Sabtu, 05 Mei 2018

Ekologi & Ekosistem

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Adanya interaksi antara insan dan lingkungannya, menimbulkan terjadinya ketidakseimbangan ekologi ibarat kerusakan tanah, pencemaran lingkungan, dan sebagainya. Keadaan ini makin diperbesar dengan adanya penggalian dan pemanfataan sumber-sumber alam untuk menunjang kehidupan insan jawaban pertumbuhan penduduk yang cepat.
Manusia mendapat unsur-unsur yang dibutuhkan dalam hidupnya dari lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin besar jumlah kebutuhan hidupnya yang diambil dari lingkungan, maka berarti makin besar perhatian insan terhadap lingkungan.
Perhatian dan efek insan hidup terhadap lingkungan makin meningkat pada zaman teknologi maju. Masa ini insan mengubah lingkungan hidup alami menjadi lingkungan hidup binaan. Eksplotasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhi materi dasar industri. Sebaliknya hasil sampingan dari industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup. Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup insan sanggup dilihat dan dibagi menjadi 2, yaitu kebutuhan hidup materil, dan kebutuhan hidup nonmateril. Kebutuhan hidup materil , antara lain yaitu air, udara, sandang, pangan, papan, transportasi, serta perlengkapan fisik lainnya. Dan kebutuhan nonmateril yaitu rasa aman, kasih sayang, legalisasi atas eksistensinya, dan sistem nilai dalam masyarakat.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang mempunyai daya pikir dan daya kebijaksanaan tertinggi dibandingkan makhluk lainnya. Disini terang terlihat bahwa insan merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Hal ini disebabkan insan sanggup secara aktif mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa


yang dikehendaki. Namun demikian, acara insan ini sanggup menimbulkan bermacam-macam gejala.
Secara sekilas penulis gambarkan bahwa persoalan lingkungan bukanlah persoalan yang mudah, namun merupakan persoalan yang sangat global.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari ekologi?
2.      Apa saja jenis-jenis ekologi?
3.      Apakah pengertian dari ekosistem?
4.      Bagaimana susunan ekosistem?
5.      Apa saja macam-macam ekosistem?

C.    Tujuan
1.      Menguraikan pengertian dari ekologi.
2.      Menguraikan jenis-jenis ekologi.
3.      Menguraikan pengertian dari ekosistem.
4.      Menguraikan susunan ekosistem.
5.      Menguraikan macam-macam ekosistem.

PEMBAHASAN
EKOLOGI DAN EKOSISTEM
A.    Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat hidup, dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi yaitu pengkajian kekerabatan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan wacana kekerabatan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari efek faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mngatakan bahwa ekologi yaitu suatu ilmu yang mencoba mempelajari kekerabatan antara tumbuhan, binatang, dan insan dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut.
Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melaksanakan percobaan. Tetapi biasanya ekologi didevinisikan sebagi pengkajian kekerabatan organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu kekerabatan timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan dengan proses-proses fungsional di daratan dan air yaitu lebih tetap berafiliasi dengan upaya mutakhir untuk mendefinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa insan merupakan kepingan dari pada alam. Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir yaitu suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana insan yaitu kepingan dari alam. Struktur di sini menerangkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Makara pokok utama ekologi yaitu mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Jelaslah bahwa ekologi yaitu ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola kekerabatan timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Dengan demikian spesialis ekologi juga menaruh minat kepada manusia, alasannya insan merupakan spesies lain (makhluk hidup) dalam kehidupan di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya gerakan kesadaran lingkungan di negara maju semenjak tahun 1968 sedangkan di Indonesia sejak
tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan persoalan pencemaran, daerah-daerah alami, hutan, perkembangan penduduk, persoalan makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi lantaran imbas rumah beling atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah memperlihatkan imbas yang mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin gres dari Biologi yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.

B.     Komponen Penyusun Ekologi
Suatu organisme tidak sanggup hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergatung pada organisme lain dan aneka macam komponen lingkungan yang ada di sekitarnya. Kehadiran organisme lain dan aneka macam komponen lingkungan sangat dibutuhkan untuk keperluan pangan, perlindungan, pertumbuhan, perkembangan, dll. Hubungan antar organisme atau dengan lingkungannya akan sangat rumit dan kompleks, mereka saling berinteraksi satu sama lain membentuk suatu ekologi atau sering disebut ekosistem. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan aneka macam komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.
1.   Faktor Biotik
Faktor biotik yaitu faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, binatang berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang memperlihatkan kesatuan.
2.   Faktor Abiotik
Faktor abiotik yaitu faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor abiotik yaitu sebagai berikut:
a. Suhu
Suhu besar lengan berkuasa terhadap ekosistem lantaran suhu merupakan syarat yang dibutuhkan organisme untuk hidup.  Ada jenis-jenis organisme yang hanya sanggup hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global lantaran matahari memilih suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c. Air
Air besar lengan berkuasa terhadap ekosistem lantaran air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air dibutuhkan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi binatang dan manusia, air dibutuhkan sebagai air minum dan sarana hidup lain, contohnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, contohnya tanah dan batuan, air dibutuhkan sebagai pelarut dan pelapuk
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menimbulkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat memilih jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, lantaran ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam memilih kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda memperlihatkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak pribadi menimbulkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi


C.    Pembagian Ekologi
Berdasarkan atas komposisi jenis organisme yang dikaji. maka ekologi dibagi menjadi:
1.   Autekologi, membahas pengkajian individu organisme atau individu spesies yang penekanannya pada sejarah-sejarah hidup dan kelakuan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Misalnya, mempelajari sejarah hidup suatu spesies, sikap maupun adaptasinya terhadap lingkungan.
2.   Sinekologi, membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme sebagai satuan. Misalnya, mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, atau taman nasional.
Berdasarkan atas habitat suatu spesies atau kelompok spseies organism, maka ekologi sanggup digolongkan sebagai berikut:
1.      Ekologi daratan (terestrial), yaitu mempelajari kekerabatan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua wilayah daratan tegalan, kebun, ladang, hutan lahan kering, padang rumput, atau gurun.
2.      Ekologi air tawar (freshwater), yaitu mempelajari kekerabatan timbal balik antara organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di wilayah perairan tawar. Contoh wilayah perairan tawar yaitu danau, sungai, kolam, sumur, rawa atau sawah.
3.      Ekologi bahari, yaitu mempelajari kekerabatan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di wilayah perairan asin atau lautan
4.      Ekologi estuarin, yaitu mempelajari kekerabatan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponenlingkungan yang ada di wilayah perairan payau. Contoh wilayah perairan payau yaitu muara sungai, teluk dan laguna.
5.      Ekologi hutan, yaitu mempelajari kekerabatan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di ekosistem hutan.
6.      Ekologi padang rumput, yaitu mempelajari kekerabatan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di ekosistem padang rumput.
Berdasarkan taksonomi atau sistematikanya, ekologi dibedakan menjadi:
1.      Ekologi tumbuhan
2.      Ekologi serangga
3.      Ekologi burung
4.      Ekologi vertebrata
5.      Ekologi mikroba

D.    Tingkatan Organisme dalam Ekologi
Makhluk hidup atau organisme mempunyai tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat paling sederhana ke tingkat organisasi yang paling kompleks. Tingkatan (hirarki) berarti suatu penataan berdasarkan skala dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya. Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan materi/benda) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem dengan fungsi yang khas. Suatu system terdiri dari komponen-komponen yang secara teratur berinteraksi dan berketergantungan, yang keseluruhannya membentuk suatu kesatuan.
Adapun tingkatan organisme dalam ekologi yaitu sebagai berikut:
1. Protoplasma, merupakan zat hidup dalam sel yang terdiri dari senyawa organik komplek.
2. Sel, satuan dasar organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti.
3. Jaringan, kumpulan sel yang mempunyai fungsi dan bentuk yang sama.
4. Organ, kepingan organisme yang mempunyai fungsi tertentu.
5. Sistem organ, kumpulan organ yang bekerjasama antara struktur dan fungsional secara harmonis.
6. Organisme, makhluk hidup.
7. Populasi, Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu
8. Komunitas, kumpulan dari aneka macam populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain
9. Ekosistem, tidak hanya meliputi serangkaian spesies tumbuhan saja, tetapi juga segala bentuk materi yang melaksanakan siklus dalam sistem itu, dan energi yang menjadi kekuatan bagi ekosistem. Komponen penyusun ekosistem yaitu produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
10. Biosfer, tingkatan organisasi biologi terbesar yang meliputi semua kehidupan dibumi dan adanya interaksi antara lingkungan fisik secara keseluruhan.

E.     Piramida Ekologi
Piramida ekologi yaitu citra susunan antar trofik sanggup disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik. Struktur trofik sanggup disusun secara urut sesuai kekerabatan makan dan dimakanantar trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Piramida ekologi ini berfungsi untuk memperlihatkan citra perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier hingga konsumen puncak.
Ketika organisme autotrof (produsen) dimakan oleh herbivora (konsumen I), maka energi yang tersimpan dalam produsen (tumbuhan) berpindah ke tubuh konsumen I (pemakannya) dan konsumen II akan mendapat energi dari memakan konsumen I, dan seterusnya. Setiap tingkatan pada rantai masakan itu disebut taraf trofi. Tingkat taraf trofi sanggup juga diartikan sebagai  tingkat dalam suatu rantai masakan yang memperlihatkan pengelompokan organisme yang mempunyai pola dan cara memperoleh masakan yang sama.
Ada beberapa tingkatan taraf trofi pada rantai makan sebagai berikut:
1. Tingkat taraf trofi 1 : organisme dari golongan produsen (produsen primer)
2. Tingkat taraf trofi 2 : organisme dari golongan herbivora (konsumen primer)
3.Tingkat taraf trofi 3 : organisme dari golongan karnivora (konsumen sekunder)
4.Tingkat taraf trofi 3 : organisme dari golongan karnivora (konsumen predator)
Di dalam rantai masakan tersebut, tidak seluruh energi sanggup dimanfaatkan, tetapi hanya sebagian yang mengalami perpindahan dari satu organisme ke organisme lainnya, lantaran dalam proses transformasi dari organisme satu ke organisme yang lain ada sebagian energi yang terlepas dan tidak sanggup dimanfaatkan. Misalnya, tumbuhan hijau sebagai produsen menempati taraf trofi pertama yang hanya memanfaatkan sekitar 1% dari seluruh energi sinar matahari yang jatuh di permukaan bumi melalui fotosintesis yang diubah menjadi zat organik.
Jika tumbuhan hijau dimakan organisme lain (konsumen primer), maka hanya 10% energi yang berasal dari tumbuhan hijau dimanfaatkan oleh organisme itu untuk pertumbuhannya dan sisanya terdegradasi dalam bentuk panas terbuang ke atmosfer. Selama keadaan produsen dan konsumen-konsumen tetap membentuk piramida, maka keseimbangan alam dalam ekosistem akan terpelihara.

F.     Ekosistem
Ekosistem  adalah kekerabatan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk sistem ekologi atau tingkatan organisasi kehidupan yang meliputi organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer.. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan mempunyai penyusun yang beragam. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup ,dan tidak hidup di suatu tempat serta Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang sanggup ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan aturan toleransi. Misalnya: Panda mempunyai toleransi yang luas terhadap suhu, namun mempunyai toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.Dengan demikian, panda sanggup hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, insan sanggup memperlebar kisaran toleransinya lantaran kemampuannya untuk berpikir, menyebarkan teknologi dan memanipulasi alam.

G.    Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan.
1.   Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya).
Ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut:
a.   Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun yaitu gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi (bisa mencapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun ibarat duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan mempunyai akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

b.  Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya yaitu curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
c.       Bioma hutan basah
Bioma hutan berair terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan berair terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang pribadi terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan berair tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
d.      Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya yaitu curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat ekspresi dominan (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
e.       Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya yaitu suhu di ekspresi dominan cuek rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies ibarat konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan berair sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada ekspresi dominan gugur.
f.       Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam bulat kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tumbuhan di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang lebih banyak didominasi yaitu Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang tiba pada ekspresi dominan panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap mempunyai rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.

2.      Ekosistem perairan
Ekosistem perairan ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa air.
a.       Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak yaitu jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum binatang terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar yaitu sebagai berikut:
a.a Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat ibarat beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, ibarat teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
a.b Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan binatang yang bergerak aktif dengan memakai otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, contohnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melaksanakan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan mediator habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air sanggup berdasarkan fatwa energi dan kebiasaan hidup:
a.       Berdasarkan fatwa energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
b.  Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
1)  Plankton; terdiri atas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang    (bergerak pasif) mengikuti gerak fatwa air.
2)  Nekton; binatang yang aktif berenang dalam air, contohnya ikan.
3)  Neuston; organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, contohnya serangga air.
4)  Perifiton; merupakan tumbuhan atau binatang yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, contohnya keong.
5)  Bentos; binatang dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos sanggup sessil (melekat) atau bergerak bebas, contohnya cacing dan remis.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air hening dan air mengalir. Termasuk ekosistem air hening yaitu danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir yaitu sungai.
1)      Danau
     Danau merupakan suatu tubuh air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang sanggup ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Komunitas tumbuhan dan binatang tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi.
2)   Sungai
Sungai yaitu suatu tubuh air yang mengalir ke satu arah. Air sungai cuek dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memperlihatkan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, lantaran akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang menempel dan tumbuhan berakar, sehingga sanggup mendukung rantai makanan.
Komposisi komunitas binatang juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh aneka macam kura-kura dan ular.
b.      Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
1)      Ekosistem Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, lantaran suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu kepingan atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di kepingan atas dengan air yang cuek di kepingan bawah disebut daerah termoklin. Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air sanggup bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menimbulkan air kepingan atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai masakan yang berlangsung balk. Habitat laut sanggup dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.

2)      Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai mempunyai penyesuaian struktural sehingga sanggup menempel dekat di substrat keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam dikala pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai terendam dikala pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam dikala air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh bermacam-macam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
H.    Studi Kasus
1)      Pengaruh acara pembangunan pada ekosistem terumbu karang: studi perkara imbas sedimentasi di wilayah pesisir timur pulau Bintan
Ekosistem terumbu karang yaitu salah satu ekosistem khas pesisir tropis yang mempunyai aneka macam fungsi penting, baik secara ekologis maupun ekonomis. Fungsi ekologis tersebut yaitu penyedia nutrien bagi biota perairan, pelindung fisik, tempat pemilahan biota perairan, tempat bermain, dan asuhan bagi aneka macam biota. Di samping fungsi ekologis, terumbu karang juga menghasilkan aneka macam produk yang mempunyai nilai ekonomi penting ibarat aneka macam jenis ikan karang, udang karang, alga, teripang, dan kerang mutiara. Pada tahun 1996 diperkirakan luas terumbu karang di perairan Bintan yaitu 16.860,5 hektar. Pengamatan di lapangan atas terumbu karang yang dilakukan di sekitar perairan Pantai Trikora, di pesisir timur Pulau Bintan, memperlihatkan bahwa kondisi terumbu karang pada lokasi tersebut telah mengalami kerusakan. Hal ini dilihat dari tutupan karang hidup yang rendah serta banyaknya ditemukan karang mati. Banyaknya karang mati yang ditemukan diduga disebabkan oleh aneka macam acara pembangunan yang berlangsung di wilayah pesisir timur Pulau Bintan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa efek acara pembangunan pada ekosistem terumbu karang cukup besar, meliputi perusakan karang secara pribadi melalui ledakan bom maupun penambangan karang, pencemaran dari aneka macam acara di sepanjang pesisir, dan sedimentasi yang sanggup meningkatkan kekeruhan perairan dan menghambat pertumbuhan karang, bahkan mematikan terumbu karang. Namunberdasarkan pengamatan dalam kurun waktu tahun 2000-2006, acara pembangunan yang pengaruhnya paling besar pada ekosistem terumbu karang yaitu acara pembukaan lahan.
2)      Gambaran Kerusakan Ekosistem Mangrove
Dasawarsa ini terjadi penurunan luasan dan kualitas hutan mangrove secara drastis. Ironinya, hingga kini tidak ada data konkret yang niscaya mengenai luasan hutan mangrove, baik yang kondisinya baik, rusak maupun telah berubah bentang lahannya, lantaran umumnya hutan mangrove tidak mempunyai boundary yang jelas. Gambaran kerusakan ekosistem pesisir juga bisa dilihat dari kemerosotan sumberdaya alam yang signifikan di daerah pesisir, baik pada ekosistem hutan pantai, ekosistem perairan, fisik lahan dan lain-lain, yang berakibat pribadi pada Terkait dengan faktor-faktor penyebab kerusakan ekosistem mangrove, ada tiga faktor utama penyebab kerusakan mangrove, yaitu (1) pencemaran, (2) konversi hutan mangrove yang kurang memperhatikan faktor lingkungan dan (3) penebangan yang berlebihan. Pencemaran ibarat pencemaran minyak, logam berat. menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir.

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Simpulan yang sanggup diambil dari pembahasan makalah ini adalah:
1.      Ekologi yaitu ilmu yang mempelajari wacana kekerabatan timbale balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
2.      Suatu organisme tidak sanggup hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergantung pada organisme lain dan aneka macam komponen lingkungan yang ada di sekitarnya.
3.      Ekosistem  adalah kekerabatan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk sistem ekologi atau tingkatan organisasi kehidupan yang meliputi organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.
4.      Ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

B.     Saran
Dalam suatu kehidupan, suatu organisme tidak sanggup hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergantung pada organisme lain dan aneka macam komponen lingkungan yang ada di sekitarnya.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim A. 2008. Ekosistem Umum.
            http://ridwanaz.com/umum/biologi/pengertian-ekosistem-susunan-dan
macam-ekosistem/tanggal 28 Maret 2013.

Anonim B. 2009. Ekosistem. giletules.blogspot.com/search?q=ekosistem
tanggal 28 Maret 2013.

Heddy, Suwasono, dkk. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta: Rajawali.
Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Umm Press: Malang.
Sumber http://makalahtugasmu.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)