indonesia, menyerupai Islam, Hindhu, Buddha, Kristen, dll. Manfaat letak geografis Indonesia juga memberi dampak yang merugikan. Budaya dari negara lain yang tidak selalu sesuai dengan budaya Indonesia kemudian masuk dan memengaruhi kehidupan budaya bangsa Indonesia, contohnya pergaulan bebas, kesantunan, dan lain-lain. 

C. Keadaan Iklim Di Indonesia

Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran wacana ketiga jenis iklim tersebut yaitu menyerupai berikut. 
  • Iklim musim, dipengaruhi oleh angin ekspresi dominan yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan yaitu enam bulan yang terdiri dari angin ekspresi dominan barat yang bertiup pada bulan oktober hingga april yang berair yang mengakibatkan hujan dan angin ekspresi dominan timur yang bertiup pada bulan april hingga oktober bersifat kering dan mengakibatkan kemarau. 
  • Iklim laut, terjadi lantaran Indonesia mempunyai wilayah maritim yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan karenanya menimbulkan terjadinya hujan. 
  • Iklim tropika, terjadi lantaran Indonesia di lalui oleh garis katulistiwa menciptakan indonesia mempunyai iklim yang startegis yaitu tropis sehingga indonesia hanya terjadi 2 ekspresi dominan yaitu ekspresi dominan hujan dan ekspresi dominan kemarau. 
Keadaan iklim pada ketika nenek moyang tiba ke Indonesia tidak berbeda dengan keadaan iklim ketika ini. Secara umum, keadaan curah hujan ketika ini tergolong tinggi, tetapi tidak merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang sebaliknya. 

D. Bentuk Muka Bumi 

Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas dari pada wilayah daratannya. Bentuk lahan yang ada yaitu : 

a. Dataran Rendah 

Dataran rendah yaitu pecahan dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air maritim (dpal) dan berpotensi terjadi musibah menyerupai banjir, tsunami, dan gempa. 

b. Bukit dan Perbukitan 

Bukit yaitu pecahan dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m. Bukit tidak tampak curam menyerupai halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu. 

c. Dataran Tinggi 

Dataran tinggi yaitu adalah daerah datar yang mempunyai ketinggian lebih dari 400 meter. 

d. Gunung dan Pegunungan 

Gunung yaitu bagiandari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya pecahan yang menjulang tinggi tersebut dalam bentuk puncak- puncak gunung dengan ketinggian 600 meter dpal. Pegunungan yaitu pecahan dari daratan yang merupakan tempat yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal. 

2.1.2Faktor Dari Manusia

A.Kontak Dengan kebudayaan Lain 

Perubahan sosial dan budaya akan berjalan dengan cepat apabila masyarakat sering melaksanakan kontak dengan kebudayaan lain. Proses yang mempercepat kontak dengan kebudayaan lain yaitu proses difusi, lantaran adanya difusi ini suatu inovasi gres yang di terima oleh masyarakat sanggup di teruskan dan di sebarkan pada masyarakat luas hingga masyarakat sanggup menikmati kegunaannya. Proses yang mempercepat kontak sosial juga sanggup terjadi lantaran akulturasi yang bersifat berkelanjutan dan memerlukan korelasi erat antar manusia. 

B.Sistem Pendidikan Formal Yang Lebih Maju 

Pendidikan formal sangat penting lantaran dengan pendidikan formal masyarakat akan mendapatkan nilai-nilai tertentu untuk mendapatkan hal-hal gres dan berfikir lebih rasional dan ilmiah serta cara pandang terhadap dilema yang lebih obyektif. 

C.Toleransi 

Masyarakat yang mempunyai sifat toleransi cenderung akan gampang mendapatkan hal-hal yang baru, sehingga proses perubahan sosial budaya akan berjalan lebih cepat lantaran masyarakat sangat toleranan dengan prilaku menyimpang positif dan negatif. 

D. Sistem Statifikasikan Terbuka 

Sistem stratifikasiterbuka maka hal itu akan mengatakan kesempatan adanya gerak sosial vertical dan peluang yang luas bagi individu untuk meningkatkan diri untuk maju dan berusaha menaikan status sosial dalam masyarakat. 

E. Penduduk Yang Heterogen 

Dalam masyarakat heterogen yang mempunyai latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi yang berbeda akan gampang dan sering terjadi kontradiksi yang akan memicu perubahan kegiatan manusia. 

2.2 Aktivitas Penduduk Indonesia 

2.2.1 Aktivitas Penduduk Dataran Tinggi 

Pertanian 

Wilayah daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan mempunyai udara yang subur dan udara yang sejuk sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang cuek untuk menanam sayuran dan tumbuhan perkebunan. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran menyerupai tomat dan cabe. Tanaman perkebunan yang ditanam di dataran tinggi antara lain teh, kakao, dan kopi. 

Pariwisata. 

Kegiatan pariwisata sangat cocok di daerah pegunungan. Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata contohnya Bandung dan Dieng. 

Peternakan. 

Peternakan banyak diusahakan di daerah pegunungan lantaran iklimnya yang cocok. Daerah dataran tinggi mempunyai iklim yang cukup dingin. Dengan udara yang sejuk ini rumput dan tumbuhan yang menjadi pakan ternak akan tumbuh dengan baik. Kondisi demikian cocok untuk memelihara ternak. contohnya sapi perah, kambing, kelinci, ayam pedaging dan ayam petelur. 

Perdagangan 

Kondisi iklim pegunungan yang sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan sehingga banyak menhasilkan sayuran dan hasil tumbuhan lainnya. Pedagang dataran tinggi membeli hasil daerah dataran tinggi menyerupai sayur-sayuran, buah-buahan, kopi, dan cengkeh. Biasanya hasil pertanian mereka dijual kepada para pedagang yang nantinya akan menjual hasil pertanian tersebut ke daerah lain. 

Buruh Perkebunan . 

Di daerah dataran tinggi biasanya terdapat perkebunan besar. Perkebunan tersebut biasanya membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatan dalam perkebunan tersebut. Banyak penduduk di sekitar perkebunan yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Misalnya buruh di perkebunan teh, kopi dan cengkeh. 

2.2.2 Aktivitas Penduduk di Dataran Rendah 

Di Indonesia daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Lokasi yang datar, mengakibatkan pengembangan daerah sanggup dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi sentra ekonomi penduduk. Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana. Aktivitas penduduk di daerah pengunungan antara lain sebagai berikut. 

Pertanian 

Wilayah daratan rendah yang datar sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Di daerah dataran, banyak dijumpai lahan subur lantaran biasanya berupa tanah aluvial atau hasil endapan sungai yang subur. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Dengan tersedianya lahan yang luas mereka juga menanam aneka macam jenis tanamam perkebunan menyerupai kelapa, kakao, dan karet. 

Peternakan. 

Peternakan banyak diusahakan di daerah dataran rendah lantaran iklimnya yang cocok. Selain sebagai petani mereka juga biasanya berternak, sisa dari pertanian biasaya dipakai sebagai pakan ternek mereka. Hewan yang diternakan contohnya sapi pedaging, kambing, kelinci. 

Perdagangan. 

Pembangunan sarana dan prasarana yang tersedia di daerah dataran rendah memudahkan mereka dalam melaksanakan kegiatan perdagangan. Di daerah dataran rendah, penduduk gampang melaksanakan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya. Biasanya hasil pertanian mereka dijual ke pasar yang ada di daerah sekitarnya. Selain itu dengan padatnya penduduk juga mengakibatkan kebutuhan sehari-hari mereka bertambah, para pedagang menyediakan kebutuhan sehari-hari mereka. 

Buruh perkebunan . 

Di daerah dataran rendah biasanya mempunyai wilayah yang subur. Dengan wilayah yang subur banyak perkebunan yang mereka lakukan Perkebunan tersebut biasanya membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatandalam perkebunan tersebut. Banyak penduduk di sekitar perkebunan yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Misalnya buruh di perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet, dan perkebunan coklat. 

Pertukangan. 

Dengan mudahnya sarana transpotasi dan tersedianya materi baku yang melimpah penduduk dataran rendah biasanya bekerja dalam pertukangan. Mereka menciptakan mebelair dan alat rumah tangga lainnya. 

Jasa. 

Khusus untuk daerah perkotaan penduduknya banyak bekerja pada bidang jasa menyerupai menjadi karyawan pabrik, penjahit, dan karyawan perusahaan. 

2.2.3 Aktivitas Penduduk di Daerah Pantai 

Penduduk menentukan mata pencaharian mereka sesuai dengan ketersediaan yang terkandung di alam. Daerah pantai yang sangat erat dengan maritim yang merupakan tempat hidup aneka macam jenis ikan dan binatang maritim lainnya. Berikut ini beberapa aktifitas penduduk di daerah pantai.

Nelayan 

Kehidaupan mereka yang sangat erat dengan maritim mengakibatkan mereka memanfaatkan kekayaan alam yang ada di laut. Sebagian besar penduduk menentukan bekerja sebagai nelayan dibandingkan bercocok tanam. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang kurang baik untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Mereka melaut dan menangkap ikan untuk kemudian menjualnya ke pasar atau mengolahnya menjadi ikan asin. 

Petani Garam. 

Air maritim yang rasanya asin lantaran mengandung garam. Penduduk daerah pantai memanfaatkan air maritim menjadi garam. Namun tidak semua pantai air lautnya sanggup dibentuk garam, hal ini disebabkan kadar garam dan kondisi cuaca di saerah tersebut. Mereka menciptakan garam dengan cara mengumpulkan air maritim dalam kolam-kolam, sehabis air maritim terkumpul kemudian air dibiarkan kering oleh terik matahari. Setelah itu garam dijual unruk menjadi garam menyerupai yang sanggup kita lihat di warung-warung.

Perdagangan. 

Daerah pantai juga merupakan tempat wisata yang menarik, sehingga sebagian penduduk bekerja sebagai penjual jasa. Biasanya mereka memperlihatkan dagangannya kepada wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Aneka macam hasil kerajinan maritim yang mereka tawarkan. 

Perikanan. 

Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai yaitu perikanan air payau. Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang disebut tambak. Ikan yang banyak dibudidayakan pada tambak adalahh ikan yang bernilai tinggi, menyerupai bawal, bandeng dan lobster. 

Dengan adanya kegiatan insan dalam pemenuhan kebutuhannya yang memanfaatkan alam sebagai penghasil ekonominya. Manusia memakai alam sebagai pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam hidupnya. Pemikiran insan yang semakin usang berkembang, insan selalu berfikir secara subjektif dan objektif dalam upaya peningkatan kesejahteraan dengan peningkatan penghasilan ekonomi insan pada semua wilayah di indonesia.Memanfaatkan alam secara baik dan mengolah aneka macam sumber daya alam yang awalnya mempunyai nilai yang sedikit menjadi nilai yang sangat berharga dan kesejahteraan dalam suatu wilayah dengan wilayah lain selalu berbeda lantaran penampang muka bumi yang berbeda sehingga sumber daya alam dan insan yang di hasilkan juga berbeda. 

Kemudian dari aneka macam kegiatan insan di beragai wilayah yang mempunyai oenampang bumi yang berbeda, menimbukkan aneka macam interaksi antar manausia dalam pemenuhan kebutuhannya. 
  • Saling membantu antar angggota masyarakat dalam mengolah hasil alam. 
  • Adanya korelasi timbal balik atarara insan yang menghasilkan hasil alam dengan insan yang membutuhkan hasil alam. 
  • Aktivitas-aktivitas insan pada aneka macam wilayah menimbulkan keharmonisan antar para penduduk yang bermata pencaharian berbeda dan saling membantu. 
  • Terjadi interelasi antara masyarakat dengan alam. 
BAB III PENUTUP 

3.1 Kesimpulan 

Indonesia mempunyai wilayah dan penampang bumi yang berbeda menghasilkan aneka macam kegiatan insan yang menimbulkan intelerasi antar insan dengan insan dan insan dengan alam. Dalam memenuhi kebutuhannya insan memanfaatkan alam untuk kemudian hasil alam diolah menjad ibarang yang nilainya lebih tinggi dan selalu meningkatkan penghasilan mereka dalam mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. 

3.2 Saran 

Manusia memanfaatkan alam sebagai pemenuhan kebutuhan dalam hidupnya.Aktivitas insan tersebut sanggup merusak alam jikalau insan tidak mempertimbangkan semua hal yang berkenaan yang merusak alam.Sehingga jikalau insan ingin memakai alam secara maksimal janganlah merusak alam dan memanfaatkan alamsecara maksimal tanpa merusak ekosistem alam.

DAFTAR PUSTAKA 

Bintarto, R. (1997). Geografi Sosial-Buku Penuntun. Yogyakarta: U.P. Spring 
A.Gunarsih Karta Sapoetra, 2004, Klimatologi: Pengaruh Iklim Terhadap Tanah Dan Tanaman, Bumi Aksara, Jakarta 
Benyamin Lakitan. 1994, Dasar-dasar Klimatologi, Rajawali Pers, Jakarta 
http://abelpetrus.wordpress.com/geography/kondisi-geografis-dan-penduduk-indonesia/ 
http://www.crayonpedia.org/mw/KEGIATAN_EKONOMI_DALAM_MEMANFAATKAN_SUMBER_DAYA_ALAM_4.2_TANTYA_HISNU._Mata_pencarian_masyarakat_di_daerah.pantai 
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197106041999031-IWAN_SETIAWAN/Manusia_dan_lingkungan.pdf 
http://riset.polnep.ac.id/bo/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/07-belvi.pdf

Sumber http://pendidikansrg.blogspot.com


EmoticonEmoticon