Pemerintah menyediakan wilayah untuk dihuni oleh hewan-hewan yang dilindungi supaya tetap hidup dan berkembang biak. Wilayah-wilayah santunan hewan disebut suaka alam. Suaka alam yakni suatu wilayah yang digunakan untuk santunan dan kelestarian lingkungan sebagai kawasan hidup tanaman dan fauna. Suaka alam yang digunakan untuk santunan fauna disebut suaka margasatwa. Di kawasan ini binatang yang dilindungi sanggup hidup bebas dan berkembang biak secara alami. Lingkungan kawasan hidupnya dijaga supaya tidak rusak. Apabila hewan yang dilindungi itu terlalu banyak, maka binatang tersebut ditangkap dan dijinakkan untuk dimanfaatkan oleh manusia.
Contoh-contoh suaka margasatwa di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
- Buton Utara di Sulawesi Tenggara sebagai suaka margasatwa jenis kuskus, monyet Sulawesi, burung maleo, dan banyak sekali jenis burung, khususnya jenis kakaktua.
- Lambusango di Sulawesi Tenggara, sebagai suaka margasatwa jenis babi rusa, anoa, dan rusa
- Pulau Dolok di Papua penggalan selatan, sebagai suaka margasatwa banyak sekali jenis burung, kanguru, dan buaya
- Gunung Leuser di Aceh letaknya di penggalan selatan Gunung Leuser. Jenis binatang yang dilindungi di kawasan ini antara lain gajah, harimau loreng, harimau tutul, mawas, beruang madu, warak Sumatra bercula dua, buaya, dan burung rangkok. Di cagar alam Gunung Leuser tercatat 105 jenis binatang menyusui, 75 jenis binatang melata dan 20 jenis binatang amfibi, serta banyak sekali jenis burung.
- Meru Betiri di Jawa Timur yang masih merupakan hutan orisinil semenjak zaman dahulu di Jawa. Di kawasan ini dilindungi harimau loreng Jawa yang diperkirakan hanya tinggal beberapa ekor, termasuk 29 jenis binatang menyusui, sekitar 180 jenis burung, di pantainya terdapat kawasan penyu bertelur.
- Pulau Semana dan Pulau Sangolaki di Kalimantan Timur sebagai suaka margasatwa, khususnya kawasan bertelurnya penyu maritim hijau. Di kedua pulau kecil ini sebelum dinyatakan sebagai suaka margasatwa sanggup diambil sekitar 2 juta telur penyu setiap tahun.
- Ulu Sembakung di Kalimantan Timur berbatasan dengan Sabah. Di kawasan ini dilindungi binatang mawas, beruang, dan gajah Kalimantan.
- Gunung Watumahae di Sulawesi Tenggara, sebagai suaka margasatwa jenis binatang anoa, burung maleo, rusa, dan banyak sekali jenis burung, khususnya jenis kakaktua.
- Ujung Kulon di Jawa Barat, kawasan ini khusus melindungi Badak Jawa bercula satu. Jenis warak ini tinggal satu-satunya di dunia. Pada tahun 1990 diperkirakan tinggal 60 ekor. Hewan lain yang hidup di sini yakni harimau tutul, harimau loreng, banteng, anjing hutan, kera, pelanduk, buaya, sekitar 200 jenis burung, dan ular piton.
- Pulau Komodo di sebelah barat Pulau Flores Nusa Tenggara Timur. Pulau ini sangat populer di dunia alasannya didiami biawak dan komodo. Hewan ini dinilai sebagai sisa-sisa binatang reptil di zaman purba.
- Way Kambas di Lampung, kawasan ini populer sebagai santunan gajah. Di sini juga digunakan sebagai sentra penjinakkan dan pembinaan gajah supaya sanggup dimanfaatkan untuk pertunjukkan dan patroli keamanan. Fauna lain yang dilindungi di kawasan ini yakni tapir, beruang madu, siamang, kijang, kerbau liar, buaya, dan biawak, serta banyak sekali jenis burung.
- Pulau Rambut, di teluk Jakarta. Pulau ini ditetapkan sebagai suaka margasatwa, untuk santunan banyak sekali jenis burung. Jenis-jenis burung penghuni pohon ini antara lain kutilang, kepodang, jalak, perkutut, dan prenjak. Pulau ini dikhususkan untuk melindungi burung-burung penggembira untuk berkembang biak.
- Kutai di Kalimantan Timur, sebagai suaka margasatwa untuk binatang mawas dan banteng.
- Perairan Sungai Mahakam, di Kalimantan Timur, sebagai suaka margasatwa khususnya untuk ikan pesut.
Untuk bahan Geografi lainnya silahkan klik Gambar berikut!
Demikianlah bahan tantang Pelestarian Hewan atau Fauna Indonesia ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...
Sumber http://sainsmini.blogspot.com
EmoticonEmoticon